Share

Bab 52. Surat untuk Capa

"Mmm sebentar lagi," ucap Salma.

"Surat apaan sih?" kepo Reca.

Pertanyaan Reca malah menjadi bahan ledekan Fariz untuk adiknya. Setelah lama Fariz tidak mengingatkan masalah jilbab, ia kembali mengingatkan adiknya. Fariz harap, kali ini ia bisa lebih baik.

"Kak, Reca mau ke kafe sama temen-temen tadi,"

"Kafe loh, awas ke tempat mabuk! Kakak nggak akan tinggal diam!" ancam Fariz.

"Aaaaah iya Kak. Udah kenyang sama mabuk,"

"Satu lagi. Pakai kerudungnya yang menutup rambut dong." Fariz berusaha menasihati adiknya.

"Reca tuh gak pantes kalo dipenuhi ke depan. Hasilnya gak pede," keluh Reca.

"Oh ya? Kan model jilbab banyak, Ca. Coba deh entar Kak Salma dandanin," tawar Salma.

"Wah, iya ya Kak. Boleh banget, Reca mandi dulu entar kesini lagi. Love Kak Salma," Reca berlari dengan gembira.

Ternyata begitu alasan Reca tidak menutup bagian depan rambut saat memakai jilbab. Tapi baru itu juga, Reca mendengarkan dan menanggapi nasihat kakaknya dengan baik. Dulu setiap diingetin pasti mar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status