Share

Rasa Sakit yang tak Tertahankan

Wajah Aria pucat pasi mendengar penjelasan pihak rumah sakit tentang kondisi Ramus menjadi kritis.

“Nona, kamu harus segera datang ke rumah sakit untuk penjelasan lebih lanjut.”

“Baik, aku akan segera ke sana.” Aria menutup panggilan dengan panik. Dan mengganti pakaiannya dengan tergesa-gesa sebelum berlari keluar dari ruang ganti.

Dia bertemu dengan Cindy di koridor yang memegang nampan berisi botol-botol minuman. Dia berhenti hendak menghentikan Aria.

“Aria kamu mau ke mana? Manajer tadi mencarimu ... hey!”

Aria melewati Cindy tanpa peduli.

Cindy memandang punggung Aria yang berlari terheran-heran.

“Aria!”

Aria tidak berhenti dan terus berlari keluar dari klub.

Hatinya penuh dengan kecemasan mengkhawatir adiknya. Seketika kesedihan yang dia rasakan beberapa saat yang lalu lenyap digantikan kecemasan dan ketakutan akan kehilangan adik satu-satunya..

Kumohon ... Ramu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (13)
goodnovel comment avatar
Derly Lpg
Aria bikin pinter sedikit dong... bodoh banget jd enggak seru mau baca kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Meila AL
hakikat lelaki kaya yg x bermoral selalu,xkn ada lelaki kaya yg x bermoral dlm dunia..dan aria jangan jadi bodoh lagi terus lari dari sana jan terlihat lemah ayok bangkit menjadi wanita kuat
goodnovel comment avatar
Azian Sekeri Azian Sekeri
iya Thor bukakan hati aria tuk bertemu keluarga ibunya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status