Share

46. Pikiran Kotor

Author: anyaaang
last update Last Updated: 2025-04-02 23:00:19

Kalimat Algazka masih membuat Allesa belum membuka suaranya. Tidur sama Algazka?

"Jangan kotor pikiran kamu." Algazka sedikit memberikan penjelasan, tahu sekali kalau pikiran Allesa yang selalu kotor terhadap dirinya.

"Kotor apanya?" Allesa buka suara.

Jantung dia sungguh tidak aman melihat Algazka dari jarak dekat apalagi ucapan Algazka yang terbilang menjurus.

"Saya tahu yang ada di dalam pikiran kamu. Saya hanya minta untuk kamu menemani saya tidur, bukan tidur yang kamu maksud." Algazka memperjelas.

Rona merah di wajah Allesa terlihat. Allesa salah besar menilai Algazka yang bisa melakukan hal negatif sesuai yang Allesa pikirkan. Ternyata Algazka tidak sekotor yang Allesa tangkap walau dia memiliki hak untuk melakukannya.

Allesa jadi malu karena sudah berprasangka tidak baik. Tapi kan siapa yang bisa berpikir baik jika berhadapan dengan Algazka si mafia itu? Allesa masih membela sikapnya di dalam hati dia sendiri.

"N
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   156. Tuntutan Ancaman

    "Pokoknya gue mau tau kapan mau ngelakuin itu. Kapan Algazka mau ngecek test kehamilan gue? Gue ini perlu tau, tau, dan tauuu!" Ucapan Zie yang berdendang penuh semangat membuat Daskar menjauhkan hpnya dari telinga dia.Siang itu Zie menghubungi Daskar untuk menanyakan tentang rencana test yang ingin dilakukan oleh Algazka. Berhubung nomor Zie sudah di blok oleh Algazka, jadi mau tidak mau Zie harus melewati Daskar sebagai perantara untuk kesepakatan mereka."Nona Zie ...""Mana Algazka sekarang? Lo lagi sama dia kan pasti?" tebak Zie yang sangat tahu sekali dimana ada Algazka, pasti ada Daskar. Mereka memang selalu bersama dan tidak dapat dipisahkan."Tuan Algazka lagi sibuk." Daskar menjawab apa adanya.Memang benar kalau Algazka yang sedang menemani Allesa bermain di pantai dengan Princess yang sudah dibawa oleh penjaga Algazka lainnya tadi. Entah apa yang ada di dalam pikiran Algazka sampai mau mengikuti Allesa untuk membawa Princess

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   155. Foto Keluarga

    "Emang kenapa? Kok kamu bilang kayak gini tiba-tiba, kita kan udah ngerencanain sesuai jadwal. Kok berubah? Kamu ada masalah?" tanya Allesa dengan sederet pertanyaannya.Pertanyaan itu dilontarkan oleh Allesa ketika Algazka yang mengatakan ingin merubah waktu pernikahan mereka. Kontan saja hal itu cukup mengejutkan bagi Allesa. "Nggak ada masalah, Sayang." Algazka meyakinkan dengan nada lembutnya yang membuat rona pipi Allesa jadi semakin tampak merah, lebih merah dari tamparan yang sudah dia dapatkan dar Alan."Terus kenapa mau dirubah? Kenapa mau dipercepat?" tanya Allesa yang masih penasaran dengan perubahan jadwal dar sisi Algazka.Jadwal pernikahan yang mereka rencanakan hanya beberapa hari saja dan akan terlaksana di minggu ini. Namun Algazka yang tiba-tiba saja mengatakan bahwa dia ingin mempercepat rencananya menjadi lusa. Hal yang benar-benar membuat Allesa sangat terkejut sekali."Algazka, kamu kalo ngebet kawin ya nggak gini j

