Godaan Liar Sang Pengasuh

Godaan Liar Sang Pengasuh

last updateÚltima atualização : 2025-11-30
Por:  Unknown_Book'sAtualizado agora
Idioma: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Classificações insuficientes
10Capítulos
13visualizações
Ler
Adicionar à biblioteca

Compartilhar:  

Denunciar
Visão geral
Catálogo
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP

Seorang Perawat/pengasuh mendapati tawaran kerja dari bibinya yang bekerja sebagai ART di salah satu rumah mewah milik pria kaya, dan disana ia harus bekerja mengasuh anak dari si pria tersebut, namun bukan perlakuan yang baik pada saat pertama bekerja, si perawat mendapati perlakuan buruk, bahkan sifat pria itu sangatlah menyebalkan, Namun tidak di sangka, pria itu justru terpancing karena tidak bisa menahan hasratnya yang terpendam, karena selalu melihat tubuh indah dari perawat itu.

Ver mais

Capítulo 1

Bab 1 Hari pertama yang tak terduga

Sudah berbulan-bulan Abel tidak mendapatkan pekerjaan. Ia sudah melamar ke banyak penyalur pengasuh, tetapi tak satu pun memberi kabar.

“Hff… sampai kapan begini?” gumam Abel sambil menyapu halaman rumah.

Saat itu pula, sosok yang sangat ia pikirkan tiba-tiba muncul di depan gerbang.

“Bi Olla?” Abel mengerjap, tak percaya.

“Abel, kita bicara di dalam, ya,” balas bibinya, terburu-buru.

Begitu pintu rumah tertutup, Bi Olla langsung bertanya, “Kamu sudah bekerja?”

Abel menggeleng. “Belum, Bi. Memangnya kenapa?”

Bibinya menjawab tanpa basa-basi, “Majikan Bibi—Tuan Leon—butuh pengasuh bayi segera. Bibi bilang kamu terbiasa merawat anak kecil.”

Abel sempat ragu, tapi tekanan ekonomi tak memberinya pilihan.

“Kalau memang ada lowongan… aku mau, Bi. Tapi aku kerjanya cuma jaga bayi, kan?”

“Hanya itu,” jawab Bi Olla cepat, terlalu cepat. “Yang penting kamu siap dengan peraturan rumah itu.”

“Peraturan apa?”

“Nanti kamu tahu.”

Tak lama mereka berangkat. Di perjalanan, Bi Olla menatap dada Abel sesaat—tatapan yang membuat Abel heran.

“Kamu masih keluar ASI, kan?”

Abel mengangguk malu. “Iya Bi… hormonku memang belum stabil.”

“Bagus,” gumam Bi Olla pelan—terlalu pelan.

Abel tidak menangkap apa pun dari nada itu.


Rumah Tuan Leon menjulang besar dan dingin seperti pemiliknya. Saat Bi Olla memperkenalkan Abel, Leon hanya mengangguk tanpa senyum.

“Duduk,” titah Leon.

Abel segera menuruti, menunduk dalam-dalam.

“Nama?”

“A-Abelleza, Tuan. Panggil saja Abel.”

Leon melemparkan selembar kertas. “Ini peraturan di rumah ini. Baca, tanda tangan.”

Abel memutar lembarannya—halaman demi halaman—dan hampir pingsan melihat betapa panjangnya aturan itu.

“Tuan… ini banyak sekali—”

“Kamu punya lima detik.”

Baru hitungan “satu”, Abel langsung menandatangani.

Leon tersenyum tipis, dan itu justru lebih menyeramkan.

“Dengar baik-baik. Tugasmu bukan hanya menjaga putraku.”

Abel mengangkat wajah. Jantungnya berdegup lebih cepat.

“Kamu akan menyusuinya.”

“A-apa?” Abel refleks berdiri. “Bi Olla tidak bilang kalau—”

Leon menatapnya datar. “Jika tidak mau, keluar.”

Abel beku. Ia butuh pekerjaan. Ia butuh penghasilan. Dan ia sudah terlanjur tanda tangan.

“…Baik, Tuan.”


Leon membawanya ke sebuah kamar bernuansa hitam-abu. Tangis bayi menggema dari crib putih di tengah ruangan.

“Kemari,” perintah Leon.

Abel mendekat, gemetar.

“Inilah Arvazio,” katanya. “Susui dia.”

Abel menahan napas. Sial, bagaimana bisa hidupnya berubah secepat ini?

Namun ia mengambil bayi itu perlahan, membawanya ke sofa. Tangisan Arvaz tak juga berhenti.

“Cup… jangan nangis, Nak…” bisik Abel.

Leon berdiri tidak jauh di depannya, kedua tangan di saku, mengawasi seperti seorang hakim menilai terdakwa.

“Tuan… Anda masih di sini?” Abel hampir berbisik.

“Aku harus pastikan kamu melakukannya dengan benar.”

Abel menelan ludah. Tidak ada pilihan. Dengan tangan gemetar ia membuka kancing bajunya satu per satu, memiringkan tubuh agar Leon tidak melihat terlalu jelas.

Ketika Arvaz mulai menyusu, Abel menghela napas lega.

Akhirnya.

“Nama yang bagus…” gumamnya lirih, menatap bayi itu penuh iba.

Leon menatap sebentar lalu berkata, “Jika dia terluka atau kekurangan ASI, kamu orang pertama yang akan menanggung akibatnya.”

Kemudian ia pergi begitu saja.

Pintu menutup.

Abel membeku.

  "Takdirku harus bekerja di sini dan bertemu dengan anak tampan sepertimu," ucap Abel dengan tersenyum tipis.

  Dia mengusap kepala Arvaz dengan lembut, Abel yang memang seorang wanita penyayang dan suka dengan anak-anak jelas saja gemas dengan Arvaz yang sangat tampan itu.

  Tetapi mengingat-ingat lagi ancaman yang diberikan oleh Daddynya membuat Abel bergedik ngeri.

  "Jangan sampai kamu kenapa-napa ya, nanti Sus Abel dibunuh oleh daddymu," gumam Abel sambil membayangkan tatapan tajam dari Leon.

  Seketika sekujur tubuhnya bergedik ngeri. "Menyeramkan."

    

Expandir
Próximo capítulo
Baixar

Último capítulo

Mais capítulos

Para os leitores

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Sem comentários
10 Capítulos
Explore e leia bons romances gratuitamente
Acesso gratuito a um vasto número de bons romances no app GoodNovel. Baixe os livros que você gosta e leia em qualquer lugar e a qualquer hora.
Leia livros gratuitamente no app
ESCANEIE O CÓDIGO PARA LER NO APP
DMCA.com Protection Status