Share

Chapter-10

Author: AgathaQuiin20
last update Last Updated: 2024-10-21 21:30:43

Memasuki makan siang, Rania pun melepas celemek di tubuhnya. Dia pun memilih membeli roti panggang yang berada di seberang jalan. Entah kenapa akhir-akhir ini Rania ingin makan sekali roti panggang. Bahkan Rania juga lupa kapan terakhir dia membeli roti panggang untuk dirinya dan juga ayahnya.

“Mau kemana Ran, kok buru-buru.” kata Vano, ketika menyadari jika Rania ingin pergi dari cafe.

Ya selama ini Rania bekerja di salah satu cafe di ibukota. Cafe ini hampir setiap hari ramai pengunjung. Entah anak muda, ibu-ibu arisan atau bahkan beberapa orang pebisnis yang menyewa ruang privasi.

“Beli roti panggang Mas. Kenapa? Mau titip?”

Vano menggeleng. “Nggak lah. Cuma mau tanya aja.”

Rania menunjukkan wajah cemberutnya, dia pun memilih cepat pergi dari cafe ini sebelum roti panggang depan itu tutup. Maklum saja toko itu buka dari jam tujuh pagi sampai jam dua belas siang, lalu buka kembali jam empat sore sampai jam sepuluh malam. Dan jika Rania belinya malam, sudah dipastikan jika dia tidak akan bisa. Karena cafe tempat dia bekerja akan ramai ketika malam datang,

Berlari ketika jalanan ibukota sedikit sepi, Rania pun sampai di depan toko roti panggang. Dengan cepat dia pun membeli banyak rasa dan juga roti kukus kesukaan ayahnya. Disini tidak hanya roti panggang saja yang dijual, tapi banyak aneka kue basah dan kering. Ada cupcake yang lucu dan juga kue tart yang tentunya sangat enak rasanya.

“Aku baru tau kalau ada donat.” kata Rania menatap satu kotak donat yang berisikan enam biji dengan rasa yang berbeda.

“Selama ini kamu kemana aja sih Ran. Itu donat udah di situ dari dua bulan yang lalu.” ucap karyawan toko roti ini, yang memiliki nama Bunga.

“Seriusan Mbak Bung, aku nggak tau kalau ada donat. Lagian aku juga udah lama banget gak mampir kesini.”

“Makanya jangan semedi aja kamu itu. Keluar-keluar cuma ke rumah sakit.”

Rania tertawa kecil, dia pun menyerahkan uang berwarna merah pada Bunga. Bukan masalah keluar atau tidak, selama ini Bunga juga tahu kan jika Rania banting tulang dan untuk hidup sehari-hari dan juga pengobatan ayahnya, Tapi saat ini Rania sudah tidak khawatir kembali dengan kesehatan ayahnya. Karena ayahnya sudah dioperasi dan penyakitnya tidak akan kambuh kembali.

Mendengar hal itu Bunga pun ikut senang, setidaknya beban hidup Rania terangkat satu. Dia bisa merasakan hidup normal layaknya pemuda lainnya, Yang merasakan nongkrong, ngopi dan juga jatuh cinta.

Ha … jatuh cinta? Dengan siapa? Toh, Rania juga tidak tahu harus melabuhkan hatinya pada siapa. Tidak mau berlama-lama, Rania pun memilih kembali ke cafe. Jam makan siangnya hampir saja habis karena membeli kue pada Bunga. Jangan sampai Rania tidak bisa makan karena terlalu lama mengobrol pada Bunga.

Perjalanan menuju ke cafe, yang ada Rania malah melihat Bagas yang membawa dua cup kopi susu di tangannya. Rania pun menghampirinya dan mencari sosok Abrisam yang tidak ada di sampingnya.

“Bagas … .”

Bagas menoleh kaget dia pun meletakkan kopi panasnya di atas meja dan tersenyum ke arah Rania. “Rana … kamu kok ada disini, ngapain?”

“Aku lagi beli roti panggang, Kamu ngapain ada disini? Mas Abri mana?”

Bagas tersenyum kecil. Di pun menunjuk dimana mobilnya berada. "Abri ada di mobil. Mau ketemu?"

Rania menggeleng, dia pun memberikan satu kantong roti panggang pada Bagas. Dan meminta Bagas untuk memberikan roti panggang itu. Jika saja Rania tidak cepat kembali ke tempat kerja. Pasti Rania akan memberikan roti panggang itu sendiri pada Abrisam.

