Share

61. Terpaku

Author: anyaaang
last update Last Updated: 2025-04-08 23:30:54

"Kamu bener-bener cemburu?" Allesa yang sudah bertanya ragu pada Algazka. Apakah Algazka cemburu sama Daskar yang selalu disebutnya hampir setiap detik?

Tatapan Algazka menatap lekat Allesa yang dilihatnya masih tampak pucat meski dia sudah bisa bersikap tengil.

"Siapa pun." Algazka menekan ucapannya.

"Siapa pun apa?"

"Siapapun lelaki yang ada di dekat kamu saya nggak suka karena yang saya mau hanya saya. Jadi saya nggak suka kalo lihat kamu sama lelaki lain apalagi sampai lambai-lambai tangan kecentilan kayak waktu itu." Algazka mengungkit sikap Allesa yang tanpa Allesa sadari bahwa Algazka melihatnya.

Memangnya siapa bilang kalau Algazka tidak melihat tingkah Allesa saat dia melakukan kegiatan memanah di halaman belakang. Tingkah Allesa yang terlihat akrab dan ceria saat menatap Daskar hampir saja membuat Algazka menghillangkan nyawa orang kepercayaannya itu.

"Jadi berhenti bersikap centil sama lelaki selain saya, Allesa."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   62. Kejutan Panas

    Wajah Allesa tersenyum. Dia mempercepat langkahnya menuju istal atau biasa dikenal dengan kandang kuda. Allesa sangat tidak sabar untuk mendekati kandang kuda yang sejak awal menarik perhatian hatinya. Tidak heran Algazka memiliki kandang kuda karena di rumahnya terdapat lahan yang dijadikan tempat untuk dia berkuda setiap akhir pekan.Tatapan Allesa semakin berbinar-binar ketika melewati pintu kandang kuda. Ada sekitar lima kuda yang sangat terawat dan dipastikan harganya mahal-mahal sekali."Haiii." Allesa melambaikan tangannya pada lima kuda milik Algazka.Allesa menghampiri kuda berwarna putih satu-satunya dan melambaikan tangannya. Tanpa takut, Allesa mengusap-usap kepala kuda yang tampak menerima kedatangannya secara ramah.Kebahagiaan di wajah Allesa sangat terpancar sekali. Di samping itu dia juga merasakan rasa bahagianya karena sikap Algazka yang menjadi hangat pada dirinya."Haii, kenalin aku Allesa, nama kamu siapa?"

    Last Updated : 2025-04-08
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   63. Tunangan

    Tunangan?Allesa cukup terkejut mendengar ucapan Zie yang mengatakan bahwa mereka pernah bertunangan, padahal Algazka hanya mengatakan bahwa Zie adalah mantan kekasihnya, ternyata Algazka malah pernah bertunangan.Tapi Allesa berusaha biasa-biasa saja dan menyembunyikan rasa terkejutnya."Kenapa? Lo kaget kalo gue pernah tunangan sama Algazka?" tanya Zie yang rupanya pandai membaca ekspresi dari Allesa.Hatinya penuh emosi melihat Allesa yang seakan memiliki posisi penting di rumah ini hanya karena dia memiliki paras yang cantik sebagai pelayan, tapi setidaknya Zie merasa puas karena hubungan yang pernah dia lalui bersama Algazka memiliki posisi teratas dan Allesa memang perlu mengetahuinya walau dia hanya sebatas budak rendahan."Wajar kan ya kalo tunangan itu ngasih hadiah kayak gini, bagus dan juga mahal. Jadi kayaknya nggak perlu kaget juga buat dengerinnya." Zie membanggakan statusnya. "Emang sih nggak semua orang tau karena Algazka

    Last Updated : 2025-04-09
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   64. Langkah Mencekam

    Allesa terdiam, menoleh pada kuda putih yang sejak tadi dia ajak berbicara. Ternyata kuda putih itu bernama Quen. "Queen itu jauh lebih berharga. Tapi lo udah seenaknya sentuh-sentuh dia lewat tangan kotor lo itu!" Zie yang masih menyudutkan Allesa. Queen yang tampak patuh dan tenang di kandangnya jadi membuat Allesa merasa bersalah. Kasihan juga Queen jika nanti dia sampai sakit apalagi Allesa juga tidak tahu kalau bulu kuda bisa sensitif dan tidak boleh sembarang disentuh seperti yang Zie katakan. "Kalo Queen sampe kenapa-napa, lo nggak akan bisa ganti dia meski taruhannya nyawa lo!" Zie terus menekan Allesa yang dinilainya bersikap sembarang. "Yaudah gimana cara bersihinnya?" tanya Allesa akhirnya. Wajah Zie tersenyum puas. "Lo ambil selang itu dan pelan-pelan siram ke bulunya terus lo basuh sama handuk. Nggak usah banyak-banyak airnya, ke bagian yang lo sentuh aja dan nanti setelah itu lo sisir Queen, tapi pelan-pelan." Zie memberikan perintah pada Allesa yang bergegas me

