Home / Rumah Tangga / Istri 3 Miliar Sang Pewaris / Bab 6 Malam yang tidak jadi.

Share

Bab 6 Malam yang tidak jadi.

Author: Ainuncepenis
last update Last Updated: 2024-08-17 19:04:16

Sampai detik berikutnya Adrian yang sudah berada di atas tubuh Greesel, menindih tubuh mungil itu yang membuat Greesel semakin gugup dan refleks memalingkan wajah ke kiri. Dia sangat tidak berani menatap Adrian yang sejak tadi memancarkan aura wajah yang sangat dingin.

"T- tuan mau apa?" tanya Greesel dengan terbata-bata.

"Cih! Pertanyaan macam apa itu!" sahut Adrian dengan mendengus kasar yang memperhatikan wajah gugup Greesel yang harus diakui memang sangat cantik.

"Kau jangan lupa dan pura-pura bodoh. Jika malam ini kau akan berada di bawah kekuasaan ku, bukankah tujuanku menikah dengan mu hanya untuk ini dan kau sudah mendapatkan bayaran pertamamu. Jadi sudah menjadi tugasmu untuk menjalan kewajibanmu," Adrian menjelaskan sekali lagi.

Kata-kata yang terdengar dengan suara berat itu cukup membuat Greesel takut, hal ini menjadi yang pertama kali untuknya dan dia juga tidak tahu harus melakukan apa. Dia sudah mendapatkan uang, adiknya di operasi dan mereka sudah menikah.

Sebenarnya tanpa mengingat kontrak, Greesel yang memang punya kewajiban besar untuk melayani Adrian.

'Ya, Allah, bagaimana ini? Apa dia sungguh akan melakukannya malam ini. Apa tidak basa-basi dulu atau memberiku kesempatan terlebih dahulu? apa kami tidak perlu berbicara sebentar

,'batin Greesel yang semakin panik.

Ternyata dia masih mengharapkan ada diskusi di antara mereka berdua, mungkin sedikit kenyamanan yang harus di dapatkan Greesel sebelum melakukan hubungan intim.

Di tengah lamunan Greesel, tiba-tiba Greesel merinding yang dan merasa geli yang ternyata lehernya jenjang putih mulus itu sudah di kecup.

Darahnya berdesir seperti ada sengatan listrik dengan remasan sprei yang semakin kuat saat merasakan sentuhan yang pertama kali itu.

Hal itu benar-benar aneh bagi Greesel, dia emang tidak pernah merasakan hal intim seperti itu sebelumnya.

Adrian mengangkat kepala yang ingin melihat ekspresi Greesel. Adrian menyunggingkan senyum yang melihat kegelisahan di wajah gadis cantik yang sudah memejamkan mata itu.

"Wajahmu saja yang terlihat polos. Tetapi kau rela menikah hanya demi uang," batin Adrian yang menatap remeh Greesel.

Adrian yang tidak ingin membuang-buang waktu yang kembali melanjutkan aksinya. Greesel yang kembali merasakan geli yang luar biasa.

"Tuan tunggu!" Greesel yang tiba-tiba mendorong dada bidang Adrian.

Adrian yang langsung menatap dengan kesal pada wanita yang sudah mensejajarkan wajah mereka.

"Maaf, tuan! tapi apa hal itu harus di lakukan sekarang?" Greesel begitu hati-hati bertanya.

"Lalu menurutmu apa. Aku harus menunggu. Aku tidak punya waktu untuk menunggu. Kau sudah setuju dengan kontrak itu dan Kita sudah menikah. Menikah hanya untuk memberiku anak. Jadi lakukan tugasmu!" jawab Adrian dengan menegaskan.

Wajah yang terlihat galak yang ingin menerkam Greesel yang seperti sengaja ingin mengulur waktu yang benar-benar sangat banyak alasan.

"Apa kau berubah pikiran?" tanya Adrian dengan alis terangkat.

"Ma-maf tuan, saya tidak bermaksud untuk menolak atau tidak melakukan kewajiban saja .... te- tetapi..."

"Tapi apa!" potong Adrian.

Greesel terdiam yang semakin takut.

