Alena adalah gadis liar dengan sejumput kewarasan. Ia menyukai kebebasan dan sangat membenci aturan. Sialnya, mimpi buruk menimpa Alena. Karena secara mengejutkan, ia terpilih sebagai Ratu Alastar. Yang artinya ia harus menghabiskan sisa hidupnya di istana dan menjadi seorang istri dari Raja yang tidak ramah, bersifat buruk dan bermulut pedas. Lantas Bagaimana cara Alena menghabiskan hidupnya di istana yang lebih tampak seperti penjara itu?
View MoreSuasana ramai dari pasar tidak membuat pikiranku menjadi lebih tenang. Bayangan ketika aku harus memasuki istana terus terngiang di pikiranku. takdir yang sangat terkutuk!
"KAU PIKIR SIAPA KAU SAMPAI BISA MENUNTUT PERTANGGUNG JAWABAN DARIKU?""Ampuni hamba tuan, tapi anak ini memang darah daging tuan""PEREMPUAN GILA! JANDA MALAM SEPERTIMU MUSTAHIL HANYA TIDUR DENGANKU, KAU PASTI SUDAH MENGHABISKAN MALAM DENGAN PRIA LAIN JUGA KAN?!"Aku menatap ke arah kerumunan. Entah apa yang menarik disana sehingga mengundang banyak orang untuk berkumpul.Sepertinya ini akan menjadi tontonan yang menarik, aku yang butuh hiburan tidak mungkin melewatkan momen langka ini.Aku segera berjalan bergabung dengan kerumunan untuk melihat apa yang sedang terjadi."lagipula kenapa janda sepertimu masih bertahan hidup? bukannya menjadi janda lebih hina dari anjing liar?"Aku menatap wanita yang berlutut sambil menahan tangis. Di pipi kanannya terdapat darah mengalir seperti bekas tamparan. Pemandangan buruk macam apa ini?"Saya memang seorang janda, tapi saya bisa menjaga kehormatan saya sendiri. Jika saja tuan tidak memaksa dan mengancam saya, saya tidak akan memberikan kehormatan saya pada tuan yang tidak tau malu ini!"Satu alisku terangkat, dalam kata lain, wanita ini di perkosa dan pria yang memperkosanya tidak mau mengaku? Benar-benar bedebah!"LANCANG SEKALI KAU BERBICARA SEPERTI ITU? KAU TIDAK LIHAT KAU SEDANG BERBICARA DENGAN SIAPA?"Cukup! Aku sudah cukup muak dengan kata-kata yang keluar dari mulut sampah pria itu."Siapa memangnya?" Tanyaku mendekat ke arah keduanya.semua orang menatap ke arahku, waw kurasa aku menjadi artis dalam waktu sekejap."siapa kau? Berani sekali ikut campur urusanku?!""ku bilang, memangnya siapa kau?" ucapku mengulang pertanyaan.Pria tua tersebut tertawa sombong."Aku? Aku kepala Departemen Lingkungan. Yang artinya aku adalah seorang Bangsawan. Menjauh sana! Aku sedang tidak ingin berurusan dengan gadis tengik seperti kau"Bedebah itu! Berani sekali dia memanggilku gadis tengik."Bangsawan macam apa yang melakukan pelecehan? bahkan sepertinya kau yanglebih rendah dari pada anjing liar, bukan nona ini."ucapku dengan berani. Jujur saja, aku tidak seberani itu. Tapi mulutku yang tidak bisa di rem, mengkhianatiku dan berbicara sangat frontal."Berani sekali kau! tunggu apa lagi, cepat habisi mereka berdua!"Selain bedebah, ternyata dia juga pecundang yang hanya bisa memberi perintah pada bawahannya.para pengawal segera mengibaskan pedangnya ke udara. Demi tuhan, tubuhku gemetar hebat. Seketika aku mengutuk mulutku karena tidak bisa terkontrol. Aku menggali kuburanku sendiri, jika sudah begini siapa yang akan aku salahkan?"Nona, Nona sebaiknya meminta maaf atas perkataan kasar Nona agar Nona selamat." Wanita dengan tubuh yang bergetar itu memintaku untuk meminta maaf agar aku tidak ikut teranacm.Aku menggeleng. "Tidak, yang ku katakan benar. Yang harusnya meminta maaf adalah pria tua itu, bukan aku.""Tapi Nona dalam bahaya. Aku tidak ingin ada orang lain yang ikut terluka karena aku. Cukup aku dan calon bayiku saja."Aku menatap prihatin