Share

122 (++)

Author: Kuldesak
last update Last Updated: 2025-11-09 01:36:57

Setelah meninggalkan euforia ruang jamuan yang masih bergema dengan tawa dan sorakan, Lyra dan Leonhard kembali ke kamar pribadi mereka di sayap utara istana. Pintu kayu ek tebal tertutup perlahan di belakang mereka, memisahkan hiruk-pikuk dunia luar dari kedamaian yang mendamba.

Cahaya bulan menyusup melalui celah tirai beludru, bercampur dengan sisa api perapian yang telah meredup, menciptakan bayangan lembut di dinding batu. Udara malam terasa sejuk, membawa aroma mawar liar dari taman di bawah, namun di dalam, kehangatan tubuh mereka telah membara, janji hasrat yang tak terucapkan menggantung di udara seperti undangan paling menggoda.

Lyra tak membiarkan Leonhard menutup pintu sepenuhnya. Dengan langkah tegas yang khas dari seorang ratu yang haus, ia mendorong suaminya ke dinding, tangannya menekan dada Leonhard yang bidang, jari-jarinya menari di atas kulit hangat itu.

Mata Sayu Lyra kini penuh gairah yang tak tertahankan, bibirnya menyentuh telinga Leonhard, menggigit lembut c
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Palsu Grand Duke    122 (++)

    Setelah meninggalkan euforia ruang jamuan yang masih bergema dengan tawa dan sorakan, Lyra dan Leonhard kembali ke kamar pribadi mereka di sayap utara istana. Pintu kayu ek tebal tertutup perlahan di belakang mereka, memisahkan hiruk-pikuk dunia luar dari kedamaian yang mendamba. Cahaya bulan menyusup melalui celah tirai beludru, bercampur dengan sisa api perapian yang telah meredup, menciptakan bayangan lembut di dinding batu. Udara malam terasa sejuk, membawa aroma mawar liar dari taman di bawah, namun di dalam, kehangatan tubuh mereka telah membara, janji hasrat yang tak terucapkan menggantung di udara seperti undangan paling menggoda.Lyra tak membiarkan Leonhard menutup pintu sepenuhnya. Dengan langkah tegas yang khas dari seorang ratu yang haus, ia mendorong suaminya ke dinding, tangannya menekan dada Leonhard yang bidang, jari-jarinya menari di atas kulit hangat itu. Mata Sayu Lyra kini penuh gairah yang tak tertahankan, bibirnya menyentuh telinga Leonhard, menggigit lembut c

  • Istri Palsu Grand Duke    121

    Di kapel kecil yang di barat Istana kekaisaran, Lady Seraphina berlutut di depan altar. Hanya cahaya lilin yang menyinari wajahnya yang tegang.Setelah menyaksikan kematian Edmure yang mengerikan, Seraphina memutuskan untuk menenangkan diri di dalam kapel untuk mengirimkan doa kepada para leluhur dan yang gugur. "Ya, Dewa yang Maha Melihat," bisik Seraphina, tangan terkatup erat. "Lindungi mereka yang tersisa. Terima jiwa-jiwa yang telah pergi, baik yang jatuh dengan terhormat maupun yang tersesat." Napas wanita tertahan sejenak."Dengarkanlah permohonanku. Bimbing Leonhard dan Lyra. Berikan mereka kebijaksanaan, bukan hanya kekuatan. Dan untukku..." Suara Seraphina semakin lirih, hampir seperti desahan. "Berikan aku kejelasan. Di tengah semua darah dan pengorbanan ini, tunjukkan padaku jalan yang benar. Apakah yang kulakukan untuk Istana ini sudah cukup? Atau justru... sudah terlalu jauh?"Air mata diam-diam mengalir di pipinya, menghilang di lipatan jubahnya yang hitam. Di ruang ya

  • Istri Palsu Grand Duke    120

    Malam setelah pemakaman Lady Celeste terasa panjang, sebuah perbandingan antara kesyahduan yang baru ditemukan dan pesta kemenangan yang mengguncang Istana. Saat Lyra dan Leonhard mencari kedamaian di kamar pribadi mereka, sisa-sisa pasukan Koalisi menikmati euforia akhir perang di Ruang Jamuan Bawah.Di kamar Lyra dan Leonhard, perapian memancarkan kehangatan jingga yang memecah dinginnya malam. Tirai tebal telah ditarik, menghalangi pandangan ke Ibukota yang kini berada di bawah kendali sementara.Leonhard, setelah mencuci wajahnya yang sembab karena air mata, berdiri di depan jendela sesaat, sebelum akhirnya Lyra memanggilnya kembali ke tempat tidur.Leonhard, kini hanya mengenakan celana tidur linen, menjatuhkan diri di kasur, menarik selimut beludru hingga dagu. Sang suami itu menatap Lyra yang sedang menyisir rambut hitamnya. "Datanglah ke sini, My Queen. Tubuhku terasa sangat dingin, duka hari ini seakan-akan telah menyerap semua kehangatan dari tulangku."Lyra tersenyum lemb