    Last Updated : 2025-04-09
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   65. Amarah Sang Tuan

    "Tadi Queen disentuh sama si ..." Zie menghentikan ucapannya karena Algazka yang sudah meninggalkan dia berbicara seorang diri. Tatapan Zie menyorot Algazka yang memasuki bilik kandang Queen. Senyuman di wajah Zie tergelincir, sudah bisa ditebak kalau Algazka akan memberikan hukuman pada Allesa. Semoga saja pelayan tengil itu dipecat karena Allesa telah membuat Queen marah yang dimana Algazka tidak pernah suka jika sesuatu miliknya diganggu oleh siapapun. "Keterlaluan." Suara gumaman yang terdengar dari ambang pintu kandang membuat tatapan Zie menoleh. Zie mendengus kesal setelah melihat siapa pemilik suara tersebut dan menyadari keberadaan Daskar. "Ngomong apa lo barusan?" tanya Zie menatap kesal. "Berani lo sama gue?" Zie menatap penuh menantang pada Daskar yang tersenyum kecut. "Kenapa harus takut?" Dan di dalam bilik kandang kuda Queen, Algazka mendapatkan Allesa yang terduduk dengan mata berkaca-kaca. Didekatinya Allesa langsung yang membuat posisi Algazka berjongkok.

    Last Updated : 2025-04-09
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   66. Gadis Penurut

    "Algazkaaa!" Pekik Allesa saat Algazka yang sudah menggendongnya.Allesa super terkejut saat Algazka menggendong dirinya ala bridal carry. Satu tangan Algazka menopang bagian tubuh belakang Allesa dan satu tangannya lagi menopang lutut kaki gadis polos itu."Algazka turunin," pinta Allesa panik.Baru kali ini dia digendong apalagi sekarang Algazka yang menggendong dirinya."Saya mau obatin kamu.""Iya, tapi turunin dulu." Allesa menggoyang-goyangkan tubuhnya meminta turun, mirip seperti anak kecil."Kamu nggak bisa jalan, makanya saya gendong.""Bisa kok, aku bisa jalan. Turunin, Algazka." Allesa kembali meminta Algazka yang masih santai menggendongnya."Gimana bisa kamu jalan kalo kaki kamu sakit, tadi aja kamu susah bangun.""Bisa pelan-pelan." Allesa meyakinkan.Raut wajahnya yang panik karena tubuhnya yang berada di dalam gendongan Algazka, sementara Allesa juga tidak bisa loncat karena sat

    Last Updated : 2025-04-10
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   67. Goresan Luka

    "Awww, pelan-pelan." Allesa sesekali meringis saat Alagzka mengobati luka-luka di tubuh Allesa dengan cermat dan penuh kehati-hatian.Algazka bahkan melakukannya dengan penuh kelembutan agar Allesa tidak merasakan lebih sakit meski Allesa tetap saja merasa perih karena kulitnya yang tergores."Pelan-pelan, Algazka.""Iya ini saya pelan-pelan dari tadi.""Tapi sakit diobainnya." Allesa sedikit merengek."Karena kamu luka makanya jadi perih rasanya, kan luka kamu perlu dibersihin dan diobatin, jadi wajar kalo kamu ngerasain perih dan sakit." Algazka masih membaluri obat di bagian siku Allesa dengan hati-hati, tenang, dan juga pelan."Shhhh." Allesa kembali meringis, sakit banget rasanya. Seandainya saja Reina yang mengobati mungkin Allesa bisa sambil menangis.Tapi tadi Algazka menyuruh Reina keluar, dia sendiri yang ingin mengobati Allesa."Nanti lukanya cepet sembuh kalo udah dibersihin kayak gini. Kalo belum ki

    Last Updated : 2025-04-10
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   68. Menantang