"Kasih ke dia ya. Maaf aku gak bisa ngasih sendiri, ada kerjaan yang harus aku kerjakan. Hmm, nggak papa kan, Gas?" kata Rania tidak enak hati.

Bagas tersenyum. "Iya nggak papa kok Rana. Nanti saya akan kasihkan ke Abri."

"Makasih ya Gas. Maaf udah ngerepotin kamu."

Bukannya marah atau apa, Bagas malah tersenyum kecil. Dia pun menatap punggung Rania yang pergi dari hadapannya. MTa BagS memicing, ketika melihat Rania yang masuk ke sebuah cafe. Dia baru sadar jika baju yang dipakai Rania sama dengan pegawai cafe di depan. Menatap kopinya yang hampir saja dingin, Bagas memilih kembali ke mobil. Tak lupa juga Bagas memberikan roti panggang itu pada Bagas.

"Ini apa?" tanya Abrisam heran.

"Roti panggang." jawab Bagas cuek.

Abrisam tahu jika itu roti panggang. Tapi kan Abrisam tidak meminta Bagas untuk membeli roti panggang. Dia hanya meminta Bagas untuk membelikan kopi susu saja. Toh, Abrisam juga tidak ingin makan apapun saat ini.

Tidak mau disalahkan, Bagas pun menjelaskan jika dia tidak membeli roti panggang. Tapi, roti itu dia dapat dari Rana. Tadi ketika membeli kopi dan hw dak pergi, Bagas bertemu dengan Rana yang sedang membeli roti panggang. Dan Bagas juga melihat Rana ke sebuah cafe di seberang sana.

"Jadi … itu yang beli bukan aku. Tapi Rana, terus minta aku buat ngasih ini ke kamu. Jelas!!" terang Bagas dan membuat Abrisam tersenyum.

Pria itu langsung membuka kantong roti panggang yang diberikan Rania, dan memakannya dengan pelan. Melihat hal itu Bagas hanya mampu geleng kepala.

"Katanya nggak laper. Tapi diembat juga itu roti panggang!!" cibir Bagas dan membuat Abrisam terkekeh kecil.

"Cerewet!!"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
iamabh
Banyak typo
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-209

    Grace mengepalkan tangannya setelah tahu kebenarannya. Dia marah da dia murka, dia merasa dibohongi sama anak kemarin sore yang dibesarkan mati-matian. Grace berharap semuanya bisa berubah lebih baik, ternyata dia kecolongan. Ya Grace sudah tahu yang saat ini menikah dengan Abrisam adalah Rania bukan Rana. Dan wanita siaan itu malah menikmati hidup bebas nya di kanada bersama dengan pria asing yang saat ini tinggal dengannya. Yang dimana Grace sedang melakukan perjalanan bisnis ke kanada dan tak sengaja bertemu dengan mereka. Terkejut? Tentu saja iyaaa. Grace sangat terkejut dan marah pada Rana, bisa-bisanya dia kecolongan karena hal ini. Dan bodohnya Grace kenapa dia tidak curiga akan hal ini, dan kenapa juga dia tidak bisa membedakan Rania dan juga Rana. “Sial!!” umpat Grace terang-terangan.David yang di sampingnya pun mendengus. “Harusnya ini tidak menjadi masalah Grace, yang penting perusahaan ini masih berjalan dengan lancar.”Tapi tetap saja Grace

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-208

    “Waktu itu apa?” Bagas gelagapan dia pun memutar otaknya untuk mencari alasan yang tepat agar mereka tidak salah paham lagi. Hanya saja waktu itu memang membuat Bagas sedikit shock dengan pengakuan Leon. Yang dimana pria itu mengaku menyukai Rania dan mengiming-iming akan memberikan apapun yang Rania mau, dari perusahaan, rumah mewah, kehidupan yang layak dan juga apapun yang Rania inginkan. Itu bukan ketertarikan semata tapi Leon benar-benar ingin memiliki Rania seutuhnya, bukan macam Claudya yang hanya dimanfaatkan Leon untuk menghancurkan abrisam. Dan sayangnya setelah mendapatkan Claudya yang gila harta dan juga kedudukan, Leon langsung membuang Claudya begitu saja. Tapi dengan Rania … Leon sangat berbeda, benar-benar berbeda. Jika dia menginginkan Rania untuk menghancurkan Abrisam kembali itu tidak mungkin, karena menurut Bagas pria itu berubah dan berbeda. Dia tidak terobsesi meskipun dia ingin, hanya saja Leon ingin kedekatanya dengan Rania secara terang-terangan.“Maksudnya?

