Dimadu Saat Hamil

Dimadu Saat Hamil

last updateLast Updated : 2021-12-16
By:  jannahsaidCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
41 ratings. 41 reviews
86Chapters
208.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Suamiku membawakan seorang madu untukku. Di saat aku akhirnya hamil setelah tujuh tahun usia pernikahan kami. Dan perempuan itu juga sedang mengandung buah cintanya dengan suamiku. Akankah aku mampu bertahan ataukah mundur menjadi istri dari suamiku?

View More

Chapter 1

Kejutan Dari Suamiku

"Ma, besok mas pulang ke rumah. Bersihin kamar tamu sekalian ya? Mas bawa seseorang"

"Siapa mas? Keluarga mas ikut kesini?"

"Sudah, besok aja mas jelasin. Mas tutup telponnya ya?"

"Ya, mas"

Aku penasaran siapa yang akan mas Yoga bawa. Mas Yoga dinas diluar kota sudah seminggu ini. Dia sering keluar kota. Di sana ada keluarga ayahnya. Apa mungkin yang akan mas Yoga bawa sepupunya?

Aku segera ke kamar tamu, mengganti seprai dan sarung bantal. Juga meletakkan selimut baru di atas ranjang. Menyapu lantainya dengan bersih lalu merentangkan karpet. Sepertinya tamu itu istimewa, sampai-sampai mas Yoga langsung memerintahkan untuk membersihkan kamar tamu.

Kembali ke kamar ku, menatap test pack bergaris dua yang sengaja ku letakkan di atas nakas disamping tempat tidur. Ya, akhirnya aku hamil juga. Setelah tujuh tahun menanti kehamilan. Aku ingin memberikan kejutan itu pada suamiku. Aku tak bisa membayangkan kebahagiaan seperti apa yang akan dia tunjukkan nanti.

Aku benar-benar tidak sabar menunggu esok hari, hasil test pack itu lalu kuletakkan didalam sebuah kotak. Lalu membungkusnya dengan rapi. Aku akan memberikan ini nanti pada suamiku.

Tujuh tahun bukan waktu yang singkat, selama itu sudah banyak cacian dan makian yang aku terima dari keluarga suamiku karena tak kunjung hamil.

Tapi semua luka itu rasanya menguap, saat aku tau aku hamil sudah menginjak bulan kedua. Aku sangat bahagia, setelah suamiku tau aku hamil baru semua keluarga akan aku kasih tau kejutan ini.

Pagi harinya, sengaja aku memasak makanan kesukaan suamiku. Menatanya dengan manis di atas meja makan. Tak lupa kado kecil itu aku letakkan disamping tempat dimana biasanya suamiku duduk saat makan.

Hari ini akan menjadi hari bersejarah bagiku dan juga suamiku. Ku tatap jam yang tergantung di dinding rumah, pukul sepuluh pagi. Sebentar lagi suamiku akan datang.

Bunyi ketukan pintu dari arah luar, aku yang sedang di dapur gegas membukakan pintu. Suamiku pasti sudah pulang.

Saat aku membukakan pintu, dahiku berkerut saat melihat perempuan cantik berdiri di samping suamiku. Matanya seakan tidak bersahabat menatap wajahku. Siapa dia?

"Assalamualaikum, mas. Silahkan masuk, mas"

Mas Yoga melangkahkan kaki kedalam rumah, tapi tangannya menggenggam jemari wanita itu. Hatiku langsung panas melihatnya.

"Siapa dia, mas? Dan kenapa kamu menggenggam tangannya seperti itu?"

Ku tatap wajah perempuan itu dengan lekat. Ada hubungan apa mereka?

"Ayo, kita duduk dulu, ma" Mas Yoga membawaku duduk di ruang tamu. Perempuan itu duduk di samping suamiku. Sedangkan aku duduk di depan mereka.

"Ma, kenalin ini Rindu, dia istri kedua mas"

Aku tersentak kaget saat dia mengatakan perempuan itu istri keduanya.

