"Ya aku nggak sengaja ketemu dan cuma nyapa gitu aja."
Penjelasan Allesa saat bertemu dengan Arga yang ternyata diketahui oleh Algazka akhirnya terungkap. Entah tahu dari mana namun pernyataannya itu langsung dijelaskan oleh Allesa. Bersyukur Algazka yang tidak marah dan tidak panjang. Algazka terlihat mengerti setelah mendengar penjelasan Allesa meski dia juga merasakan cemburu. "Tapi aku beneran nggak ngapa-ngapain kok." Allesa kembali menjelaskan setelah mereka tiba di rumah dan sudah masuk ke dalam kamar. Algazka membuka jas hitamnya dengan tatapan masih menyorot Allesa yang sudah duduk di tepi tempat tidur dan menguncir rambutnya. "Tapi kenapa nggak bilang? Seharusnya kan kamu bilang. Katanya kamu mau terbuka." Algazka mengutarakan dengan nada pelan dan juga tenangnya. "Aku emang mau bilang, tapi nggak disana. Soalnya kan kita lagi manis-manisan. Aku nggak mau aja kamu salah paham dan jadi"Tapi beneran loh, Al. Gue tuh mikirnya lo sama Algazka malah pengen punya anak." Taniya mengutarakan dengan senyuman.Pernikahan Algazka dan Allesa yang telah menjadi berita publik. Seorang pengusaha kaya, mafia kejam, orang terpandang, dan orang yang ditakuti itu telah memiliki seorang istri.Meski Allesa tidak sering tampil di berita atau tempat umum, tapi beberapa media pernah mengambil foto-foto Allesa secara diam. Hanya saja setelah terpublikasi foto itu kembali hilang beserta orang yang juga menyebarkan foto Allesa tanpa izin.Dan tidak perlu dipertanyakan lagi karena semua itu sudah pasti ulah dari seorang Algazka Zinadine Geus.Tapi berita tentang pernikahannya berhasil menjadi sorotan beberapa bulan setelah mereka menikah karena sempat bocor dan berita tersebut pun tidak dipungkiri. Siapa wanita yang beruntung mendapatkan Algazka? Perempuan yang pastinya akan melahirkan pewaris besar untuk Geus Corporate.Dan tidak Taniya sangka
"Jadi ya setiap Algazka mau gue turutin aja. Lagian kita sama-sama happy." Allesa yang bersikap cuek dan santai malah membuat Taniya sakit perut.Masalahnya sejak tadi dia pun belum bisa menghentikan tawanya secara full. Ditambah sekarang saat dia mendengar ucapan temannya itu. Allesa benar-benar teman dia yang super polos dan apa adanya."Tapi kenapa sih sebenarnya, Taniya? Jadi nggak harus setiap hari gue minumnya? Gue dikasih taunya setiap hari tau. Ini kan saran dari dokter juga." Allesa yang kemudian memasukkan kotak vitaminnya ke dalam tas.Pertanyaan Allesa yang terlihat serius membuat Taniya sudah meredakan tawanya. Dia menyeruput minumannya yang kebetulan sudah datang. Dan setelah itu dia menyorot Allesa yang masih menunggu kata-kata dia."Dokter mana yang ngasih tau lo?""Ya ada dokter.""Ngaco ah! Jangan lah setiap hari kan ini nggak dianjurin setiap hari. Lagian lo masih bisa minum setelah tiga hari berhubungan." Tani
Kata-kata Allesa yang mengucakan tentang aturan di tempat bakery miliknya tentu saja mengundang gemuruh bagi siapapun yang melihatnya. Termasuk Taniya yang mendengar itu langsung kembali tertawa."Emang asli sih. Gue juga ngakak pas pertama liat warning di depan toko ini pas buka. Girls Only yang emang toko ini dikhususin buat cewek-cewek aja." Taniya tertawa puas.Happy Bakery milik Allesa memang lain dari yang lain. Bagaikan satu diantara seribu toko yang seharusnya mengundang daya tarik dari semua masyarakat. Tapi hal itu justru berbanding terbalik dengan Happy Bakery. Untung saja tidak menimbulkan pro dan kontra ketika Allesa melekatkan tulisan tersebut di area luar. Tepat saat siapapun ingin masuk ke dalam Happy Bakery."Gue jadi nggak bisa cuci mata deh. Padahal kan niat gue setiap keluar ada cuci matanya sedikit." Taniya yang masih terkekeh.Tidak mendapat hiburan, tapi dia juga memiliki hiburan yang lain. Salah satunya berkenalan dengan pe