"Kau jangan membuat ku marah!" Adrian sudah mulai menaikkan tingkat volume suaranya dengan nada menekan. Dia bisa murka jika dipermainkan seorang pelayan hotel.

"Aku tidak ingin mendengar alasan apapun dari mu!" tegas Adrian yang kembali mencium leher jenjang Greesel.

Greesel yang ternyata tidak berdaya dengan sentuhan itu dan membuat matanya yang kembali terpejam.

Adrian yang tidak akan membuang banyak waktu untuk mendengar alasan Greesel, dia sudah membayar banyak dan dia yang akan menguasai Greesel malam itu. Suka tidak suka Adrian hanya ingin semua cepat selesai.

Greesel kembali merasakan bibirnya yang tertempel benda kenyal dan mulutnya yang di paksa terbuka yang membuat dia kembali tidak berdaya dan membuka sedikit mulutnya yang memberikan akses lidah Adrian masuk lebih dalam lagi.

Adrian yang mengabsen setiap rata gigi Greesel yang memberikan sensasi baru yang tidak pernah Greesel rasakan.

Adrian bisa merasakan tubuh wanita yang di bawah kekuasaannya itu mampu merespon dengan bulu kuduk yang naik.

'Dasar naif. Sok menolakku dan baru saja aku melakukan hal seperti ini kau sudah bertekuk lutut, dasar menikahiku hanya untuk uang. Orang miskin memang harus melakukan hal bodoh untuk menjadi kaya raya dengan instan,"batin Adrian terus mengejek Greesel dengan pemikiran nya yang negatif.

Di tengah ciuman yang panas itu tangan Adrian sekarang meraba raba punggung Greesel ingin mencari resleting gaun pengantin yang masih dipakai Greesel. Namun tiba-tiba tangan Greesel menahan tangan Adrian yang membuat Adrian menghentikan aksinya.

Pria yang penuh dengan gairah itu mengangkat kepala melihat ke arah Greesel dengan nafas keduanya yang sama-sama naik turun.

Greesel juga baru bisa bernafas setelah ciuman itu terlepas.

"Tunggu dulu, tuan,!" ucapnya dengan nafas yang sesak dengan tatapan mata yang sayu.

"Jangan alasan. Kau sudah menerima uang muka dan kau hanya menjalankan tugas mu. Aku bukan laki-laki yang bisa kau tipu dan harus mendengar alasan dengan semua permainannya mu!" Adrian mulai emosi.

Sangat kesal dengan lawannya bercinta itu yang sebentar-sebentar menghentikan dia dan lama-lama Avian muak dan sudah tidak mood lagi.

"Aku tidak bermaksud untuk bermain-main, tetapi aku tiba-tiba merasa sakit," ucap Greesel dengan sangat hati-hati dan takut-takut.

"Apa katamu!" emosi Adrian yang semakin naik mendengar alasan itu.

"Tuan aku merasa sakit di bagian perutku dan aku-aku- aku sepertinya datang bulan!" ucapnya dengan sempurna.

Adrian melotot dengan bola mata yang hampir keluar. Pernyataan itu benar-benar membuat jantungnya meledak-ledak yang ingin menutup bantal ke wajah Greesel dan semua akan berakhir.

"Aku tidak bohong, aku berani bersumpah!" Greesel bisa bisa melihat kemarahan Adrian ya membuat dia semakin takut.

Bruk.

Adrian meninju kuat bantal di samping Greesel yang membuat Greesel kaget dengan mata terpejam.

Greesel yang sudah merasa tidak ada orang yang menindihnya lagi yang memang Adrian yang sudah bangkit dari atas tubuh Greesel.

Adrian yang terlihat frustasi yang mengusap kasar wajahnya dengan melihat Greesel yang masih tetap pada tempatnya

"Apa kau mempermainkan ku!" Greesel kembali kaget dengan suara menekan itu yang membuat Greesel membuka mata.

"Aku tidak mempermainkan tuan dan memang benar aku sedang datang bulan. Aku juga tidak tahu kenapa hal ini terjadi," jawab Kayra dengan bibir bergetar.

"Kau tidak mungkin tidak tahu kapan kau jadwal datang bulan dan kau diam saja dan tidak mengatakan apa-apa dengan membiarkan pernikahan ini berjalan!" tegas Adrian yang benar-benar emosi.