    "Gue bilang lepasss! Lepas, lepas, lepasin, Brengsekkk!" Zie yang akhirnya bisa terlepas dari genggaman tangan Daskar yang sudah seenaknya mencengkeram lengan dia.Zie manatap Daskar penuh amarah setelah dia dari tadi meronta-ronta saat Daskar menyeretnya keluar dari kandang kuda."Berani-beraninya lo nyentuh gue secara sembarang, gue itu nggak sudi disentuh sama lo."Emosi Zie yang sangat menggebu-gebu menatap Daskar. Namun lelaki bertubuh tegas dan berparas tampan itu hanya menatap Zie santai setelah dia berhasil membawa Zie keluar dari kandang kuda tanpa kesulitan sama sekali.Daskar memang mencengkeram Zie dan menyeretnya keluar bersama dia. Berhadapan dengan Zie memang lebih menyenangkan jika dirinya bersikap tenang, hal yang pasti membuat Zie semakin geram."Jangan sampe sikap lo ini gue laporin ya sama Algazka!" Zie mengancam Daskar yang tertawa kecil."Laporin aja kalo gitu." Daskar menantang. "Seharusnya kamu tau dong ke

    Last Updated : 2025-04-11
  • Istri Tawanan Tuan Tiran   69. Murka

    "Kenapa? Apa lo juga kaget kalo gue pernah tunangan sama dia? Tapi memang seharusnya lo nggak perlu tau juga karena yang seharusnya lo lakuin itu sekarang adalah sadar diri. Jangan bersikap semena-mena sama gue!"Keberanian Zie yang semakin membuat Daskar salut membuat Daskar menyunggingkan senyumannya."Kamu memang perempuan berani, tapi kadang kamu juga bisa menjadi perempuan bodoh, Nona Nastazie."Mata Zie melebar mendengar ucapan Daskar. "Lo ngomong apa?" tanya Zie tidak terima."Seharusnya kamu tau kalo Tuan Algazka tidak sebodoh itu membiarkan rahasia dirinya diketahui oleh siapapun meski itu adalah perempuannya, tapi saya pikir itu bisa saja terjadi. Jika saja perempuan itu adalah Nona Allesandra."Nafas Zie kembali memburu. Rupanya Daskar masih terus ingin memanasi hatinya dengan membawa-bawa Allesa."Saya tanya sama kamu, kenapa Tuan Algazka sampai mau menggendong Nona Allesandra?" tanya Daskar memajukan langkahnya lagi

    Last Updated : 2025-04-11

Latest chapter

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   121. Ricuh

    "NGGAK, NGGAK, NGGAK BOLEHHHH. ALGAZKAAA!" teriak Nadya histeris dengan air matanya.Nadya meronta-ronta, tapi gerakan tubuhnya itu telah dikunci oleh masing-masing dua penjaga Algazka yang menahan Nadya dan juga Garvin di sisi kiri dan kanan mereka."ALGAZKAAA!" teriak Garvin menahan amarahnya, tapi dia pun tidak bisa bergerak karena dua penjaga Algazka memiliki tubuh yang kokoh dan pastinya terlatih.Tatapan Garvin penuh murka saat Daskar berhasil membawa Almana keluar dari kamarnya. Namun Algazka yang selalu santai meski mampu menerkam kapan saja."Algazka, tolong kamu jangan keterlaluan!""Algazka, lepasin anak akuuu. Kamu nggak berhak mengambil anak aku semuanya. Dia anak aku, lepasin Almana, lepasinnn!" Nadya menangis histeris sambil meronta-ronta.Tidak terima dengan perilaku Algazka yang sudah berniat membawa Almana. Kasihan sekali anak bayinya itu yang masih tertidur yang kini berada di dalam dekapan Daskar.Algazka melihat Almana yang digendong oleh Daskar. Bayi mungil itu p

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   120. Sang Menantu

    Penekanan kalimat atas hak penuh pada Allesa yang telah diucapkan oleh Algazka membuat Arga terdiam sejenak. Entah siapa lelaki yang bersikap berkuasa itu? Namun Arga tentunya tidak ada ketakutan sedikit pun pada dia.Arga tersenyum kecut pada Algazka yang masih berdiri di hadapan dia. "Maaf, tapi saya tidak mengenal siapa anda." Arga balas memperlihatkan keberaniannya menghadapi seorang Algazka yang baru saja dia dengar namanya dari mulut Nadya.Ucapan Arga membuat Algazka sedikit menoleh pada Garvin dan Nadya yang berada di belakang dirinya. Rupanya kedua orang tua Allesa itu tidak memberitahu bahwa Allesa telah memiliki seorang suami. Tebakan yang sangat mudah saat melihat mereka begitu terbuka menerima kedatangan Arga."Dan jangan pernah berani untuk menyakiti Allesa." Arga kembali membuka suaranya dan kali ini ada nada ketegasan yang membuat Algazka menyorot dia. "Karena saya adalah orang pertama yang akan melindungi dia dari siapapun yang membahayaka