"Kamu bohong kan mas? Nggak mungkin dia istri mas? Kamu jangan bercanda mas!" Suaraku bergetar mengatakan pertanyaan itu.

"Tidak, ma. Rindu memang istri mas, kami sudah menikah enam bulan yang lalu" Tubuhku langsung gemetaran menahan kemarahan, tak mungkin semua ini terjadi.

"Kenapa mas? Kenapa kamu nikahin dia?"

"Aku ingin punya keturunan, ma. Tujuh tahun menikah denganmu tapi kamu tak kunjung hamil, keluarga mas mendesak untuk kawin lagi. Agar segera punya anak"

"Jadi mas pikir aku mandul? Bukankah kata dokter aku tak punya masalah apapun. Anak itu masalah rezeki dari Tuhan mas!" Aku tak sanggup lagi menahan airmata. Mengalir membasahi pipiku, hatiku hancur. Disaat aku lagi hamil, suamiku malah membawakan seorang madu untukku.

"Mulai sekarang, Rindu akan tinggal di rumah ini!"

"Apa kamu bilang mas? Tinggal serumah dengan kita? Di rumah ini? Tidak bisa mas! Silahkan kamu bawa gundik mu ini keluar sekarang juga!" Aku berteriak dengan emosi, menunjuk wajah perempuan itu yang tanpa rasa bersalah sedikitpun malah memeluk erat lengan suamiku. Aku jijik melihatnya.

"Sudahlah, mbak! Kita akan bisa akur kok walaupun tinggal serumah" Perempuan itu bicara tanpa ku minta.

"Apa kau bilang? Akur denganmu? Aku tidak akan pernah menerimamu hadir dalam rumah tanggaku. Kamu perempuan murahan yang tega merebut suami orang!"

"Jangan asal bicara, mbak. Aku bukan wanita murahan. Kamu yang tak berguna, dasar wanita mandul!"

Plakkkk....

Sebuah tamparan keras aku layangkan pada wajah perempuan itu. Menjambak rambutnya, menariknya dengan paksa. Melemparkannya ke lantai, lalu menginjak tubuhnya dengan kaki ku tanpa ampun.

Mas Yoga berusaha menarikku dengan kuat, mencoba melepaskan genggaman tanganku yang sangat kuat pada rambut perempuan itu. Bertubi-tubi pukulan aku layangkan pada wajah dan tubuh perempuan itu. Dia berusaha melepaskan diri. Tapi bukan Riana namanya jika tak bisa mengunci kedua lengan perempuan itu.

Menendangnya berulang kali. Aku sangat marah saat dia mengatakan aku mandul. Dasar wanita murahan. Aku sangat membencinya. Mas Yoga berusaha memeluk perempuan itu. Sambil berusaha melepaskan genggamanku pada rambut perempuan itu.

"Riana, berhenti! Tolong hentikan! Rindu sedang hamil!" Genggaman tanganku pada perempuan itu reflek terlepas, dia hamil? Aku juga hamil? Apa yang harus aku lakukan?

Cepat-cepat mas Yoga menuntun perempuan itu kembali duduk. Merapikan pakaian dan rambut perempuan itu dengan penuh kasih sayang. Perempuan itu terisak menangis di pangkuan suamiku.

Ada nyeri didadaku saat melihat suamiku memperlakukan perempuan itu dengan penuh kasih sayang. Ada rasa cemburu yang tak mampu ku hilangkan. Laki-laki yang selama tujuh tahun ku puja dan ku cintai sepenuh hati. Ternyata tega menyakitiku begitu dalam.

"Kenapa kamu bisa berubah jadi sekasar ini Riana?"

"Kamu yang membuatku berubah, mas!"

"Tidakkah kau kasihan melihat keadaan Rindu? Dia sedang hamil tapi kau perlakukan dia seperti ini?"

"Apa mas pikir aku akan memanjakannya setelah dia merebut suamiku sendiri?"