"Hp aku mana ya?" tanya Allesa yang sudah berada di luar.Dia mencari di dekat kasir, tapi tidak ada. Sepertinya masih di tas dia."Disini hpnya, Bu Allesa." Andin, salah satu karyawan di toko bakery yang tengah berada di area kasir. Tahu kalau Allesa pasti mencari hp yang sudah dia amankan."Ohhh iya. Aku lupa." Allesa terkekeh sambil menerima hp dari Andin. "Makasih ya, Andin.""Sama-sama, Ibu Allesa.""Jangan lupa senyummm!" pesan Allesa selalu pada semua karyawannya dengan nada antusias."Siap, Bu Allesa." Semua karyawan yang mendengarnya langsung melebarkan senyuman.Sesuai slogan tempat bakery yang Allesa miliki, namanya 'Happy Bakery' jadi semua yang menjual harus bahagia dan rasa bahagianya juga harus sampai ke semua customer.Allesa mengambil tempat duduk paling pojok sambil membawa tas, tumbler dan membuka layar hpnya. Ada beberapa notif dari Algazka. Sampai lupa memberi kabar pada suaminya karena terl
Pembuktian hasil test DNA yang telah dilakukan oleh Zie memberikan hasil yang melegakan bagi Allesa. Pada kenyataannya janin yang dikandung oleh Zie bukan lah anak dari Algazka sesuai yang pernah Allesa duga. Lega rasanya saat hasilnya keluar.Tapi di balik itu semua Allesa juga sedih karena tahu bahwa penyebab Zie hamil ternyata memang Alando. Kakaknya sendiri yang mau tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan Zie setelah dituntut juga oleh Garvin.Meski semua itu dilalui dengan perdebatan panjng karena Zie yang memberikan pernyataan bahwa Alan melecehkan dan Alan merasa tidak berbuat seperti demikian melainkan karena hubungannya yang memang sempat dekat dengan Zie.Alhasil perdebatan itu sempat berlanjut walau hubungan mereka berdua akhirnya mereda dan berusaha saling menerima satu sama lain.Zie dinikahkan oleh Alan dan mereka berdua tingga di rumah Garvin bersama Nadya dan juga Almana. Yah, akhirnya Allesa memiliki kakak ipar dan kakak ipar d
"Algazka, ini apa?" tanya Allesa pada Algazka.Pagi itu Allesa menanyakan sesuatu yang dia dapatkan dari tempat sampah. Sebuah bungkus obat yang sudah dirobek. Allesa menanyakan pada Algazka karena dia merasa tidak pernah meminumnya sama sekali.Pertanyaan Allesa yang diikuti dengan gerakan menunjukkan ke hadapan wajah Algazka mmbuat dia menghentikan mengancing kemejanya sesaat. Tapi tidak lama Algazka tersenyum."Kenapa senyum? Ini punya kamu?" tanya Allesa yang sudah menurunkan bungkusan obat yang kini dia letakkan diatas nakas.Algazka masih mengancingkan kemeja putihnya sampai selesai. Lalu setelah itu mendekati Allesa yang duduk di tepi tempat tidur. Gadisnya sudah mandi, wangi, dan super cantik. Dia mengenakan gaun berwarna peach dengan ikatan pita di rambutnya yang sudah pasti terurai. Sesuai kesukaan Algazka."Iya itu obat aku.""Kamu? Kamu sakit?" tanya Allesa yang tampak terkejut.Masalahnya dia tidak tahu kalau Algazka sakit. Karena yang Allesa lihat dia selalu baik-baik sa