Share

14. Bidadari Penjaga

***

Langit malam menyelimuti rumah yang sunyi, hanya dihiasi oleh gemerlap bintang di langit. Di dalam kamar tidur yang redup, Kinan duduk di samping tempat tidur Ludwig yang terbaring lemah. Wajah suaminya terlihat pucat dan letih, memancarkan kelemahan yang memilukan. Dari sore, Ludwig demamnya naik turun dan itu membuatnya terus berada di sisi suaminya.

Dengan hati yang penuh kekhawatiran, Kinan meraih tangan Ludwig dan menciumnya lembut. "Ludwig, bagaimana perasaanmu?" bisiknya dengan lembut.

Ludwig hanya menggeleng lemah, matanya yang sayu memandang Kinan dengan ekspresi yang tak terlalu jelas. Pria itu bahkan tak mempunyai tenaga untuk sekedar mengtakan kalau Kinan harus pergi dari kamarnya dan tidak usah untuk sok perhatian padanya, namun rasa sakitnya itu membuat ia kehilangan kekuatannya.

Dan Kinan segera meraba suhu tubuh suaminya dan terkejut saat merasakan panas yang tinggi. Tanpa ragu, Kinan segera mengambil kompres dingin dan menempelkannya di dahi Ludwig dengan telaten
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status