Ah! Sentuh Aku Lagi, Om

Ah! Sentuh Aku Lagi, Om

last updateLast Updated : 2025-11-04
By:  Wisha BerlianiUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings. 2 reviews
5Chapters
11views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

ROMANCE 21+ Malam itu, Celine hanya ingin melupakan luka setelah memergoki pacarnya berselingkuh dengan cara paling gila dalam hidupnya—menyewa seorang gigolo. Namun siapa sangka, pria yang menemaninya malam itu bukanlah gigolo seperti yang dia kira. Identitasnya jauh lebih mengejutkan… dan sejak malam itu, hidup Celine tak pernah sama lagi. Terjerat dalam hubungan yang tabu dan terlarang, Celine perlahan menyadari bahwa pria itu justru menjadi kunci untuk membuka rahasia kelam di balik kecelakaan yang merenggut nyawa ibunya. Siapakah sebenarnya pria itu? Dan kebenaran apa yang tersembunyi di balik masa lalu Celine?

View More

Chapter 1

Malam Panas di Kamar Hotel

“Engh… ah… pelan-pelan.”

Suara lirih gadis itu pecah di antara helaan napas dan desis seprai yang berkeresek. Lampu temaram memantulkan bayangan dua tubuh yang saling menyesap panas malam.

Pria di atasnya menatap lekat wajah polos yang menahan malu dan rasa asing. Keringat menetes di pelipis, tapi gerakannya tetap terukur, lembut, seolah tengah membaca setiap reaksi tubuh gadis itu.

“Aku terlalu kasar?” suaranya serak, bergetar di antara detak jantung mereka.

Gadis itu hanya menggeleng, matanya terpejam rapat. Nyeri samar yang tadi terasa kini berubah menjadi sensasi aneh yang mengaduk perasaannya—antara takut, bingung, dan candu yang tak bisa ia pahami.

Hening sejenak. Lalu pria itu tersenyum kecil.

“Kau berbeda,” bisiknya di telinga. “Tidak seperti yang kubayangkan.”

Gadis itu menatap balik, jantungnya berdebar tanpa alasan. Ada yang salah. Pria itu bukan sekadar gigolo—dan itu justru yang membuatnya takut.

.

.

“Ah… sepertinya aku sudah gila…”

Celine menatap jemarinya yang masih menggenggam erat setir mobil.

Sudah seminggu berlalu sejak malam itu—malam ketika ia kehilangan kendali dan tanpa pikir panjang menyewa seorang gigolo. Semua bermula dari amarah dan sakit hati setelah memergoki pacarnya mencium wanita lain.

Dan malam ulang tahun sahabatnya yang seharusnya penuh tawa justru berubah jadi titik paling kacau dalam hidupnya. Bukannya pulang dengan senyum, ia malah menghabiskan malam itu dengan pria asing yang kini terus muncul di pikirannya.

Bayangan malam itu datang kembali tanpa diundang... malam panas penuh gairah yang seharusnya tak pernah terjadi. Suara desahan, napas berat yang saling berdekatan, dan sentuhan hangat itu terus menghantuinya selama seminggu terakhir.

“Kenapa sih aku masih mikirin malam itu…” gumamnya lirih, nyaris mengutuk diri sendiri.

Ia menghembuskan napas berat, menegakkan tubuh, berusaha mengusir bayangan itu, tapi yang datang justru bayangan lain. Wajah tampan dengan rahang tegas, suara rendah yang tenang, dan sorot mata teduh pria itu. Sosok yang sama sekali tak pantas disematkan label "cowok bayaran." Jauh dari kesan gigolo. Pria itu terlalu tenang, terlalu berkelas.

“Sial…” desisnya lagi, semakin kesal.

Seolah semesta belum puas mempermainkannya, layar ponselnya tiba-tiba bergetar di dashboard.

Sebuah notifikasi pesan masuk dari seseorang. Celine mengerutkan kening, membuka pesan itu dengan malas.

Velvet Dating App: [Cantik... kamu serius ninggalin aku gitu aja minggu lalu? Aku udah nungguin kamu sampe pagi, tahu nggak? Please next time jangan PHP kayak gitu.]

Mata Celine membulat. Tangannya refleks mencengkeram ponsel kuat-kuat.

“PHP!” ulangnya tak percaya. “Loh PHP apaan? Aku sama dia bahkan udah—”

Ia buru-buru menutup mulutnya sendiri. Napasnya tercekat, amarah dan rasa bingung bertabrakan di dadanya.

Hatinya berdegup cepat. ‘Berarti... pria malam itu bukan gigolo yang sebenarnya?’ pikirnya, panik.

Ia menelan ludah, memejamkan mata sejenak.

“Aku bener-bener gila waktu itu…” bisiknya getir. “Kalau cowok malam itu bukan dia, lalu siapa?”

Keheningan memenuhi kabin mobil. Hanya suara dentuman pelan dari jantungnya yang kacau.