Greesel terdiam dan tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Dia sangat takut melihat wajah emosi Adrian dan tidak mampu untuk membela diri.

"Kau sangat membuang waktu!" umpat Adrian.

"Jika kau sampai ketahuan berbohong. Kau akan lihat resikonya!" tegas Adrian dengan sedikit ancaman.

Adrian yang tidak mengatakan apa-apa lagi yang terlihat sangat frustasi yang langsung keluar dari kamar dengan suara bantingan pintu yang sangat kuat membuat Greesel kembali kaget yang melihat kepergian Adrian.

'Aku memang tidak bohong,' batinnya yakin.

Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 170 Tammat.

    Akhirnya Dokter keluar dari ruangan oprasi. "Bagaimana keadaan istri saya dok?" tanya Adrian dengan panik. "Alhamdulillah istri Anda baik-baik saja dan begitu juga dengan bayinya. Meski lahir secara prematur, tetapi sehat. Bayi tuan lahir tanpa kekurangan apapun dan sangat cantik," jawab Dokter. "Alhamdulillah!" sahut semuanya dengan serentak yang merasa bersyukur dengan kabar baik yang diberikan Dokter. "Lalu apa saya boleh menemui istri saya?" tanya Adrian. "Kami akan memindahkan ke ruang perawatan sebentar. Jadi tuan mohon bersabar dan untuk bayinya masih dalam perawatan. Jadi untuk keluarga tidak boleh melihat secara keseluruhan, bergantian dan mengikuti prosedur," ucap Dokter. "Baik Dokter," sahut Asti. "Kalau begitu saya permisi dulu!" ucap Dokter pamit. Mereka semua menganggukkan kepala. "Alhamdulillah kondisi Greesel sekarang baik-baik saja," sahut Eyang. "Adrian selamat akhirnya bayi kalian berdua lahir juga," sahut Gracia. "Iya Adrian. Aku terus tenang den

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 169

    Akhirnya Adrian ke rumah sakit juga dengan sangat buru-buru dia memasuki rumah sakit tersebut mencari di mana ruangan sang istri yang sebelumnya sudah bertanya kepada Suster. Adrian yang tidak sendiri melainkan bersama Eyang. "Adrian, bukankah itu Ibu Greesel?" tanya Eyang dari kejauhan melihat hal itu."Iya Eyang. Ayo kita ke sana!" ajak Adrian dengan sangat buru-buru dan Eyang pun menurut yang mana mereka berdua langsung berlari. "Bu," sapa Adrian dengan panik."Adrian," sahut Asti."Bagaimana Greesel?""Apa yang terjadi sebenarnya?" tanyanya dengan penuh kepanikan."Greesel tadi jatuh di kamar mandi dan Ibu juga tidak tahu kenapa bisa terjadi seperti itu dan Greesel juga mengalami pendarahan ya membuat Ibu juga panik dan sampai sekarang Dokter belum keluar dari ruangan ICu," jawab Asti dengan sangat terbata-bata dan juga penuh dengan kekhawatiran. "Semoga saja Greesel tidak apa-apa," sahut Eyang.Asti hanya mengangguk saja. Eyang mencoba untuk menenangkan dengan merangkul bahu A

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 168

    "Greesel sudah! kamu dengarkan saja apa yang dikatakan Gracia dan semua yang dikatakan Gracia adalah benar. Kamu seharusnya bersyukur dengan kehadiran Gracia saat ini yang masih ingin membantu kamu. Jadi sudahlah kamu akhiri rasa marah kamu dengan Adrian walau ini tidak mudah. Aku sudah lelah menjadi kambing hitam di antara kalian," ucap Elang yang ikut menambahi memberikan masukan. "Greesel gunakan hati nurani kamu dan aku yakin kamu sangat mencintai Adrian. Jadi jangan egois atau menghukum Adrian dengan sangat berlebihan. Aku yakin hubungan kalian berdua pasti akan baik-baik saja. Jika kalian berdua sama-sama mau belajar satu sama lain," ucap Gracia yang tidak henti-hentinya memberikan saran. "Kedatangan kami hanya ingin mengatakan itu saja dan terserah kamu mau menyimpan, mendengarkan atau meresapi apa yang kami katakan. Kamu memiliki hak atas segalanya," ucap Elang."Ayo Gracia kita pulang dan biarkan saja Greesel menentukan sendiri jalan apa yang dia pilih," ucap Elang."Baikla

