Share

Chapter 40: Death Wave Headquarters

Tak

Tak

Tak

Earwen mendesis kala panahannya tidak tepat sasaran, matanya menatap tajam layaknya busur. Ia duduk di atas kudanya dengan busur dan anak panah di tangannya. Sudah hampi dua jam ia dengan kegiatannya, di jauh sana Briana tengah memantau aktivitasnya. Beginilah cara Earwen untuk meredam seluruh pikirannya yang kolot.

"What happened?" Telinga Earwen berdenyut mendengar suara lantang. Ia memutar balikkan kudanya ke arah suara itu.

"Apa kau se depresi itu ketika aku tidak ada?" Earwen mendengus kesal mendengar ungkapan yang keluar dari mulut Steve. Ia menyerahkan kudanya ke arah pengawal untuk di taruh di kandangnya.

"Tentu saja tidak," ucap Earwen dan menyesap jus jeruknya yang dibawakan Briana.

"Briana bisakah kau tinggalkan kami berdua?" Briana mengangguk dan meninggalkan Earwen dan Steve di pinggir lapangan berkuda.

"Kau tau, saat aku melihatmu di atas kuda dan busur panah di tanganmu. Kau menjadi seperti singa liar Earwen," ucap Steve sembari terkekeh geli. Earwen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status