Share

22. Persaingan Dua Pria Dewasa

Penulis: Henny Djayadi
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-14 11:40:47

Dengan suara yang tenang dan terukur, seolah sedang mempresentasikan konsep desain di hadapan klien besar, Ardi mulai menjalankan rencananya bersama Naira.

“Sebenarnya, maksud saya menemui Naira, karena saat ini saya butuh bantuan Naira di perusahaan saya.”

Retno, yang sejak tadi mendengarkan sambil menyesap teh, segera menggeleng.

“Maaf Mas Ardi… bukannya saya tidak mau Naira maju, tapi dia sekarang sudah punya tanggung jawab besar di pabrik batik. Belum lagi…” Tatap mata Retno singgah ke perut Naira, “Saat ini Naira sedang hamil. Dia harus banyak istirahat, tidak boleh terlalu lelah.”

Ardi tersenyum tipis. “Saya paham, Bu. Saya meminta bantuan Naira karena sebagian pekerjaan bisa dikerjakan secara online. Tidak perlu sering-sering datang ke kantor atau lapangan. Lagipula, ini bukan pekerjaan baru bagi Naira. Naira bukan hanya sudah terbiasa, tapi dia juga ahli.”

Sejak tadi Aditya hanya diam, mendengarkan Ardi berbicara. Pandangannya tertuju pada Naira, matanya tajam namun penu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Luly Chan
up lagi Thor seru juga ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    25. Terselamatkan

    Satu kecupan berlabuh di bibir Alex. Awalnya begitu lembut, lalu menuntut, hingga mampu mendobrak benteng pertahan Alex.Alex membalas lumatan bibir Regina dengan rakus dan memburu. Jemarinya pun mulai beringas meremas gundukan kenyal dada Regina. Dengan terburu-buru, tangan itu membuka satu demi satu kancing baju yang menjadi penghalang.Alex mengangkat tubuh langsing di depannya. Dengan sigap Regina langsung melingkarkan kedua kaki di pinggang Alex. Saat berjalan pun, bibir mereka terus menyatu.Dengan perlahan Alex merebahkan tubuh Regina di atas sofa. Matanya terpejam saat menikmati dada mulus Regina.Bukan desahan yang membakar gairah yang menyapa gendang telinganya, tapi isak tangis yang memilukan. Bayangan Naira tiba-tiba datang menghantui.Alex membuka mata, lalu bangkit dan mundur beberapa langkah menjauh dari Regina yang terlihat sudah menantikan sentuhan yang lebih dalam.“Lex…” Regina terkejut saat dengan tiba-tiba Alex meninggalkannya.Tangan kanan Alex terulur membuka di

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    24. Godaan dari Masa Lalu

    Lampu-lampu temaram menyala di sudut-sudut penthouse, memantulkan cahaya ke permukaan air kolam yang berkilau. Dari ketinggian, hamparan kota memamerkan jutaan titik cahaya, seperti hamparan bintang yang jatuh ke bumi. Alex mengerakkan tanganya dalam air dengan ritme mantap, entah demi menjaga kebugaran tubuhnya atau sekadar mencoba mengusir beban pikiran yang mengendap sejak siang. Setiap tarikan napasnya berpadu dengan bunyi lembut riak air, menciptakan irama sunyi di tengah malam. Begitu ia muncul ke permukaan, helaan napasnya terhenti sejenak. Di ujung pandangannya, samar-samar terlihat siluet seorang perempuan berdiri di dekat pagar kaca. Awalnya ia mengira hanya pantulan cahaya atau halusinasi akibat lelah, tapi siluet itu semakin jelas, lekuk tubuh, cara berdiri, bahkan aroma parfum yang dibawa angin malam. Regina. Alex mengerjap, lalu berenang menuju tepi kolam. Dengan gerakan sigap, ia keluar dari air, meraih bathrope yang sudah disiapkan, dan menutup tubuhnya yang basah.