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab I67

    Greesel yang berada di kamarnya yang terlihat membersihkan kamar. Krrekkk.Suara pintu kamar yang terbuka membuat Greesel menoleh dan melihat orang tersebut yang ternyata Asti."Ada kamu yang ingin bertemu dengan kamu," ucap Asti.Greesel menghela nafas yang melanjutkan kembali pekerjaan itu. "Kenapa harus mengatakan tamu agar Greesel pergi menemuinya," ucapnya."Apa maksud kamu Greesel. Bukan Adrian yang ingin bertemu dengan kamu tetapi ada dua orang dan Ibu tidak mengenalinya siapa. Dia mengatakan adalah teman kamu," ucap Asti yang membuat Greesel menelan salivanya."Teman!" tanyanya."Kamu sebaiknya coba lihat dulu. Ibu tidak mungkin berbohong kepada kamu," ucap Asti."Sebentar lagi. Greesel akan keluar," jawabnya.Asti menganggukan kepala dan langsung keluar dari kamar putrinya itu. "Teman! siapa yang ingin bertemu denganku?" tanyanya dengan kebingungan yang memang perasaan tidak memiliki teman selain teman kerjanya waktu di hotel. Greesel yang tidak ingin berpikir panjang yan

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 625

    Karena hubungan Gracia dan Elang yang akhirnya membaik yang sekarang mereka berdua berada di dalam mobil dengan Elang yang menyetir.Elang beberapa kali terus saja curi-curi pandang pada gadis di sebelahnya itu yang takut saja kalau gadis itu tiba-tiba menghilang. Sementara Gracia yang tampak cuek saja. Elang yang tiba-tiba saja sudah menggenggam tangan Gracia membuat Gracia menoleh. Elang tersenyum dan mencium punggung tangan tersebut yang meletakkan di atas pahanya. Gracia respon dengan baik yang tersenyum dengan tingkah Elang yang sepertinya sangat bucin."Kamu sebenarnya ingin membawaku ke mana?" tanya Gracia."Kerumahku," jawab Elang."Untuk apa?" tanya Gracia dengan dahi mengkerut. "Aku ingin membawa kamu kepada Eyang dan akan meminta Eyang untuk menikahkan kita berdua," jawab Elang."Secepat itu?" tanya Gracia yang cukup kaget. "Memang kenapa? apa tidak boleh melakukan hal itu dan kamu masih ragu menikah denganku?" tanya Elang."Bukan seperti itu. Aku hanya merasa kalau Eyan

  • Istri 3 Miliar Sang Pewaris   Bab 164

    "Jadi jangn lagi terus membahas masalah ini dengan Elang. Dia tidak tahu apa-apa!" tegas Gracia yang membuat Adrian yang langsung terdiam."Pergi cari istrimu dan jangan kebiasaan main tangan!" ucapnya dengan kesal yang Benar-benar sangat muak dengan Adrian.Adrian yang tidak berbicara apapun langsung pergi dari hadapan Gracia dan sebelum itu dia melihatnya Elang terlebih dahulu.Gracia yang terlihat membuang nafas perlahan ke depan dan langsung menghampiri Elang."Kamu tidak apa-apa?" tanya Gracia dengan wajahnya yang terlihat sangat panik."Pergi begitu saja dan tidak meminta maaf terlebih dahulu. Seenaknya memukulku," kesal Elang."Sudahlah! kamu jangan membahas dia lagi," ucap Gracia yang akhirnya membantu Elang berdiri.Gracia dan Elang yang akhirnya duduk di salah satu bangku yang ada di dekat hotel. Gracia yang mengobati Elang."Apa masih sakit?" tanya Gracia yang membuat Elang menggelengkan kepala."Kamu kembali?" tanya Elang."Aku ada urusan," jawab Gracia."Jadi Greesel meny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status