"Dia tidak merebutku darimu, aku tidak akan pernah meninggalkan kamu. Aku hanya minta padamu untuk menerima Rindu sebagai madu mu. Itu saja"

"Tidak, mas! Aku tidak sudi di madu"

"Tapi semua ini sudah terjadi, kamu harus menerima Rindu, titik! Jangan membangkang Riana!"

"Tapi aku tidak mau berbagi rumah ini dengannya! Silahkan kamu bawa dia keluar dari rumah ini!" Aku masih emosi, tak mampu ku kendalikan diri. Melihat suamiku masih tetap memeluk perempuan itu.

"Hari ini saja Riana, besok aku akan membawa Rindu ke rumah baru! Aku mohon, sehari ini saja!"

Aku akhirnya mengalah, membiarkan suamiku menuntun perempuan itu memasuki kamar tamu. Perempuan itu tersenyum licik memandangku. Rasanya aku ingin kembali menghajarnya. Tapi suamiku terlihat sangat menyayangi dia. Aku sangat benci melihatnya.

Lutut ku seakan goyang. Aku terduduk di lantai, kenapa semua ini terjadi? Kenapa disaat aku akhirnya hamil, disaat itu juga suamiku sedang bahagia karena maduku juga hamil. Netra ku tak mampu membendung bulir-bulir airmata yang bercucuran. Aku tak mampu menghadapi kenyataan ini. Apa yang harus kulakukan? Harusnya minta berpisah dari mas Yoga? Tapi bagaimana dengan masa depan anakku nanti.

Aku hanyalah seorang istri yang tak punya pekerjaan apapun. Tak punya keluarga, hanya seorang paman yang tinggal di luar kota. Kedua orang tuaku sudah meninggal dunia. Bagiku mas Yoga adalah segalanya. Tapi sekarang, dia sudah punya istri yang lain. Tak mungkin kasih sayangnya sama seperti dulu lagi. Pasti semuanya terbagi.

Aku tak menyadari saat mas Yoga berdiri di depanku. Di tangannya ada kado yang sengaja aku letakkan di meja makan tadi. Sepertinya dia sudah membuka kado itu. Hadiah kejutan yang ingin aku berikan padanya.

"Ma, ini apa? Kado ini isinya test pack. Bergaris dua. Apa kamu hamil?" Dia berlutut menatapku yang terduduk lesu.

"Semua ini tidak penting lagi bagi mu, mas!" Ku rampas test pack itu darinya. Ku alihkan muka dari tatapannya. Hatiku sangat sakit. Seharusnya ini jadi hari bersejarah kami, tapi luka yang teramat dalam yang malah aku terima.

"Jadi ini benar? Kamu hamil?" Mas Yoga tersenyum bahagia dan langsung memelukku dengan erat.

"Lepaskan aku, mas! Silahkan pergi pada gundikmu itu! Aku membencimu!"

"Ma, maafkan aku. Aku sangat mencintaimu. Aku hanya terpaksa menikahi Rindu atas permintaan Ibu. Dia ingin segera memiliki cucu. Aku kasihan pada Ibu"

Mas Yoga berusaha menenangkanku. Tangannya mengusap lembut perutku. Ada rasa bersalah dan benci yang tak bisa ku hindarkan saat dia melakukan itu. Hatiku sakit, tapi melihat suamiku bahagia dengan kehamilanku, aku sedikit merasa bahagia. Tapi harus bagaimana lagi? Perempuan itu juga hamil. Bagaimana seharusnya tindakanku? Apakah aku harus merelakan diri dimadu?

"Ayo, bangun ma. Mama pasti belum makan. Mas lihat makanan di meja masih utuh. Mari kita makan bersama, mas akan panggilkan Rindu dulu!"

Mas Yoga menuntunku kemeja makan. Terpaksa ku turuti. Rasanya aku tak punya tenaga sedikitpun setelah kejadian tadi.

Mas Yoga dan perempuan itu keluar dari kamar tamu dan menghampiri meja makan. Mas Yoga menarik kursi untuk perempuan itu. Aku melengos melihatnya. Rasanya sangat sakit.