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-207

    Sesampainya di rumah Rania dan Abrisam masuk lebih dulu meninggalkan Kara dan juga Bagas yang sibuk mengeluarkan koper besar milik Kara. Pria itu hanya diam saja tidak mengatakan apapun semenjak Kara pulang. Dan hal itu tentu saja menambah kejengkelan Kara disini, bisa tidak ya senyum sedikit saja atau mungkin mau bilang sesuatu apa yang terjadi di masa lalu? Tidak!! Mengharapkan manusia batu bicara itu sama halnya dengan menunggu ayam beranak hingga puluhan anaknya. Setelah menurunkan kopernya, Kara lebih dulu berjalan menuju kamarnya sambil memainkan ponselnya. Sedangkan Bagas hanya bisa memperhatikan apa yang wanita itu lakukan dengan ponselnya hingga tersenyum dan tertawa. Bahkan jarinya begitu lincah membalas pesan seseorang dan kembali tersenyum. Membanting pintu kamarnya Kara terkejut bukan main, dia membalik badannya dan menatap Bagas yang sudah berdiri di depan pintu dengan tangan kekarnya. Kara menelan ludahnya, dia pun mundur beberapa langkah sampai la

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-206

    “Mulai besok antar makan siang ke kantor untukku.” kata Abrisam.Bagas menoleh menatap Rania dan tersenyum. “Aku juga mau. Boleh bawakan aku satu?” Disini Abrisam mendengus. “Kamu kan bisa beli sendiri Gas, atau nggak cari istri sana biar nggak numpang ke istri orang terus.” Tapi nyatanya dus tidak bisa memungkiri kalau masakan Rania benar-benar enak, dan membuat Bagas seolah tidak bisa berhenti untuk makan terus menerus. Jika saja ada orang yang mau memasak untuk nya mungkin juga dia tidak akan meminta Rania memasak untuk dirinya. Dia akan merepotkan istrinya terus menerus untuk menghidupi nya. Untuk saat ini tidak ada salahnya jika dia menumpang hidup pada Rania dan juga Abrisam, lagian Bagas juga sudah menganggap mereka sebagai keluarga. Jadinya … “Nggak ada!! Intinya Rana hanya boleh masak cuma untuk aku bukan untuk kamu!!” potong Abrisam cepat sebelum andai-andai Bagas selesai. Disini Rania tersenyum geli, ini hanya perkara masak memasak kenapa harus se drama ini sih? Lagian

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-205

    Rania pulang dari kantor, sedangkan Abrisam memilih untuk tetap atau di dalam kantor. Dia menunggu sesuatu yang katanya bisa membuat Abrisam bahagia. Sedangkan menurut Abrisam tidak ada yang bisa membuatnya bahagia di dunia ini kecuali Rania. Entah kenapa hanya nama itu yang terlintas dipikiran Abrisam saat ini.“Dokter bilang ada donor mata yang cocok untuk kamu.” ucap Bagas.Abrisam hanya terdiam, telinganya mendengarkan setiap kata yang muncul dari bibir Bagas. Hanya saja bukannya tidak ingin, tapi …“Kalau iya aku bisa jadwalkan operasinya.” Sekali lagi Abrisam hanya diam saja sampai Bagas menyelesaikan ucapannya. Tidak ada satu katapun yang keluar dari bibirnya kecuali tubuhnya yang tiba-tiba saja bangkit dari duduknya dan memutuskan untuk pergi. Dia akan memikirkan hal ini, bukan masalah apa hanya saja ada banyak keganjilan yang akan Abrisam selesaikan lebih dulu. Bagas yang mengetahui hal itu hanya mampu mendengus mengikuti lan

