Walk On Memories

Walk On Memories

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-15
Oleh:  BellaTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.7
44 Peringkat. 44 Ulasan-ulasan
107Bab
12.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Ketika cemoohan dan hinaan menjadi santapan sehari-hari hanya karena dirinya yatim. Apakah menjadi anak yatim adalah kesalahannya? Dia juga tidak ingin seperti ini, lantas mengapa banyak orang yang menghinanya? Namanya Bella, gadis dari kalangan atas yang diusir dari keluarganya karena hidup sebagai anak yatim. Lagi-lagi, apakah menjadi anak yatim adalah kesalahannya...??

Lihat lebih banyak

Bab 1

(1) Biasalah~

Pagi-pagi sekali Bella mulai melangkahkan kakinya menuju ke sekolah. Saat memasuki gerbang sekolah, suasana masih sepi, belum banyak yang datang.

Bella berjalan sambil menunduk, tangannya ia gunakan untuk memegang tali tas punggungnya. Langkahnya sangat pelan, seperti biasa.

Di ujung koridor, Bella melihat lelaki yang bernama Daniel. Lelaki itu adalah cowok yang Bella sukai. 

Tidak ada yang tahu, Bella terlalu takut untuk bercerita pada orang-orang.

Bella menatap Daniel dari kejauhan, lelaki itu sedang duduk sendiri sambil membaca buku. Bella berjalan melewati Daniel, niatnya ingin menarik perhatian Daniel. Lelaki itu bahkan tidak meliriknya sama sekali.

Bella mulai masuk ke kelas dan duduk di kursinya. Dengan cepat, Bella membuka tasnya dan mengambil buku kecil untuk menulis sesuatu. Ya, bisa dibilang seperti Diary.

Banyak hal yang Bella tulis, termasuk tentang Daniel tentu saja.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya itu, Bella merebahkan kepalanya hingga bel masuk berbunyi.

Guru sudah masuk ke kelas, pengajar itu memberikan tugas dan pergi setelah itu.

Deringan ponsel mengalihkan perhatian Bella. Ada telepon masuk dari Dika, cowok yang selalu merusuhi Bella.

Bella membiarkan saja deringan itu hingga mati sendiri. Bella membuka roomchat dengan Dika, lelaki itu meminta jawaban tugas yang baru saja diberikan.

Dari ujung sana, Dika berjalan mendekat dan menggebrak meja dengan kasar.

"Kerjain cepatan!" Bella hanya mengangguk pelan. Ia mulai menuliskan jawaban di bukunya.

"Kalo udah, pap di gc!" Lagi-lagi Bella hanya mengangguk tidak membantah.

Saat itu, Bella mau memainkan ponsel, tiba-tiba saja mendapatkan notif bahwa Dika sudah memasukkan ke group chat bersama teman-temannya itu. Bella bertanya apa alasannya, dengan enteng Dika menjawab agar mudah untuk meminta tugas. Bella hanya mengangguk paham, tidak bertanya lagi. Bella cukup paham, fungsinya hanya untuk mengerjakan tugas Dika dan ketiga temannya itu.

"Sekalian tulisin punya gue, jangan lupa, awas!" Setelah itu Dika pergi keluar kelas. 

Sebelum memegang buku Dika, Bella menghela nafas sejenak. Rasanya sedikit letih.

Bunyi notifikasi ponsel menandakan ada pesan masuk mengalihkan atensi Bella. Dengan segera Bella membuka pesan itu dan tatapannya berubah malas. Lagi-lagi meminta jawaban.

"Bel, udah belum? Cepetan elah!" Itu adalah pesan singkat yang dikirim oleh Revan, salah satu anggota group yang dibuat oleh Dika.

Bella tidak menjawab, lebih baik ia kembali mengerjakan dan mengirim jawaban kepada mereka.

Lagi-lagi bunyi notifikasi pesan membuat konsentrasi Bella hilang. Kali ini pesan yang dikirimkan oleh Andra, salah satu teman Dika.

"Bel, pap dong!"

Bella kembali mengabaikan pesan singkat itu dan melanjutkan pekerjaannya.

Gembrakan pada meja Bella membuat gadis itu terpekik, Alfa—lelaki yang paling kasar diantara teman-teman Dika—menghampirinya. 

Alfa menarik paksa bukunya dan membawanya ke meja tempat lelaki itu duduk. Bella hanya pasrah saja.

Gadis ini melanjutkan menulis jawaban pada buku Dika, hanya berbekal ingatan, karena jawabannya sudah diambil paksa oleh Alfa.

