DIA BUKAN BAPAKKU

DIA BUKAN BAPAKKU

last updateLast Updated : 2025-08-06
By:  KARTIKA DEKAOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
14views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Seorang Ayah sejatinya adalah pelindung bagi anak-anak perempuannya. Apa jadinya, kalau justru seorang Ayah yang menghancurkan masa depan putri-putrinya? Apakah masih pantas dia disebut sebagai Ayah?

View More

Chapter 1

Buat apa dia datang?

Farah terbangun dari tidurnya. Keringat dingin membasahi wajahnya. Sudah lama dia tak bermimpi buruk, tetapi beberapa hari ini, mimpi itu datang lagi. 

Wanita itu bangun, dan mengusap wajahnya yang berkeringat. Dilihatnya wajah suaminya yang tidur lelap di sampingnya. 

Suara nafasnya yang menderu masih terdengar. Dadanya masih bergerak naik turun dengan cepat. Mimpi itu sangat menakutkan. Tepatnya bukan mimpi, tetapi peristiwa yang pernah dia alami sewaktu kecil dan selalu menghantui. Seperti bayangan yang tak mau berlalu, selalu mengikuti kemanapun dia pergi. 

Sudah sangat lama, dia bisa tidur nyenyak karena mimpi itu tak pernah datang lagi. Tetapi, dia sendiri tak tahu, kenapa sekarang mimpi itu kembali menghantui.

~~~~~~

Mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya, Farah yang sedang menyuapi anak sulungnya yang masih berusia tujuh tahun, segera buru-buru membuka pintu. Dia mengira suaminya Yusuf yang pulang bekerja. 

Wanita cantik itu memasang senyum manis di wajahnya untuk menyambut kepulangan suaminya. Namun begitu pintu dibuka, seketika senyumnya menghilang melihat sosok yang berdiri di depan pintu rumahnya. Sosok laki-laki yang sudah renta. Wajahnya tampak kuyu dan lusuh, terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya. Di tangannya, dia membawa sebuah buntelan sarung yang Farah yakin itu adalah pakaian. 

Matanya berkaca-kaca menatap wajah Farah. Melihat laki-laki itu, Farah cepat-cepat menutup pintu rumahnya. Jantungnya berdegup kencang. Bayangan ketakutan tergambar jelas di wajahnya. Padahal, laki-laki itu belum sempat bicara apa pun. Itu laki-laki yang selalu hadir di mimpi buruknya. 

“Ibu kenapa?” tanya gadis kecil yang jalan ke arahnya.

Melihat anaknya, Farah langsung memeluk anaknya hingga terduduk di lantai. Tubuhnya gemetar. Tangis yang ditahan tak lagi bisa dibendung olehnya. Dia memeluk gadis kecil yang kebingungan itu sambil menangis sangat kencang. 

Melihat ibunya menangis, Lila juga ikut menangis. Bahkan lebih kencang dari Farah. Hal itu akhirnya menyadarkan Farah. Farah mengurai pelukannya dan segera menghapus air matanya. 

“Ibu kenapa?” tanya Lila yang masih menangis karena bingung. 

“Ibu nggak papa, Sayang. Lila tengok Adek ya. Takutnya Adek bangun,” kata Farah sambil mengusap pipi Lila yang imut dan cantik. Lila mengangguk. 

Akan tetapi, baru lagi Lila jalan beberapa langkah, terdengar suara ketukan pintu. Lila langsung berbalik. 

“Itu pasti Ayah!” serunya. Wajahnya yang tadi bingung dan mendung, kini berubah ceria dengan begitu cepat. 

Jantung Farah berdegup kencang. Dia tak yakin kalau suaminya yang pulang. Untuk memastikan kalau suaminya yang benar-benar pulang, Farah menyingkap tirai jendela sedikit. Benar, itu suaminya yang pulang. Tetapi, lelaki tadi masih ada di sana. 

Sekali lagi, pintu rumah diketuk. Dengan ragu, akhirnya Farah bangkit. 

“Cepat buka, Bu. Ayah pasti bawa kue. Semalam Ayah udah janji sama Lila,” kata Lila dengan sangat bersemangat. 

Tangan Farah gemetar, membuka pintu rumahnya. Begitu dibuka, dia melihat wajah teduh suaminya, Yusuf. Farah tak mampu mengumbar senyum seperti biasanya. Apalagi laki-laki tadi tampak berdiri di belakang Yusuf. 

“Ayah, Ayah!” seru Lila sambil mengulurkan tangannya minta digendong. 

Tanpa rasa lelah, Yusuf menggendong anak perempuannya itu. 

“Ayah bawa kue kan?” tanya Lila dengan semangat. 

“Bawa dong. Ini.” Yusuf mengangkat kantongan plastik berisi kue pesanan putri cantiknya. Lila langsung meraih kantongan plastik itu dengan bahagia.

Tiba-tiba, Lila mendekatkan kepalanya ke telinga Yusuf lalu berbisik, “Kakek itu siapa, Yah?” 

Gadis kecil itu heran melihat seorang kakek tua yang berdiri tak jauh dari ayahnya. Wajahnya tampak pucat. Berusaha tersenyum melihat kebahagiaan putri kecil dan ayahnya, tetapi terlihat sedih. Dia dulu juga pernah merasakan kebahagiaan yang sama. 

Yusuf menoleh pada laki-laki tua itu. “Oh, ini.” 

Yusuf menurunkan Lila dari gendongannya. “Dia Kakek Lila, namanya Kakek Hadi.” 

Yusuf melihat Farah yang tampak diam saja. Wajahnya tampak tak suka melihat kehadiran laki-laki itu. 

“Loh, tapi Lila udah ada Kakek Soleh?” tanya Lila bingung. Dia hanya tahu, kakek dari ayahnya. 

“Kakek Soleh kan, bapaknya Ayah. Kalau Kakek Hadi, bapaknya Ibu,” jelas Yusuf dengan sabar. 

Lila tersenyum senang melihat Hadi. Hadi juga tersenyum dengan mata berkaca-kaca. 

“Asik, Lila punya Kakek dua, kayak teman-teman Lila,” seru gadis kecil itu sangat senang. Hal itu justru membuat Farah terperanjat ketakutan.

~

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status