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-204

    “Selamat pagi.” sapa Rania ketika melihat Kara turun dengan wajah lelahnya.“Selamat pagi Kakak Iparku yang baik dan penuh dengan pengertian.” Rania cekikikan, dia pun meminta Kara untuk segera makan. Sebenarnya ini bukan lagi pagi, melainkan siang yang dimana Rania harus mengantar makan siang ke kantor Abrisam. Bukan untuk menyindir Kara hanya saja candaan seperti itu sering mereka lakukan berdua ketika bertemu. Kara maupun Rania tidak keberatan sama sekali, mereka malah lebih akrab dengan semua ini.“Beneran mau anter makan siang ke kantor mas Abri, Mbak?” Kara hanya memastikan, apalagi melihat dua kotak makan yang berbeda warna tapi memiliki isi yang sama. Kalau cuma untuk Abrisam terus satunya untuk siapa? Masa iya Abrisam makan sampai dua porsi?Rania mengangguk, sebentar lagi dia akan pergi. Lagian ini hanya mengantarkan makan siang, kalau Kara ingin ikut ya bisa saja. Dia akan dengan senang hati pergi bersama dengan Kara dan ada temannya. Tapi sayangnya Kara tidak ingin, dia t

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-203

    “Jadi hanya luka kecil?” tanya Abrisam.Pria itu menertawakan kebodohannya yang begitu percaya dengan apa yang ibunya katakan. Jika leher Rania hampir putus karena ulah Claudia. Dan ketika diperiksa oleh dokter memang lukanya terus mengeluarkan darah tapi tidak begitu dalam, dan tidak perlu dijahit juga. Hanya diberikan suntikan agar darahnya berhenti mengalir. Dan sudah diperban dengan baik agar cepat sembuh, dia juga diberikan obat untuk anti nyeri dan lukanya agar cepat kering. Dan menurut dokter luka ini tidak begitu serius dan tidak menyebabkan leher Rania hampir putus.“Iya, aku mau jelaskan Mami keburu teriak.” jelas Rania.“Astaga Mami … sumpah ya aku khawatir banget waktu bilang leher kamu hampir putus.” “Yang jelas kalau hal itu terjadi aku udah masuk sakaratul maut, udah mau mati tapi aku masih bisa ngomong tadi.” Abrisam tersenyum kecil sumpah Demi apapun dia begitu takut untuk kehilangan Rania. Jika suatu ketika nanti dia b

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-202

    Ya, Claudia dengan nekat menempelkan pisau tajam di leher Rania dan sesekali mengarah ke mereka. Disini semua orang terlihat panik begitu juga dengan Bagas yang ingin menyelamatkan Rania tapi tidak bisa. Belum lagi Selena yang berteriak kencang, seolah dia tidak berani untuk melawan Claudia. Wanita itu sudah gila hanya karena ditolak oleh Abrisam sampai ingin membunuh Rania? “Jangan sentuh istriku!!” teriak Abrisam.“Claudia jangan gila kamu!! Jangan sakiti menantuku!!” seru Selena yang tidak tahan dengan sikpat Claudia. Disini Claudia tertawa kecil melihat hal itu, terlihat jelas jika mereka khawatir dengan apa yang Claudia lakukan. Dia hanya menempelkan pisau itu saja tidak menggorok atau memutuskan leher Rania. Dia hanya ingin Abrisam kembali padanya tidak lebih, kenapa semua orang tidak tahu? “Claudia jangan gila, aku bisa membuat hidup kamu menderita!!” ancam Selena.“Lakukan!! Aku akan melakukan hal yang sama dengan menantu

  • Istri Pengganti Suami Buta   Chapter-201

    “Untuk apa kamu kesini?” tanya Abrisam. Di dapur Mbok Yem berbisik tentang hal ini dengan Atun, kenapa juga Atun tidak bilang apapun jika Claudia telah kembali. Seharusnya ketika wanita uru kembali Atun bercerita dengan Mbok Yem biar dia tidak kaget seperti ini. Kan jadinya repot Mbok Yem takutnya kena serangan jantung sanking kagetnya.“Aku lupa Yem, lagian kamu libur lama banget sih jadinya kan ketinggalan berita rumah ini.” Yem pun menoleh menatap Atun yang seolah penasaran dengan apa yang mereka bahas di ruang makan. “Ya kan tetap harus bilang, kalau begini kan kasihani Non Rana. Kamu tau sendiri kan Non Claudia itu kayak apa, jahatnya minta ampun.” Iya, Yem juga tahu nika Claudia begitu jahat dengan semua orang termasuk dengan Abrisam yang tega meninggalkan tuannya karena karena buta. Sekarang giliran ada orang yang bisa menerima Abrisam dengan sepuluh hati dia malah kembali. Kenapa? Apa sama yang kemarin Claudia sudah dibuang? Terus menatap pertengkaran mereka Mbok Yem maup

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status