"Mari makan, mas sudah sangat lapar dari tadi belum makan apapun"

Aku menyendokkan nasi untuk suamiku, memilihkan lauk pauk untuknya. Dan mengisi gelasnya dengan air minum.

"Rindu, silahkan mulai makan" Suamiku malah memperhatikan perempuan itu. Ingin rasanya mengusirnya, tapi rasa itu aku tahan.

"Baik, mas" Dia lalu mengambil sedikit nasi dan lauk pauknya. Aku sangat membencinya. Rasanya napsu makanku hilang, tapi perutku sudah sejak tadi kelaparan. Akhirnya aku ikut makan dalam diam.

Setelah makan, mas Yoga bicara.

"Mas harap kalian berdua akan berdamai setelah ini. Mas minta kalian berdua akur. Rindu, Riana sekarang juga lagi sedang hamil. Mas harap jaga ucapan mu padanya! Dan kamu Riana, tolong terima kehadiran Rindu"

"Jadi mbak Riana juga sedang hamil?" Perempuan itu seakan sangat terkejut mendengar ucapan suamiku.

"Iya, kamu pikir cuma kamu doang yang bisa hamil?" Aku menatapnya dengan tajam. Dia menundukkan wajah karena aku pelototin. Awas saja, hidupmu tak akan semudah itu jadi maduku, aku menyeringai menatapnya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(41)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
41 ratings · 41 reviews
Write a review
user avatar
Masandra
mampir yuk pemuda yang tidak terduga mahkota pernikahan yang tidak utuh
2022-09-15 02:56:31
0
user avatar
Masandra
............
2022-09-15 02:55:27
0
user avatar
Ratna dandanggula
bagus banget ceritanya
2022-07-10 14:29:05
1
user avatar
dtyas
semangat, ceeritanya keren mampir juga ke karya aku ya
2022-05-09 20:46:58
1
user avatar
Sakila.S
kebawa suasana, sedih banget ... keren banget ceritanya ...
2022-04-13 06:35:04
3
user avatar
Chida
semangat Kak
2022-03-29 20:39:17
0
user avatar
Siti Ami
berasa nostalgia cerita ini mirip dengan kisah aku
2022-03-24 22:13:48
0
user avatar
Siti Ami
keren cerita nya hampir mirip ceritaku ya Alloh berasa bernostalgia ke masa di mana aku terpuruk
2022-03-24 22:13:08
0
user avatar
jannahsaid
Baca novel othor yang lagi on going yaaa.... judulnya: 1. Istri Pengganti CEO 2. Proyek Memikat Hati Suami Jangan lupa vote dan komen yaaa.... Makasihhhhhh.............
2022-03-24 18:40:15
2
user avatar
jannahsaid
hai semuanyaaa.... novel ini sudah tamat yaaa.... silahkan baca novel othor yang lagi on going sekarang. Judulnya: 1. Istri Cadangan CEO 2. Proyek Memikat Hati Suami Jangan lupa vote dan komen yaaa... makasihhhhhh...
2022-03-24 18:36:57
1
user avatar
Skyy
hallo, wah memang mantap ceritanya ^^
2022-03-23 22:48:08
0
user avatar
Nisa Nurpasa
Mampir juga yuk ke novel 'Menikahi Gadis Desa' ... Sarah Larasati, terpaksa menerima perjodohan dengan seorang pria kota bernama Fabian Aditama. Bukan tanpa alasan ia menerima perjodohan ini, hutang sang ayah lah yang menjadi alasannya. Akankah Sarah bahagia bersama pasangannya kelak? Atau hanya p
2022-03-12 20:19:23
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :CEWEK AGRESIF VS COWOK POLOS. kalian akan menemukan dari percintaan remaja sampai dewasa yang bakal bikin kita gemas sendiri, seru, ketawa ngakak bahkan geregetan dan terharu setelah beberapa tokoh bermunculan semua. Jangan lupa vote dan komen ya. Mksh.
2022-02-12 09:07:44
0
user avatar
Nannys0903
Mampir ke karyaku TERGODA GADIS MUDA dan MALAM TANPA NODA Bantu rate kak