Bunyi bel sudah berbunyi nyaring, satu per satu teman sekelasnya sudah meninggalkan kelas dan pergi ke kantin. Tapi, Bella berbeda, saat istirahat tiba, dia hanya berdiam diri di kelas. Bella tidak ingin orang-orang merundungnya jika pergi ke kantin. Bella merasa takut.

Baru saja ingin merebahkan kepalanya di meja, seseorang menarik rambut panjang Bella. Gadis ini meringis, rasanya sangat sakit, seperti rambut kepalanya tercabut dari kepalanya.

"Ahhh, sakit. Tolong lepasin..." Orang yang menarik  Bella itu ada cewek dari kelas sebelah. Sebut saja Cherry.

"Kerjain tugas gue, anak yatim! Kalo gue kesini tugas gue harus selesai, ngerti!?" Bella masih mengelus kepala kepalanya pelan. Rasanya masih terasa sakit.

"Ngerti gak!?" Bella hanya mengangguk terpatah-patah, setelah itu Cherry pergi bersama antek-anteknya.

Bella menatap buku yang ada di hadapannya. Totalnya ada empat buku, bagaimana bisa ia menyelesaikannya?

Bella mulai mengerjakan tugas di buku yang diberikan oleh Cherry.

Sudah lewat lima menit, suasana kelas masih sepi, Bella merebahkan kepalanya pada meja karena merasa sedikit letih. Mata gadis ini terpejam sesaat, sedetik kemudian terbuka dengan terpaksa.

Dika datang dan menarik rambutnya kasar. Bella memukul pelan tangan Dika berharap bisa dilepaskan.

"Sakit... tolong lepasin..." 

"Lagi ngapain anak yatim?" Bella mendongak dan menatap mata Dika sejenak.

"Ditanya malah bengong nih, anak yatim!"

"Ng-ngerjain tugas..." Ucap Bella tergagu.

"Punya siapa!?" Dika kembali menjambak rambut Bella kasar. Gadis ini kembali meringis menahan sakit.

"Ssss... sakit, Dika.." Bella menahan lengan Dika agar tangan lelaki itu mengenai kepalanya lagi.

"Punya siapa!?" Lagi-lagi Dika mengeluarkan suara dengan nada membentak.

"Pu... punya, Che--" 

"Oh, punya cewek gatel itu, iya!?" Bella mengangguk mengiyakan.

"Siniin bukunya!" Bella menggeleng, kalau bukunya diambil Dika, kemungkinan ia dimarahi Cherry semakin besar.

"Jangan, Dika... nanti Cherry marah..." Dika menatap tajam Bella, nyalinya menciut.

Dengan kasar, Dika mengambil buku Cherry sedikit kasar. Bella membelalakkan matanya saat buku Cehrry yang sudah ada ditangan Dika robek. Lelaki ini merobeknya.

"Dik, kalo Cherry marah gimana?" Dika hanya tertawa mengejek.

"Itu urusan lo! Dengerin ini baik-baik, lo gak boleh ngerjain tugas orang lain selain gue dan temen-temen gue!" Bella menunduk takut. Bella hanya mengangguk menuruti.

Setelah itu Dika pergi keluar, dan Bella sedikit was-was jikalau Cherry menagih bukunya. Bella berjalan keluar, sepertinya bersembunyi di toilet bisa membuatnya tidak dirundung Cherry dan antek-anteknya. Setidaknya untuk sekarang.

Setelah sampai di toilet, dengan cepat Bella masuk kesalah satu bilik dan menguncinya dari dalam.

Sampai bunyi bel pulang Bella tidak keluar dari bilik kamar mandi. Setelah di rasa cukup sepi, Bella membuka pintu dan keluar dengan pelan. Betapa terkejutnya Bella, rambutnya langsung dijambak dan kepalanya dijedotkan ke tembok sekolah. 

Bella hanya menahan lengan gadis sebaya dengannya  itu.

"Sakit... tolong lepasin," ucap Bella pelan. Air matanya tidak bisa dicegah, keluar dengan sendirinya.

"Oh, sakit? Bayi lo!" Bentak Cherry marah.

"Lo kayaknya emang minta dirundung kan? Tugas gue gak lo kerjain, SENGAJA!?" Ucap Cherry kembali menjambak rambut Bella dengan kasar. Beberapa helai rambut Bella rontok di tangan Cherry.

"Sakit, Cher..." Ungkap Bella diikuti rintisan pelan dari bibirnya.

"Tau lo kalo sakit, kenapa gak lo kerjain tugas gue!? Sialan lo!" 

"Kerjain hukuman gue! Awas kalo lo kabur lagi, gue bunuh lo, ngerti!?" Bella mengangguk pelan.