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   119. Hak Penuh

    "Ya ampun, All. Jadi selama ini tuh kamu istrinya Tuan Al ..." "Reina nggak usah berisik. Kamu kok berisik banget sih, Reina?" Allesa melirik sebal pada Reina yang yang akhirnya membuat Allesa bercerita. Tidak ada alasan lagi bagi Allesa yang tidak menceritakan pada Reina. Toh pada akhirnya dia tetap tidak akan bisa keluar dari tempat Algazka. Baginya Reina juga adalah teman dirinya selama berada di tempat menyebalkan itu. Saling berbagi cerita rasanya tidak masalah. Apalagi Reina juga selalu melihat kebersamaan Allesa dengan Algazka. "Ya tapi kan aku kaget, Allesa. Eh, kalo kamu emang istrinya Tuan Algazka, artinya aku emang harus manggil kamu ..." "Apa? Apa, apa, apa???" Allesa yang sudah tahu Reina akan berkata apa. "Cukup panggil aku Allesa aja, nggak ada yang berubah. Lagian tuh ini statusnya cuma asal-asalan aja." Allesa menambahkan dengan sikap acuhnya. Reina yang tadi didatangi oleh All

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   118. Tamu Hangat dan Dingin

    "Aku agak khawatir melihat Allesa waktu itu sebenarnya, tapi aku juga melihat kalau Allesa mau aja mengikuti ucapan lelaki itu dan tanpa paksaan." Arga kembali menjelaskan pada Nadya dan Garvin. Kata-kata Arga membungkam mulut Nadya. Apa mungkin yang dibicarakan oleh Arga karena tidak mungkin juga dia berbohong. Tapi kenapa bisa Allesa ada di Taman Bunga Seneca bersama lelaki yang sudah pasti dia adalah Algazka. Lelaki yang sangat Nadya benci dan tidak akan pernah dia anggap sebagai menantunya sedikit pun. Penjelasan Arga semakin membuat Nadya yakin bahwa Allesa kini memiliki perasaan juga terhadap Algazka. Mereka seperti sepasang kekasih yang tengah menghabiskan waktu secara bersama-sama. "Tadinya aku ingin menghalangi Allesa yang pergi pada saat aku juga mendengar lelaki itu menyuruh Allesa untuk masuk mobil, tapi aku melihat Allesa yang nurut aja sama lelaki itu. Jadi aku pikir lelaki itu nggak akan bikin Allesa kenapa-napa walau setelah itu aku mikir dia bisa aja berbahaya."

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   117. Rindu Berat

    "Makasih ya, Arga. Lagian kamu ngapain sih bawa banyak makanan kayak gini. Repot banget kamu, Arga." Nadya yang mendapatkan kedatangan dari Arga yang membawakan beberapa makanan. Siang itu Arga mendatangi rumah Allesa untuk bertemu dengan Nadya yang pernah dia temui juga saat di minimarket. Ingin menjenguk keluarga Allesa sekaligus untuk bertemu dengan Allesa juga yang belum sempat mengobrol lama. "Allesa mana, Tan?" tanya Arga yang belum melihat kehadiran Allesa sejak tadi. Masih teringat dengan pertemuannya kemarin yang hanya berbicara sesaat dan terputus karena kedatangan lelaki yang tidak Arga kenal membawa pergi Allesa. "Eh duduk dulu dong, Arga. Kamu mau minum apa?" tanya Nadya buru-buru mengalihkan setelah meletakkan beberapa bungkusan dari Arga diatas meja. Nadya masih tidak mau mengungkapkan tentang Algazka yang telah menculik putri kesayangannya. Membayangkannya saja dia enggan dan begitu muak. Arga yang selalu mendapatkan sambutan hangat dari keluarga Allesa lang

