Share

Kenyataan Pahit

Part18

Setelah berbincang- bincang. Om Handoko pamit dari ruangan Ibu. Aku pun langsung membrondong berbagai pertanyaan ke Bi Sari.

"Bi, jawab jujur, siapa yang Bibi maksud Kak Ayu itu, apa dia kerabat Bibi?" Tanyaku antusias.

Mata Bibi seketika berembum, nafasnya terdengar berat.

"Sayang, Ia, Ia.., itu Kaka Bibi," ucapnya terbata-bata sambil terisak.

"Oh, kenapa Bibi sedih? harusnya senang dong bisa ketemu, apa Bibi gak pengen menjenguknya?" Tanyaku polos.

"Nanti saja, Bibi belum siap melihatnya lagi, setelah sekian tahun. Baru ini Bibi dapat kabar tentangnya, matanya terus menerawang menembus langit-langit kamar.

"Ada apa sebenarnya, Bi?" Tanyaku penasaran.

"Wanita itu, Ia adalah Ibu kandung mu, Ti," ucapnya sambil terus menyeka air matanya. Suara nya terdengar berat dan parau.

"Hah? benarkah, Bi. lalu Ayahku kemana?" Aku memberondong Bi Sari dengan berbagai pertanyaan.

 Ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status