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    23. Istri Sah yang Kehilangan Haknya

    Ardi tidak langsung menjawab. Bibirnya mengatup rapat, tapi matanya menatap Aditya tajam. Sebagai sesama lelaki, Ardi tahu Aditya tidak asal bicara. Mungkin selama ini Aditya sudah menangkap gelagat Ardi saat berada di dekat Naira.Namun, bukannya mengelak, Ardi justru membalas dengan nada rendah namun terdengar begitu menusuk.“Aku adalah wali Naira saat menikah denganmu, dan aku pernah bilang… jika suatu hari kau sudah tidak mencintainya lagi, jangan sakit dia. Cukup kembalikan dia padaku.”Kata-kata itu membuat rahang Aditya mengeras. Jantungnya berdetak lebih cepat. Kini Aditya tak ragu lagi, Ardi pasti sudah tahu ada badai besar yang menerjang rumah tangganya.Dengan nada yang berusaha tetap tenang, Aditya menegakkan bahunya, menjaga wibawanya di hadapan pria yang dia tahu sedang mengincar istrinya“Aku tidak akan melepas Naira.”Ardi tersenyum tipis, tapi bukan senyum ramah. Lebih seperti garis dingin di bibirnya yang menunjukkan penyangkalan dan ejekan.“Kalau kamu bisa membah

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    22. Persaingan Dua Pria Dewasa

    Dengan suara yang tenang dan terukur, seolah sedang mempresentasikan konsep desain di hadapan klien besar, Ardi mulai menjalankan rencananya bersama Naira. “Sebenarnya, maksud saya menemui Naira, karena saat ini saya butuh bantuan Naira di perusahaan saya.” Retno, yang sejak tadi mendengarkan sambil menyesap teh, segera menggeleng. “Maaf Mas Ardi… bukannya saya tidak mau Naira maju, tapi dia sekarang sudah punya tanggung jawab besar di pabrik batik. Belum lagi…” Tatap mata Retno singgah ke perut Naira, “Saat ini Naira sedang hamil. Dia harus banyak istirahat, tidak boleh terlalu lelah.” Ardi tersenyum tipis. “Saya paham, Bu. Saya meminta bantuan Naira karena sebagian pekerjaan bisa dikerjakan secara online. Tidak perlu sering-sering datang ke kantor atau lapangan. Lagipula, ini bukan pekerjaan baru bagi Naira. Naira bukan hanya sudah terbiasa, tapi dia juga ahli.” Sejak tadi Aditya hanya diam, mendengarkan Ardi berbicara. Pandangannya tertuju pada Naira, matanya tajam namun penu

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    21. Lembaran Baru

    Isak tangis Naira terdengar patah-patah, setiap kata yang terlontar dari mulutnya seolah menorehkan luka baru.Dengan napas terputus-putus, ia mulai menceritakan malam kelam itu, bagaimana dirinya terjebak dalam situasi yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, bagaimana rasa takut membelenggu tubuhnya, dan bagaimana seluruh hidupnya berubah hanya dalam hitungan jam.Ardi mendengarkan dengan rahang mengeras, jemarinya mengepal di atas lutut. Setiap detail yang diungkapkan Naira menambah beban di dadanya. Tatapannya meredup, seolah ikut tenggelam dalam kengerian yang dialami sang sepupu.“Kenapa… kenapa kau tidak melaporkan dia?” Suara Ardi parau, mencoba menahan gejolak amarah yang hampir meledak.Naira menunduk, menyeka air mata yang tak kunjung berhenti. “Yang ada di pikiranku saat itu… cuma ingin pergi, Mas. Pergi sejauh mungkin dan melupakan semuanya. Aku…”Naira terdiam sejenak, mengatur napas yang berkejaran. Tersirat ketakutan dari sudut matanya.“Unit apartemen pria itu di pent

  • Istri yang Ternoda: Mengandung Benih Tuan Vancroft    20. Sebuah Dukungan

    Ardi terperangah, matanya membesar.“Sejak kapan?” tanya Ardi cepat, nada suaranya tak bisa menyembunyikan keterkejutannya dan amarah.Belum sempat Naira menghapus air matanya untuk menjawab, Ardi sudah kembali menimpali, suaranya kali ini lebih pelan, nyaris seperti ia takut mendengar jawaban sebenarnya.“Apa… sejak kalian menjalani hubungan jarak jauh?”Naira menggeleng pelan, matanya masih berkaca-kaca.“Aku tidak tahu pastinya, Mas. Apakah perselingkuhan itu karena kami berjauhan, atau mungkin sudah terjadi jauh sebelum itu.” Naira menyeka air matanya sejenak. “Aku baru mengetahuinya kemarin, saat menyusul Mas Adit ke sana.”“Ini bukan prasangkamu saja?”Bukan hanya untuk memastikan, Ardi masih berharap apa yang dia dengar hanyalah kesalahpahaman semata. Tapi gelengan kepala Naira seolah memupuskan harapannya.“Aku menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri, saat Mas Adit sedang….” Naira tidak melanjutkan kalimatnya, diganti dengan suara tangis yang memilukan.“Aku menyaksikan merek

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status