2022-02-01 00:57:18
3
user avatar
Joefaninda Umardi
Maaf mau jujur cerita'a gak bagus, nyesel
2022-01-30 10:55:42
0
  • 1
  • 2
  • 3
86 Chapters
Kejutan Dari Suamiku
  "Ma, besok mas pulang ke rumah. Bersihin kamar tamu sekalian ya? Mas bawa seseorang" "Siapa mas? Keluarga mas ikut kesini?" "Sudah, besok aja mas jelasin. Mas tutup telponnya ya?" "Ya, mas"Aku penasaran siapa yang akan mas Yoga bawa. Mas Yoga dinas diluar kota sudah seminggu ini. Dia sering keluar kota. Di sana ada keluarga ayahnya. Apa mungkin yang akan mas Yoga bawa sepupunya?Aku segera ke kamar tamu, mengganti seprai dan sarung bantal. Juga meletakkan selimut baru di atas ranjang. Menyapu lantainya dengan bersih lalu merentangkan karpet. Sepertinya tamu itu istimewa, sampai-sampai mas Yoga langsung memerintahkan untuk membersihkan kamar tamu.Kembali ke kamar ku, menatap test pack bergaris dua yang sengaja ku letakkan di atas nakas disamping tempat tidur. Ya, akhirnya aku hamil juga. Setelah tujuh tahun m
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more
Berbagi Waktu
 "Ma, aku mohon. Cobalah untuk menerima Rindu. Sekarang dia juga istriku, dia sama berhaknya denganmu atas diriku, ma?" "Tidak mas, dia berbeda denganku. Aku wanita terhormat sedangkan dia wanita perebut suami orang!" "Sudahlah ma, sudahi ini semua. Mas pusing mendengar kamu sejak tadi selalu marah!" "Aku marah padamu, mas! Menikah diam-diam tanpa sepengetahuan diriku"  "Mas kan sudah jelaskan alasannya, sekarang cobalah mengerti Riana!" "Kalian menikah secara siri kan?" "Iya, ma! Karena status mas dan tidak mendapatkan izin darimu kami menikah siri" "Baguslah, aku tidak akan pernah memberikan izin. Selamanya perempuan ini akan menjadi istri siri mu!" "Apa maksud mbak bicara seperti itu?" Perempuan itu menatapku dengan penuh tanda tanya. Dasar bodoh. Mau saja dijadikan istri siri.
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more
Berlaku Tak Adil
Hari menjelang sore, aku mondar mandir di depan teras. Suami yang ku tunggu tak kunjung datang. Jangan bilang di pulang ke rumah perempuan jalang itu. Tanganku mengepal menahan amarah.Aku tak akan memaafkannya, jika malam ini dia kembali bersama perempuan itu. Seharusnya dia juga memikirkan ku. Aku juga hamil, istrinya yang sudah menemaninya selama tujuh tahun. Sedangkan perempuan itu baru menjadi istrinya. Aku yang menemani suamiku berusaha dari nol, dari yang tak punya apa-apa sampai punya jabatan yang sebagus sekarang ini.Rasanya ini tidak adil, hanya beralasan keturunan dia tega menduakan ku. Lalu sekarang mencoba tak berlaku adil. Padahal aku sudah bersusah payah mencoba untuk ikhlas.Jika malam ini, dia tak pulang ke rumahku, awas saja. Aku akan kembali menghajar perempuan jalang itu.Emosiku sudah membuncah, hari sudah menjelang magrib. Tapi mas Yoga belum pulang juga. Aku tak tau harus berbuat ap
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more
Menyusun Rencana
