Share

Chapter 20 - Menakutkan

“Rifa dan Qilia pulang saja lebih dulu. Aku akan menyelesaikan ini dalam beberapa waktu lagi, lalu pergi ke suatu tempat sebentar.”

Hari sudah mulai menjelang waktu sore.

Derian menyuruh kedua perempuan yang sangat ia sayangi itu untuk segera pulang, dari pada membuat mereka harus menunggunya di sini sampai selesai.

“Baiklah.”

Memungut wadah kosong bekas makan siang tadi dan menenteng kembali cangkul kecil di tangan, Rifa mengajak sang kakak ipar tuk segera beranjak.

“Ayo, Kak Qilia.”

“Ah! B-biar aku bawakan, … yang ini,” tukas Qilistaria langsung menyambar tentengan bekas makan siang mereka bertiga tadi, dari tangan Rifa.

Yah, paling tidak, ia ingin sedikitnya memberikan bantuan sekecil apa pun yang kemungkinan akan diterima.

Bergegas meninggalkan ladang berdua, Rifa berjalan di depan yang kemudian diikuti oleh Qilistaria dengan baik.

Untuk sampai ke rumah, mereka harus melewati pasar tradisional terlebih dahulu.

Semuanya berjalan dengan sangat indah.

Qilistaria juga menikmati sua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status