pada wanita itu, ia memagang perutnya sambil menahan tangis."CEPAT MINTA MAAF SEBELUM AKU MEMUTUSKAN MENGAMBIL NYAWAMU!""Nona.. Cepat minta maaf.."Aku berdiri dan menatap tajam pada pria tua itu."Atas dasar apa aku harus meminta maaf pada pria bedebah sepertimu?"Aku melihat semua orang terkejut mendengar perkataanku. Aku sama sekali tidak menyesal mengatakan itu, pria itu memang bedebah.Pria tua itu mengepalkan tangannya untuk menahan emosi. Aku bisa melihat matanya memerah saat menatapku."Jangan menyalahkanku jika kau kehilangan nyawamu hari ini.""Tunggu apa lagi, cepat penggal kepala gadis yang terlalu pemberani ini!"Aku memejamkan mata, baiklah lagi pula aku tidak sedang mengharapkan apapun. Aku hanya akan menikah dengan Raja yang belum pernah aku lihat wajahnya. Kehilangan nyawa sebelum menyesal karena menikah dengan orang asing menurutku akan lebih baik."Suara keributan apa yang barusan aku dengar?""Baginda Raja..""Baginda Raja.."Sebantar, apa yang terjadi? Aku sama sekali belum merasakan tebasan pedang pada leherku. Apakah aku masih hidup?Aku memincingkan mata, mencoba mengintip apa yang terjadi. Seorang lelaki dengan pakaian yang nyentrik dengan mahkota di kepalanya. Raja Victor?!"Apa yang sangat menarik sampai mengundang banyak kerumunan?"Apakah benar yang barusan aku lihat itu adalah Raja Victor? Calon suamiku? Aku mengucek kedua mataku, memastikan agar penglihatanku tidak bermasalah.Tidak, aku tidak salah lihat. Seseorang yang tengah berjalan dengan gagah dan menawan itu adalah si curut Victor, calon suamiku.Aku segera memagang dadaku dengan tatapan terpesona. "Apa aku terkena serangan jantung? Kenapa berdegup sangat kencang seperti sudah berlari marathon?"Karena tidak ada yang berani menjawab pertanyaan Victor, Victor mendekat ke arahku. Tidak, jangan mendekat. Aku bisa mati mendadak jika Victor mendekat."Apa yang sebeneranya terjadi?"Si brandal itu malah bertanya kepadaku. Tidak bisakah melihat aku yang hampir sekarat ini karena terkena serangan pesona Raja? Aish berlebihan sekali kata-kataku."Apa yang terjadi? Apa kau baik-baik saja? Pipimu sangat merah"Aku menepis kasar tangan Victor yang berniat menyentuh pipiku. Aku tau tindakanku kurang ajar karena menyentuh sang Raja, tapi aku harus melakukan itu demi melindungi imageku sebagai wanita yang tidak mudah di sentuh pria."Oh.. Maaf karena sudah lancang" sesal Victor.Aku hanya mengangguk. Mataku sudah tidak sanggup menatap ketampanan Victor. Jika begini, nanti malampun aku rela di nikahkan dengan Raja."Nona ini di perkosa oleh kepala Departemen Lingkungan. Sekarang dia tengah mengandung, tapi Pria tua itu tidak mau bertanggung jawab. Saya harap, Baginda Raja bisa memberi hukuman yang setimpal untuk Bangsawan tidak tau aturan ini." jawabku menjelaskan sedetail mungkin.Victor tampak mengangguk mengerti dengan apa yang di jelaskan olehku."Siapa nama anda?" Tanya Victor menatap pria itu."Sa.. saya Duncan, baginda Raja.""Benar anda dari Departemen Lingkungan?"Pria tersebut mengangguk lalu menunduk sangat dalam."Mulai sekarang jabatan anda saya copot. Beri wanita ini uang bulanan setiap satu bulan sekali. Jangan lupa untuk melapor setiap bulannya, jika anda melanggar. Saya tidak akan segan untuk memberi hukuman yang menyangkut hilangnya nyawa anda""Victor sialan itu..." tanpa sadar aku bergumam kata-kata untuk mengekspresikan ketakjubanku. Untung saja tidak terdengar oleh siapapun karena kata-kata pujianku di bungkus dengan sangat kasar.Victor sudah sangat gagah dengan wajah tampannya di tambah dengan ketegasannya. Siapa