 Suara mobil mas Yoga memasuki bagasi rumah, aku segera membukakan pintu. Akhirnya dia pulang juga. Mas Yoga memasuki rumah, tapi wajahnya seperti memendam kemarahan. Aku tau, mungkin dia marah setelah kejadian tadi. "Mas marah padaku?" "Iya, mas sangat marah Riana!" "Seharusnya aku yang marah, kamu bilang ibu yang memaksa menikahi perempuan itu, nyatanya apa? Semua itu karena kamu tergoda akan rayuannya?" "Ya, aku memang tergoda akan rayuannya. Tapi ibu juga merestui pernikahan kami! Karena dia ingin secepatnya punya cucu" "Sekarang aku telah hamil, aku bisa memberikan cucu untuk ibu dan anak untukmu, aku mau kamu tinggalkan dia!" "Tidak semudah itu Riana, dia juga hamil, di perutnya ada calon anak ku juga!" "Lalu mas mau beristri dua selamanya?" "Iya, mau bagaimana lagi? Semua ini sudah terlanjur!" "Tapi aku tidak sudi hidup seperti ini!"&n
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more
Mulai Waspada
Saat mobil mas Yoga berhenti di klinik kandungan, aku turun dengan enggan. Rasanya malu sekali. Diperlakukan seperti ini.Karena mas Yoga sudah membuat janji, jadi kami tidak terlalu lama menunggu. Suster memanggil nama suamiku, kami sontak berdiri. Masuk ke ruang pemeriksaan. Bertiga, jalan beriringan. Aku tidak tau apa yang dipikirkan oleh suster, yang menatap aneh pada kami."Baik, pak Yoga. Kita periksa dulu. Yang mana yang akan saya periksa?""Keduanya dokter, mereka istriku. Dan sama-sama hamil keduanya""Beruntung sekali pak Yoga, punya istri dua hamil pula keduanya" Dokter tersenyum menatap aku dan perempuan itu. Rasanya malu sekali. Suster yang tadi memanggil nama suamiku, terlihat mengulum senyum.Mereka pasti mentertawakan kami. Ah, ingin rasanya keluar berlari untuk menyembunyikan mukaku. Tapi perempuan itu masih bisa tersenyum bahagia, dasar tidak punya malu.
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more
Putus Asa
 Ku lajukan kendaraan dengan hati yang penuh dengan kemarahan. Aku tak bisa terima perlakuan mas Yoga. Dia sudah berani mengambil tabunganku sendiri demi memenuhi keinginan perempuan itu. Padahal aku sudah lama mengumpulkan uang itu, setiap bulan aku selalu menyisihkan nafkah yang mas Yoga berikan padaku. Berharap suatu saat uang itu bisa aku gunakan untuk hal-hal yang mendesak. Tapi sekarang apa? Dengan mudahnya dia membeli mobil untuk perempuan jalang itu.  Aku mengusap kedua pipiku yang basah oleh airmata. Aku tidak ingin perempuan itu tau aku menangis. Aku sudah tak tahan lagi. Aku ingin membuat perhitungan dengan perempuan itu. Saat aku sampai di rumah perempuan itu, pagarnya terkunci. Ku bunyikan klakson berulang kali agar dia keluar. Ku intip ke dalam, benar saja. Ada mobil baru yang terparkir di garasinya. Darahku seketika mendidih melihatnya. Kamu kejam mas Yoga! Kulihat perempuan itu dengan sombongnya keluar
last updateLast Updated : 2021-08-22
Read more
Mertua Pilih Kasih
Aku berkemas hendak ke swalayan, kulkas sudah kosong. Aku mau belanja. Terpaksa pergi sendiri. Karena suamiku sekarang pasti di rumah perempuan itu. Sudahlah, aku tidak ingin mengingat apapun tentang mereka.Aku keluar menuju bagasi. Hendak menaiki mobil ku, tapi melihat mobil baru itu seketika aku berbalik. Dan mengambil kunci mobil itu. Hari ini aku akan memakai mobil baru itu. Aku belum kepikiran tentang apa yang harus aku lakukan dengan mobil ini. Haruskah aku jual? Ataukah aku pake? Atau mobil yang lama saja aku jual.Aku suka saat mengendarai mobil baru ini, lagipula perempuan itu belum pernah mengendarainya. Aku merasa nyaman menggunakannya.Aku sedang memilih barang-barang yang aku inginkan, saat seseorang menepuk pundak ku."Rania?" Aku berbalik dan melihat sumber suara. Ternyata Amira, teman semasa kuliah ku dulu."Hai, apa kabar? Lama nggak ketemu ya?" Aku memeluknya dengan hang