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   154. Soal Pernikahan

    Dan di dalam perjalanan pulang, Allesa hanya diam tidak bersuara. Pikirannya masih memikirkan bagaimana keadaan Alan. Bohong jika dia bisa mengacuhkan kakaknya begitu saja apalagi sekarang juga ada Almana di rumahnya.Allesa takut jika Almana juga bisa disakiti oleh Alan walau dia masih sangat menaruh peduli pada kakaknya. Kasihan Almana yang harus mendengar kekerasan saat usianya yang masih bayi.Mobil yang dikemudikan oleh Algazka dihentikan dan membuat Allesa memandangi jalan yang dimana lokasinya belum sampai ke rumah. Allesa mengamati jalan yang tidak jauh dari pandangannya ada sebuah laut berwarna biru dengan suara desiran ombak dari kaca mobil yang sudah diturunkan oleh Algazka.Tatapan Allesa menoleh pada Algazka yang ada di balik kemudi. Tadi saat pulang dari rumah, Algazka meminta Daskar untuk pindah ke mobil penjaga yang lain karena Algazka ingin mengemudikan mobilnya sendiri.Allesa pikir Algazka masih ingin memarahi dia, tapi sepanjan

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   153. Patah

    Perlakuan sikap Alan yang memang sudah biasa dan selalu terkesan semena-mena. Memang begitu lah Alan yang membuat Nadya dan Garvin banyak menghela nafas dan menahan kesabaran pada anak lelakinya yang satu itu selama ini. Apalagi tingkahnya tidak pernah cocok dengan Allesa dan selalu menaruh rasa tidak suka. Meski begitu, Allesa tetap lah Allesa yang selalu memposisikan Alan sebagai seorang kakak walau Alan sering bersikap tidak baik pada Allesa. Dan terbukti pada siang itu saat Allan menarik Allesa keluar dan menampar wajahnya. Tamparan Allan membuat pipi Allesa memerah sehingga dia menahan rasa perih dan sakitnya. Belum lagi Allan yang juga menghemparkan tubuhnya sampai membuat dia terpentok ke dinding dan meringis sakit. Namun yang menjadi kepedulian Allesa sat itu adalah keberadaan Almana yang sampai menangis karena kaget. Dan sekarang sikapnya yang ingin kembali memukul Allesa, sudah dihentikan oleh Algazka yang tidak sengaja mendenga

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   152. Sengit

    "Almana lucu banget ya, Mah. Aku seneng banget loh waktu tidur sama Almana kemarin." Allesa tersenyum mengamati Almana yang habis dimandikan oleh Nadya.Almana tampak senang sekali saat dimandikan. Mungkin dia juga merasakan nyaman karena sudah kembali ke dalam dekapan Nadya sebagai orang tuanya. Bagaimana pun rasa kasih orang tua jauh berbeda dengan saudaranya."Iya lah kan kalian adik kakak, Sayang." Nadya mengucap-usap rambut Allesa lalu kembali menyelesaikan memakai pakaian Almana yang tengah mengoceh-oceh.Dan tidak lama setelah itu, Almana diberikan ASI oleh Nadya sampai akhiranya tertidur, Nadya mengajak Allesa untuk mengobrol sekaligus melampiaskan rasa rindu yang selalu tertahan. Anak kesayangan Nadya sampai kapan pun."Mama juga seneng kalo Allesa bisa ada disini lagi atau paling nggak menginap disini." Nadya membuka suaranya yang membuat wajah Allesa tersenyum."Nanti aku kapan-kapan pasti nginep, eh nggak nginep namanya, Maa. Kan ini rumah aku juga." Allesa mengajak Nadya

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   151. Memancing

    "Gue bener-bener masih nggak nyangka ya kalo dia setega itu hanya karena perempuan yang bernama Allesa." Ucapnya yang menyebut nama Allesa membuat langkah kaki Garvin terhenti.Saat itu dia tengah membeli sesuatu di sebuah minimarket sebelum pulang ke rumah. Ada yang harus dibeli untuk Nadya. Tapi seorang perempuan yang memiliki rambut panjang dengan tubuh sexy itu mengalihkan perhatian Garvin.Bukan karena kecantikannya yang menjadi pusat perhatian Garvin, tapi ucapan yang membawa-bawa nama Allesa meski dia tidak tahu apakah Allesa yang dimaksud adalah Allesa anaknya atau bukan. Tapi siapa yang bisa mengalahkan firasat orang tua?Garvin kini berdiri diantara rak sambil melihat-lihat kembali meski kebutuhannya sudah terpenuhi. Sementara Zie yang tidak Garvin ketahui namanya itu berdiri di depan chiller sambil mengamati minuman yang ingin dia ambil walau tampak enggan. Raut wajahnya kesal dan penuh emosi."Masalahnya, Kar gue itu sangat tau gimana

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status