yang tidak akan jatuh cinta pada pria ini? Tapi maaf, aku mencuri start dan akan segera menjadi istri dari pria sempurna ini. Ahhh haruskah aku pamer pada semua gadis di Alastar bahwa aku adalah calon istri Raja tampan mereka?Aku mulai kembali pada radar kesadaranku saat Victor dan para pengawalnya pergi meninggalkan kerumunan tanpa mengucapkan kalimat pamit sedikitpun. Tidak sopan sekali seorang calon suami meninggalkan calon istrinya tanpa salam perpisahan! Oh benar, Victor belum mengetahui aku adalah calon istrinya. Baiklah, untuk kali ini kau aku maafkan wahai Raja tampanku."Nona tidak apa-apa?"Aku menatap pada wanita yang menanyakan keadaanku dengan tatapan khawatir."Aku baik-baik saja. Nona sendiri apa baik-baik saja?"Wanita itu mengangguk. "Terimakasih sudah membuang waktu Nona untuk membela janda hina sepertiku""Tidak masalah, bagiku tidak ada perbedaan antara janda dengan perawan""Nona terlalu baik"Aku hanya tersenyum. Ingin sekali aku memamerkan kebaikanku, tapi calon Ratu harus berhati rendah dan penyayang. Baikalah, tahan kesombonganmu Alena.Bersambung..."Aaahhh nyamannya.."Aku merebahkan tubuhku di atas kasur. Otot-ototku terasa kaki setelah aku gunakan untuk berjalan seharian."Tidak ada kasur terempuk selain kasur di istana.." "Dasar tubuh lemah!" Cercaku pada diriku sendiri.Aku mengganti posisi tidurku menjadi telentang, kedua tangan dan kakiku ku biarkan terbuka lebar-lebar."Menikmati kasur sendirian adalah yang terbaik!""Baginda Raja datang..""Tunggu, jangan dulu di bu.."Belum sempat aku menyelesaikan ucapanku, Victor sudah berada di hadapanku dengan pandangan terkejut. Aku yang kepalang malu, tidak bisa berbuat apa-apa selain mengutuk dalam hati.Aku tertawa menutupi rasa maluku sambil dengan pelan menutup kedua kakiku yang tadi ku biarkan terbuka lebar."Ratu, tidurmu mirip seperti kodok." Sungut Victor segera duduk di sampingku.Aku segera duduk dari tidurku."Apa kau tidak punya waktu untuk mengunjungi selir kesayanganmu? Kenapa kau selalu datang dan tidur di istanaku?" Cerocosku yang tidak di indahkan oleh Victor.Vi
"Waaahh lucunyaaa"Aku menyentuh sebuah jepitan rambut yang di hiasi oleh mutiara. Desainnya sederhana namun terlihat mewah."Apa kau ingin itu? Biar ku belikan."Victor mengeluarkan uang dari saku celananya bersiap untuk membayar jepit rambut yang aku sentuh."Tidak terima kasih. Aku sudah memiliki banyak jepit rambut." Aku kembali melanjutkan berjalan untuk melihat-lihat."Tapi kau belum memiliki model jepit rambut yang seperti itu, kan? Biarkan aku membelikannya untukmu."Aku menoleh sebentar. "Memang tidak. Tapi jepit rambutku jauh lebih bagus dan lebih mahal dari jepit rambut tadi." Ungkapku acuh.Victor mengangguk-angguk pelan. "Kau memang seorang Ratu yang memiliki sifat sombong." "Terima kasih atas pujiannya."Victor kini menggeleng-geleng kepala. "Bagaimana bisa seorang yang sombong sepertimu di cintai oleh rakyatmu." Heran Victor.Tidak seperti sebelum-sebelumnya, Victor hari ini lebih banyak berbicara dari biasanya. Aku sebenarnya sedang menahan rasa senangku, hatiku ben