  • Istri Palsu Grand Duke    119

    Dua hari setelah deklarasi politik Lyra yang mengguncang, hari pemakaman Lady Celeste sudah tiba. Lyra, mengenakan gaun beludru hitam sederhana, berdiri tegak di samping Leonhard.sedangkan Suaminya mengenakan pakaian formal—bukan jubah Duke atau Raja, tetapi setelan formal mourning tanpa lambang kekuasaan Vordane—namun di balik kain mahal, ia hanyalah seorang putra yang hancur.Pemakaman ini adalah acara kenegaraan yang dikelola oleh Dewan Pemerintahan Sementara Solenzia atas perintah Lyra. Sebagai pernyataan politik dan pengakuan terakhir atas kehormatan Lady Celeste.Katedral di istana kekaisaran masih berdiri kokoh. Dan saat ini, katedral itu dipenuhi karangan bunga snowdrop dan lily putih, melambangkan martabat yang direbut dan kini dikembalikan. Rakyat berkumpul di pelataran Katedral, memberikan penghormatan terakhir pada Celeste, wanita terhormat yang tewas sebagai martir."Malang sekali nasib mantan Duchess kerajaan Vordane, ia mati karena racun, kan? Benar-benar keji!” ucap

  • Istri Palsu Grand Duke    118

    Pagi yang dingin memanggil tugas terakhir mereka di Istana Kekaisaran. Lyra telah menyelesaikan detail kecil dan memastikan semua urusan logistik untuk pemakaman Lady Celeste lusa. Kini, yang tersisa hanyalah langkah formal dan politik yang akan membebaskan mereka sepenuhnya: pengunduran diri Leonhard dan deklarasi Kekaisaran Lyra.Leonhard, mengenakan jubah kerajaan Vordane yang resmi dan gelap, tampak tegang. Lyra menemukan suaminya itu di ruang ganti.Lyra berjalan mendekat dan merapikan kerah jubah Leonhard—pakaian Duke Vordane terakhir yang ia kenakan.“Kau terlihat tegang, Leonhard,” Lyra mencoba menenangkan.Leonhard menarik tangan istrinya itu perlahan. "Aku harus menghadapi para bangsawan yang sama yang diam-diam mendukung Ayah, yang sama-sama tersenyum saat Ibu diracun. Ini terasa seperti aku berada di dalam peti mati, Lyra.""Kalau begitu, lepaskan jubah ini setelah selesai upacara. Kau tidak akan pernah memakainya lagi," Lyra membalas, meraih wajah Leonhard dengan kedua t

  • Istri Palsu Grand Duke    117

    Malam yang panjang dan brutal akhirnya menyerahkan diri pada fajar yang dingin. Keheningan di sayap barat Istana kekaisaran yang masih berdiri kokoh terasa tebal, dipenuhi bau mesiu, hujan, dan darah kering. Lyra, meskipun matanya merah karena kurang tidur, telah berganti pakaian dan mengambil alih kendali. Dengan langkahnya yang tenang, ia menjadi jangkar yang kokoh. Para Jenderal yang tersisa—termasuk Jenderal Abraham dan beberapa komandan setia Vordane—menunggu instruksinya, memandang Lyra sebagai satu-satunya otoritas yang tidak terhuyung.Sementara Lyra sibuk mengurus keadilan, Leonhard tenggelam dalam kehancuran batin. Lyra menemukannya di balkon pribadinya, membeku seperti patung, menatap kabut pagi yang menyelimuti kota yang hancur. Kematian ibunya, pengkhianatan ayahnya, dan keputusan fatal kakaknya telah merobek jiwanya.Lyra berjalan perlahan dan berdiri di samping Leonhard. "Leonhard," panggil Lyra pelan."Aku gagal," bisik Leonhard tanpa menoleh. Suaranya serak, penuh k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status