Share

Papa Herman Menampar Aditya

Awan tak lagi putih, langit tak lagi biru, sebab kini malam telah kem bali menyapa, ber sama bulan, dan bintang yang ber sinar terang di atas sana.

Suara deru mesin mobil me masuki pekarangan rumah keluarga Wijaya. Aditya yang tengah menghabis kan waktu nya menonton televisi, seketika menajam kan telinga nya.

"Itu pasti-Papa, dan Mama," gumam nya, hingga mengalih kan pandangan Bibi Siti, dan juga Dita, yang saat ini tengah me masak di dapur.

"Bi--, aku udahan dulu, ya--, soal nya mau nyambut kedatangan Papa, dan Mama," pamit Dita, dan segera mem bawah langkah kaki nya, dari ruangan itu.

Ingin menyam but kedatangan ke dua mertua nya, namun-langkah kaki itu harus Dita henti kan, saat dari jauh, diri nya men dapati Papa Herman, dan juga Mama Nita, yang sudah berada di dalam rumah.

"Malam Paa---, malam Maa---," sapa Dita, dengan mem berikan sedikit senyum di wajah nya. Langsung menyalim pada mertua wanita nya, sebab posisi Mama Nita, saat ini berada di depan. Namun, saat akan meng gapai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status