"Baginda Raja.. Yang Mulia Ratu..""Apakah kalian sudah bangun?"Suara teriakan dari luar membuat aku terbangun dari tidur. Begitu juga dengan Victor yang nampak menggeliat."Kenapa kau masih di kamarku?" Tanyaku. Posisi Victor tidak berubah dari posisi semalam. Ia tetap berada di lantai tanpa alas apapun."Apa kau gila? Kau bisa sakit jika tidur di lantai!" Cercaku segera mengangkat tubuh Victor ke atas kasur."Kenapa kau peduli?" Tanya Victor dengan santainya."Kau adalah seorang Raja. Bagaimana jika kau sakit lalu meninggal? Semua rakyatmu akan menyerangku karena menuduhku menjadi penyebab kematianmu." Cerocosku.Victor terkekeh kecil. "Apa kau sudah melupakan kemarahanmu yang semalam?" "Aku manusia yang mudah terenyuh saat melihat orang yang menyedihkan. Hari ini kau terlihat sangat menyedihkan jadi ak..""Kau masih peduli pada orang yang mencoba membunuhmu?""Kau memang manusia bodoh." Pangkas Victor."Para Dayang dan Kasimmu akan segera masuk. Setidaknya aku harus berpura-pura
Victor benar-benar berada tepat di depanku. Ia segera menempelkan pedangnya di leherku.Aku menelan ludah. Keringat panas dingin sudah bercucuran. Dengan nafas memburu, Victor memejamkan matanya lalu mengayunkan pedangnya ke leherku.."ALENA.."Belum sempat pedangnya sampai di leherku suara panggilan dari Willy menghentikan kegiatan Victor. Victor segera mengambil kain yang tadi terjatuh dan menutup wajahnya.Willy segera menghampiriku. Tanpa aba-aba ia mengerluarkan pedangnya dan menyerang Victor. Terjadilah perang pedang antara Victor dan Willy.Aku menatap lurus ke depan. Meskipun aku tidak tau apa yang aku tatap karena pandanganku mulai kabur. Aku syok bukan main. Orang yang harusnya melindungiku malah berusaha membunuhku.Dengan lemas, tubuhku ambruk namun masih dalam kesadaran yang hanya tinggal setengah."Yang Mulia Ratu!.."Willy menghentikan pertempurannya. Ia segera menghampiriku. Victor tidak ambil pusing, ia segera berlari kabur entah kemana."Apa kau baik-baik saja?" Tan
"Ratu.."Aku menoleh ke sumber suara yang ternyata adalah Victor. Ia datang menemuiku. Entah untuk apa."Aku mencarimu kemana-mana. Ternyata kau ada di danau."Aku menatap Victor penuh curiga. Kenapa sikapnya menjadi sedikit lebih hangat dari biasanya?"Apa? Kau mau apa?" Tanyaku sinis.Victor tersenyum."Ku dengar, akhir-akhir ini Ratu sering menghabiskan waktu di tempat penjahit kerajaan?""Iya. Tidak sepertimu yang menghabiskan waktu di istana Selir." Sindirku.Lihatlah pria tidak tau malu ini. Dia malah senyum-senyum sendiri. "Apa Ratu cemburu?" Goda Victor.Aku melayangkan tatapan tajam."Aku tidak punya waktu untuk cemburu! Habiskan saja semua waktumu bersama kekasihmu itu. Aku tidak peduli!"Victor terkekeh sambil mengangguk-angguk. "Baiklah jika begitu.""Cuih! Jadi kau kesini hanya untuk pamer?" Tanyaku memang dengan nada yang sedikit keterlaluan. Maafkan."Tentu saja tidak.""Aku membawa kabar gembira untuk Ratu.""Benarkah? Apa?" Tanyaku dengan semangat."Pembangunan desa
"Dayang Utari, ayo cepatttt" "Tunggu saya Yang Mulia.." Dayang Utari mengejarku dengan napas ngos-ngosan. Aku tidak peduli, aku ingin cepat sampai ke tempat penjahit kerajaan.Setelah berlari sekitar sepuluh menit, aku akhirnya sampai di tempat tujuan.Para penjahit kerajaan sudah menungguku. Mereka memberi hormat saat tau aku datang."Yang Mulia.."Aku tersenyum menyambut hormat mereka."Wawww siapa yang sudah menghias tempat jahitku?" Tanyaku takjub dengan tampilan tempat jahitku yang di penuhi hiasan corak bunga."Kami mendapatkan ide untuk menghias tempat jahit ini dari Pangeran Betrand."Aku mengerutkan alis. "Pangeran Betrand?" Tanyaku tidak faham.Mereka mengangguk."Jarak tempat ini dengan istana Pangeran Betrand bersebelahan. Pangeran Betrand beberapa kali sering menghabiskan waktu disini. Dan ketika Pangeran Betrand tau Yang Mulia akan menjahit disini, Pangeran Betrand menyarankan kami untuk menghias tempat jahit Yang Mulia agar Yang Mulia merasa nyaman.""Waahhh terima k
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments