Share

41. Janji Emir

Emir menatap punggung Ami yang saat ini tengah terlelap di sofa. Sekeras apapun ia meminta agar Ami tidur di ranjang empuk bersama Amira, tetap wanita itu tidak mau. Sisa sesegukan sehabis menangis hampir satu jam di depan Emir masih tampak dari bahunya yang sesekali bergetar. Ami meringkuk di sofa dengan selimut tebal, membuat Emir iba. 

Lekas lelaki itu mengaktifkan ponselnya, lalu mengirimkan pesan pada seseorang. Ada banyak chat dari Farah, namun ia abaikan. Tak dibaca, hanya dilewati saja. Dalam hatinya, Emir sudah bertekad, benar-benar menikmati liburannya tanpa ingin bertengkar dengan Farah.

Send

Emir menonaktifkan kembali ponselnya, lalu turun dari ranjang. Kakinya melangkah lebar secara perlahan menuju sofa di mana Ami sedang terlelap. Emir sempat melihat jam dinding sudah pukul dua dini hari. Pastilah Ami benar-benar sudah lelap. Lelaki itu berjongkok di dekat Ami, mengusap rambut kriting Ami yang masih belum kembali.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status