Drrt... Drrt.

Ponsel Celine kembali bergetar, membuat pikirannya yang masih penuh dengan bayangan pria itu buyar seketika. Dengan cepat ia menatap ponsel di tangannya, nama sahabatnya muncul di layar.

Kayra Devantara.

Celine menarik napas pelan sebelum menekan tombol hijau.

“Ya, Kay?” suaranya lembut, meski masih tersisa nada lelah di ujungnya.

“Cel! Kamu di mana sih?” suara riang Kayra langsung terdengar dari seberang. “Aku sama Papa udah nungguin kamu di rumah! Kita kan udah janjian makan malam buat nyambut Papaku yang baru pulang dari luar negeri. Jangan bilang kamu lupa?”

Celine menegakkan tubuh, berusaha terdengar tenang. “Nggak kok. Aku nggak lupa. Ini aku udah mau jalan.”

“Yaudah, buruan, ya!” Suara Kayra terdengar makin antusias.

“Iya. Aku ke sana sekarang.”

“Oke! Aku tunggu. Jangan lama-lama!”

Klik.

Begitu sambungan terputus, keheningan kembali menyelimuti kabin mobil.

Celine menatap layar ponselnya beberapa detik sebelum menaruhnya kembali di dashboard. Ia menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri.

Sudah cukup. Kesalahan malam itu, tepatnya satu minggu lalu, seharusnya terkubur bersama semua kebodohannya.

“Lupakan, Cel…” gumamnya lirih, menepuk pipinya pelan. “Fokus aja ke acara Papanya Kayra.”

Ia menyalakan mobil. Suara deru mesin mengisi kabin yang sejak tadi sunyi. Kedua tangannya menggenggam setir, tapi pikirannya masih sempat melayang pada wajah pria itu, yang entah kenapa sulit ia singkirkan dari kepala.

Ia menggeleng keras, mencoba menepis bayangan itu.

“Udah, Cel… jangan bego lagi,” bisiknya, setengah menegur diri sendiri. “Itu cuma kesalahan. Titik.”

Pelan-pelan, ia menekan pedal gas, meninggalkan halaman rumah.

Untuk sekarang, Celine memilih menepis semua kegilaan itu dan memaksa dirinya fokus pada acara malam ini.

Beberapa saat kemudian, Celine tiba di rumah Kayra. Mobilnya berhenti tepat di depan halaman luas yang diterangi lampu taman berwarna hangat. Ia menarik napas pelan, mencoba menenangkan diri sebelum melangkah keluar.

Tok. Tok.

Ketukan ringan dari tangannya terdengar di pintu besar rumah mewah itu. Tak butuh waktu lama, pintu terbuka. Kayra muncul dengan senyum lebarnya yang khas.

“Cel! Akhirnya kamu datang juga. Ayo masuk!” serunya ceria, langsung menarik tangan Celine dan membawanya masuk ke ruang tengah yang elegan namun terasa akrab.

“Aduh, maaf ya telat,” ucap Celine canggung sambil melepas tas kecil dari pundaknya.

“Nggak apa-apa, kok!” sahut Kayra ringan. “Kamu duduk dulu aja ya, aku panggil Papa. Beliau masih di kamarnya.”

Celine mengangguk, mengedarkan pandang ke sekeliling ruang keluarga yang sudah tak asing lagi baginya.

Baru saja Kayra berbalik hendak naik ke lantai dua, langkahnya terhenti ketika terdengar suara langkah kaki menuruni tangga.

Langkah berat itu terdengar mantap, dari arah atas seorang pria turun perlahan. Kemeja putihnya tergulung di lengan, kancing atas terbuka memperlihatkan sedikit lehernya. Rambut hitam legamnya agak berantakan, wajahnya teduh namun penuh wibawa. Aura tenang dan dominan yang terpancar darinya sulit dijelaskan... justru karena itu, pandangan sulit lepas darinya.

“Papa!” seru Kayra spontan. “Ternyata Papa udah turun. Nih, kenalin… Celine, sahabat aku di kampus.”

Celine otomatis ikut menoleh. Pandangannya jatuh pada sosok pria yang sedang menunduk, sibuk merapikan lipatan lengan kemejanya. Rambut depannya sedikit menutupi wajahnya, sehingga membuatnya belum terlihat jelas.

Hingga akhirnya... pria itu mengangkat kepala. Dan dalam sekejap saja.

Deg.

Dunia Celine seolah berhenti berputar. Jantungnya seakan kehilangan detak. Napasnya tercekat. Segalanya mendadak redup di matanya, menyisakan hanya sosok pria itu.

Pria itu… kenapa ada di rumah sahabatnya?!

*****

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Alesha Syah
up lagi dong Thor, critanya bikin penasaran
2025-11-06 20:14:52
1
user avatar
Yayang Khoirunnisa
Semangat upnya thor
2025-11-06 16:43:04
1
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status