Share

Bab 10

Tidak perlu bagi seorang Erlang untuk mengetuk pintu atau membunyikan bel terlebih dulu. Begitu dia tiba di apartment yang ditempati Maya, langkahnya langsung menuju kamar utama.

'Lupakan dulu Zoya untuk sementara, lupakan rasa bersalahmu itu!' Erlang berseru dalam hati saat tiba di depan pintu kamar. Mendadak pikirannya kacau balau saat hendak menghadapi malam panjang bersama istri mudanya.

Di saat yang bersamaan, pesan Hendra masuk ke dalam ponsel Erlang. Dia membuka sandi, lalu membaca teks dari sang sahabat yang isinya sedang memberikan dukungan.

(Selamat berbuka puasa, Bro, nikmati saja! Bukankah kamu sudah keluar uang banyak? Dan ingat, ini semua adalah keinginanmu sendiri dari awal.)

Usai membaca pesan dari Hendra, Erlang segera meletakkan ponselnya di atas meja yang berdekatan dengan pintu kamar.

'Aku pasti bisa,' suara batin Erlang kembali terdengar.

'Huhhh ...!" Erlang membuang napas kasar. Tidak ada yang menyangka jika malam ini pria yang kerap berpenampilan rapi itu sengaj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status