"Bersihin toilet sampe bersih, awas kalo guru tau, lo gue bunuh!" Bella kembali mengangguk tergagu-gagu.

"Jangan iya-iya aja, kerjain sana!" Setelah itu Cherry pergi meninggalkan Bella. Gadis ini pun mulai mengerjakan hukuman Cherry sampai malam hari tiba.

Toilet Lit High School sangat banyak. Sekolah SMA ini adalah sekolah favorit di kota ini. Dan Bella sangat beruntung bisa menempuh pendidikan disini. Ya walaupun tidak seperti orang-orang. Tapi, tidak masalah untuknya.

Mendapatkan beasiswa dan dapat merasakan pendidikan dengan fasilitas yang lengkap sangat Bella syukuri.

Bella hanya anak yatim, kehilangan orang tuanya dikala ia masih butuh kasih sayang mereka sangat membuatnya terpukul. Tidak jarang ia merasa sangat insecure jika tersosialisasi dengan teman sebayanya.

Itulah mengapa Bella menutup diri dari orang-orang. Lambat laun, orang-orang sekitar mengira Bella orang aneh, yang menjauh jika ada yang mendekatinya. Dika, lelaki itu adalah orang pertama yang merundungnya. 

Setelah Dika, muncullah orang seperti Cherry yang mulai berani menyuruhnya ini dan itu. Dan Bella hanya menuruti saja.

Setidaknya, masih ada orang yang ingin berbicara dengannya walaupun dengan dalih meminta tugas. Bella tidak masalah. Sungguh!

Ah, iya. Sekali lagi, baca terus sampai akhir cerita Bella. Kalian sudah membacanya sampai sini, bacalah sampai akhir agar lebih baik~

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

10
98%(43)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
2%(1)
9.7 / 10.0
44 Peringkat · 44 Ulasan-ulasan
Tulis Ulasan
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:13:30
0
user avatar
bella
Selanjutnya aku juga sudah melakukan kelalaian, tanpa sengaja aku kembali mengupload bab 37 dengan isi cerita yang sama. Aku ingin meminta maaf pada semua pembaca Walk On Memories. Setelah membaca bab 75, aku harap pembaca langsung membaca bab 76. Saat ini aku sedang mengajukan penghapusan bab 37~
2022-01-08 21:31:14
1
user avatar
bella
Hallo, penulis Bella di sini. Aku ingin mengucapkan terima kasih karena sudah tertarik untuk membaca Walk On Memories walaupun sudah hiatus cukup lama. Sekarang aku kembali dan berusaha untuk update setiap hari. Jangan lupa, baca juga ceritaku yang lain judulnya Cinta Si Mantan Sugar Baby~
2022-01-08 21:25:21
1
user avatar
Yohanna Esther
bagus ceritanya menarik alurnya tidak mrmbosankan
2022-01-01 08:36:13
1
user avatar
Arsenerka
Ditunggu lanjutannya
2021-07-09 11:55:20
2
user avatar
Wiselovehope
Keren, menarik, a must read!
2021-07-09 08:19:28
3
user avatar
Asep Kuma
Tulisannya rapi, ceritanya menarik. Lanjut terus thor!
2021-07-08 14:02:54
2
user avatar
Orekyu
Bagus banget kak ceritanya. Aku greget banget sama yang bully Bella. Nice novel👍 Rekomendasi banget ceritanya, seruu!!
2021-07-03 20:24:04
1
user avatar
bella
maaf ya temen-temen, kayaknya aku nggak bisa update hari ini, karena ada beberapa kendala. semoga besok aku bisa double up, buat ganti update-an hari ini, makasih buat yang udah baca walk on memories, semoga temen-temen semua bahagia di kehidupan rl, ya! FIGHTING!
2021-07-02 21:53:45
1
user avatar
miss.possan
kamu dibikin gt kok pasrah sekali bell... 😤😤😤
2021-07-02 10:47:33
1
user avatar
bella
terima kasih buat temen-temen yang udah berkenan nge-klik cerita ini. sekali lagi, terima kasih banyak
2021-07-01 22:08:16
1
user avatar
Kunfa AL
keren,, . Benar2 seru...,, Semangat terus Kak..
2021-06-30 19:07:47
2
user avatar
Aurelia Yunata
semangat update, kak
2021-06-30 17:35:14
1
user avatar
Rha_Nia
Seru abis ini..love bnget deh ma cerita mu thor
2021-06-29 12:40:03
1
user avatar
Oryza_Sativa
Ceritamu mengandung bawang thor. Lanjutkan.
2021-06-29 11:43:31
1
  • 1
  • 2
  • 3
107 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status