last updateLast Updated : 2021-09-13
Read more
Pilihan Rumit
Sampai di rumah, aku terduduk lesu di ujung ranjang. Berpikir keras. Apa yang harus aku lakukan. Masih terngiang jelas ucapan ibu pada mas Yoga. Untuk segera menceraikan aku. Walau mereka akan menunggu ku sampai lahiran. Tapi aku yakin, mas Yoga akan terhasut perkataan mereka. Mas Yoga tidak bisa lagi ku percaya. Aku harus mengambil keputusan. Aku tidak mungkin sanggup hidup seperti ini, jelas-jelas mereka tidak menginginkanku. Mas Yoga bertahan padaku hanya demi anak ini, bagaimana nanti? Kalau setelah melahirkan dia menceraikan ku dan merebut hak asuh anakku. Aku tidak mau itu terjadi. Aku harus minta cerai dari mas Yoga. Tidak mungkin lagi aku bertahan dalam rumah tangga seperti ini. Tapi aku harus mencari seseorang yang paham akan masalah ini. Bagaimana caranya untuk bercerai dari mas Yoga? Aku juga tidak ingin kehilangan harta benda yang aku miliki sekarang. Jika aku pergi tanpa membawa harta sedi
last updateLast Updated : 2021-09-13
Read more
Pertemuan
 "Tidak, mas. Aku tidak ingin memperkarakan dia yang menikah diam-diam. Aku hanya ingin bercerai dan mendapatkan harta benda yang aku punya sekarang" "Baiklah, kalau itu keputusan mu. Sebenarnya, jika kamu mau memperkarakan tindakan suamimu itu, dia bisa masuk penjara, Riana" "Tidak, mas. Aku tak ingin memenjarakan dia" "Kamu kenapa Riana? Apa kamu sangat mencintai dia? Dia bisa di hukum lho karena menduakan mu tanpa meminta izin dari mu?" Amira mempertanyakan keputusanku, tapi entahlah. Hanya saja hati ku tak tega jika mas Yoga harus masuk penjara. Padahal dia sudah begitu jahat padaku.  "Entahlah, Amira. Hanya saja hatiku tidak menginginkan itu" "Ya, sudah. Jadi kapan kamu berencana menggugat cerai suamimu? Aku akan mengurus semuanya. Aku hanya perlu beberapa dokumen darimu, kamu tinggal beres. Aku hanya perlu tanda tanganmu saja nanti" Mas Candra sepertinya serius sekali ingin membantuku. "Bai
last updateLast Updated : 2021-09-14
Read more
Tamparan
Aku sedang di dapur, saat mas Yoga datang. Aku tak mengacuhkan kehadirannya. Dia membalikkan badan ku agar menghadap padanya. "Kenapa tadi kamu keluar tanpa memberi kabar pada mas?" "Apa peduli, mas? Sedangkan mas saja sehari ini tidak sekalipun mengabari ku!" "Kemaren mas sudah bilang kan? Lalu siapa laki-laki tadi? Dia bukan suami Amira. Untuk apa kalian bertemu?" Dia penasaran siapa mas Candra. "Bukan urusan mu!" Aku berlalu darinya. Menuju ruang tamu. "Jawab mas, Riana! Siapa dia dan untuk apa kalian bertemu?" "Sudah ku jawab mas! Bukan urusanmu! Urus saja gundik mu itu! Belikan apa saja yang dia mau, kamu tidak perlu mencampuri urusanku!"  "Ma, kamu ini kenapa semakin lama semakin membangkang?" "Kalau kamu tidak suka lagi padaku, ceraikan aku sekarang juga!" Bibirku bergetar mengucapkan kata itu. "Kenap selalu mengatakan perceraian Riana? Apa kamu sudah terg
last updateLast Updated : 2021-09-14
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status