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   116. Gagal

    "Thank you, Mr. Algazka." "Thank you." "Thank you, Mr. Geus." Ucapan terima kasih saat pertemuan meeting yang telah selesai diadakan di kantor milik Algazka. Projek besar yang ditangani oleh Algazka kembali berhasil dia taklukan. Kemenangannya tentu saja tidak pernah memberikan rasa kecewa pada investor dan seluruh tim yang turut hadir dan selalu mempercayakan pada Algazka yang cerdas. Projek besar yang memiliki nilai tidak main-main itu dia raih dengan mudah meski memiliki lawan yang kuat sekali pun. Algazka selalu puas dengan hasilnya meski selalu haus menjalankan semua titik yang membawa dirinya pada keberhasilan. "Selamat atas kemenangannya, Tuan Algazka." Daskar yang sudah berada di sebelah Algazka memberikan tuannya itu selamat dengan wajah penuh senyuman. Saat itu Algazka masih berada di ruang meeting dan belum meninggalkan ruangan tersebut. "Ada jadwal apa lagi hari ini?" tanya Algazka dengan nada dinginnya pada Daskar yang sudah cepat membuka ipad, benda yang tid

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   115. Silent Treatment

    "Makasih, Reinaaa." Allesa setengah teriak melihat menu sarapan yang sudah dihidangkan di atas meja makan.Sarapan buatan Reina yang enak dan juga pasti ada unsur sehat-sehat untuk setiap menu sarapan. Sudah selesai berkuda yang menghabiskan waktu hampir satu jam lebih, hal itu membuat Allesa kini merasakan lelah dan sangat lapar.Tadinya Allesa belum ingin berhenti, tapi Allesa kasihan dengan Princess yang pastinya ingin melakukan 'me time', makanya dia menghentikan kegiatannya dan berjanji akan main bersama Princess lagi setelah Princess memulihkan tenaganya. Super senang karena ini adalah waktu pertama kali Allesa bisa menunggangi Princess walau ada insiden di awal.Seharusnya saat menunggangi Princess pertama kali Allesa ditemani oleh Algazka yang sudah berjanji pada dirinya. Tapi melihat sikap Algazka yang sangat dingin dan arogan, Allesa tentu saja tidak mau ditemani oleh Algazka. Jangan kan ditemani, berbicara dengan dirinya saja pun Algazka enggan

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   114. Sepasang Mata

    "PRINCESSSS, SADAR PRINCESSS INI AKU ... WHAHHHHH ..." teriakan histeris Allesa yang masih memekik.Princess berlari tanpa arah dan entah apa yang membuatnya marah sehingga Allesa tidak bisa mengontrol dan terombang-ambing diatas tubuh Princess. Dan melihat itu Daskar langsung berlari mengejar Allesa yang berteriak tanpa henti."Nona Allesaaa!" Daskar berlari mengikuti langkah kaki Princess yang masih tampak panik.Dan dalam hitungan tidak lebih dari dua menit, Daskar dengan cepat meraih pelana dan langsung naik ke atas tubuh Princess yang tetap berlari-lari, kini dia berhasil mengambil posisi tepat di belakang posisi Allesa."Nona Allesa baik-baik saja?" tanya Daskar pada Allesa yang mengangguk-anggukkan kepalanya.Nafas Allesa terengah-engah dengan jantungnya yang hampir loncat akibat ulah Princess yang berada di luar dugaan. Dan sekarang Princess sudah jauh lebih tenang karena Daskar yang mengambil alih untuk menggenggam tali kekangnya

  • Istri Tawanan Tuan Tiran   113. Mata-Mata

    Jam sudah menunjukkan hampir pukul lima pagi. Tapi Allesa masih tidak bisa kunjung tidur mengingat dia sudah sempat tertidur tadi dan ditambah sikap Algazka yang sangat menyebalkan. Allesa memutuskan untuk pergi ke kandang Princess guna menghibur hatinya.Memang hanya Princess yang bisa menghibur kesedihan Allesa meski dia bisa saja berkeluh kesah pada Reina. Tapi Allesa tidak mau membawa Reina hanya untuk mendengarkan dia bercerita tentang sikap Algazka. Biar saja hal ini menjadi rahasia dia dengan Princess."Princesss." Allesa yang sudah sampai di kandang kuda dan menghampiri bilik Princess.Dia tersenyum dengan mata sembabnya yang menangis hampir sejam saat semalam. Tangannya mengusap-usap rambut Princess dengan penuh kasih sayang. Dia membuat posisinya berjongkok melihat Princess yang tengah duduk santai."Princess aku lagi sedih dan kesel juga. Kamu mau dengerin nggak cerita aku. Tapi ini cerita antara kamu dan aku aja, oke?" Allesa memberika

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status