Share

Bab 40 - Hamil?

Bungkam. Dzaka bak menjelma orang bisu, ia diam seribu bahasa. Tubuhnya tetap tenang, tetapi entah pikirannya. Barangkali mungkin sudah kalut.

Lewat tatapan, Dzaka seperti keberatan dengan permintaan Kirana. Seolah tak bisa menyakinkan dirinya sendiri untuk mampu menjauhinya, sementara pikirannya masih terngiang janji di masa lalu.

Mereka beradu pandang cukup lama, Kirana mencari sebuah jawaban dari sorot tajam suaminya. Sedang, Dzaka justru sibuk berdamai dengan hati dan isi kepala yang sedari tadi bergumul tak tuntas.

Bahkan, mata indah milik istrinya yang senantiasa meneduhkan hatinya selama ini, seakan tak mampu untuk mendamaikan gejolak batinnya.

“Kenapa diam, Mas? Apa kamu keberatan?” tanya Kirana karena Dzaka tak kunjung menjawab.

Sebuah tarikan napas sebagai ungkapan pasrah diberikan Kirana. Ia memperbaiki posisi selimutnya untuk menutupi badan yang dirasa sangat dingin, tetapi tubuhnya panas.

“Minimal, saat aku men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status