ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 8"Ma … mau …." Kini Zenaira yang merengek saat melihat adiknya memakan cemilan berbentuk stik panjang itu. Willia tak berhenti menggerutu di dalam hatinya karena kehadiran Mella membuat suasana rumahnya tidak tenang."Ini, buat kamu. Udah jangan nangis, ya!" bujuk Mella sambil memberikan satu bungkus cemilan berukuran besar yang diambil dari dalam paper bag."Ya ampun … orang ini membuat aku jengkel aja," gerutu Wilia dalam hati.Mella menyibukkan diri dengan ponsel dan cemilan di pangkuannya. Ia bahkan tidak memperdulikan sang tuan rumah. Entah apa maksud wanita itu selalu bertamu tanpa ada kepentingan."Siapa yang dateng, ya?" gumam Wilia saat mendengar suara deru mobil, ia mengintip dari cela gorden. Ternyata Yusuf datang bersama Robby. Tidak biasanya lelaki itu pulang jam siang seperti ini."Kok jam segini udah pulang, Pa?" tanya Wilia saat lelaki itu masuk, disusul Robby di belakangnya yang melempar senyum termanis pada Willia."Tadi ada me
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 9Robby yang dari tadi melihat perdebatan suami-istri itu tertawa terbahak-bahak."Lo itu hobi banget ketawa, ya? Telinga gue sampe sakit denger lo ketawa terus," seru Yusuf."Ketawa itu bikin awet muda, Bro. Lo kayaknya jarang ketawa, lihat muka lo udah banyak kerutannya," ejek Robby.Kini giliran Willia yang tertawa melihat suaminya diejek."Makanya kurangi marah-marahnya, Pa," bisik Wilia. Ia tetap menjaga perasaan suaminya. Tapi tadi ia tidak bisa kontrol diri saat tertawa."Lo bikin gue tambah kesel aja, Rob. Sono, balik lo ke asal!" usir Yusuf."Gak di usir juga gue balik kok. Abang pulang dulu ya, Dek Wil," ujarnya sambil memamerkan senyum termanisnya. Yusuf melempar bantal sofa ke arah punggung Robby yang sudah berjalan menjauh sambil tertawa geli.***"Kayaknya gak usah pake lapor polisi deh, Ga. Makin gue males nanti urusannya makin ribet," tutur Willia sambil membolak-balik berkas laporan keuangan. Wanita itu kini berada di butik milik
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 10Setelah turun dari mobil ia dengan jalan cepat masuk menggandeng kedua putrinya. Tidak ingin jika Mella melihat dan bertamu ke rumahnya lagi. Willia memandikan kedua putrinya sembari menunggu Raysa datang. Gadis itu akan menginap sekalian menjaga anak-anak saat Willia dan Yusuf pergi untuk menghadiri acara ulang tahun perusahaan mereka.Selesai memandikan dan menyuapi anaknya, Willia lalu menyuruh mereka untuk tidur siang. Mendengar suara bel Willia langsung berjalan cepat untuk membukakan pintu. Tapi tangannya melayang di udara saat melihat Mella tengah berdiri di dekat pagar sambil terus menekan bel. "Aku kirain siapa, ternyata jelangkung," desis Willia lalu berjalan ke ruang tengah meninggalkan bel yang terus berbunyi, ia tidak akan membukakan pintu itu. Biar saja Mella kepanasan di luar, Willia sudah kapok membawa wanita itu masuk. Entah apalagi yang akan diperbuatnya nanti jika saja Willia membukakan pintu untuknya.Ternyata berbarengan
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 11Robby dan Arkan adalah sahabat sekaligus rekan kerja Yusuf, mereka memang tidak pernah sungkan untuk mengejek Yusuf atau membuat lelaki itu jengkel. Bahkan rasanya mereka tidak puas jika tidak membuat Yusuf marah karena godaan mereka."Bac*t, diem deh lo bedua!" tutur Yusuf, membuat kedua orang itu tertawa geli."Dek Wil makan apa sih? Kok bisa secantik ini," tanya Arkan sambil tersenyum menggoda. "Apa hubungannya makanan sama cantik? Gila Lo!" sewot Yusuf."Kok tau gue gila? Tepatnya tergila-gila sama kecantikan bini lo," balas Arkan dengan tawanya yang meledek. Willia hanya diam, ia mencoba menahan tawa melihat wajah suaminya kini memerah karena mulai kesal terus digoda temannya."Kamu tahu gak, Dek Wil. Nama kamu tuh kepanjangan dari apa?" tanya Robby, membuat Willia menaikan sebelah alisnya tidak mengerti."Wil … wanita idaman lelaki," lanjutnya membuat Willia membalas dengan tawa singkat karena Yusuf menatap tajam kearah dirinya.Perbinc
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 12Yusuf langsung meraih ponsel untuk menghubungi istrinya. Ia mengumpat saat Willia tidak bisa dihubungi, nomornya aktif tapi tidak diangkat. Tidak mungkin ia menanyakan keberadaan Willia pada mertuanya, apa yang akan dipikirkan ibu dari Willia itu nanti. Yusuf juga tidak ingin jika mertuanya itu berpikir buruk tentang dirinya.Yusuf kini meminta Raysa untuk menghubungi Willia, siapa tahu jika Raysa yang menghubungi Willia akan mengangkat teleponnya."Gak di angkat, Bang," seru Raysa. Yusuf menghela nafas berat. Ia mengacak rambutnya frustasi, baru kali ini Willia pergi dari rumah tanpa mengatakan apapun pada dirinya. Cemas tentu ia rasakan, takut jika istrinya itu benar-benar marah dan tidak akan pulang."Coba kamu telepon mertua Abang, tanyain ada gak Wil disana," pinta Yusuf, ia tidak berani jika langsung menghubungi ibu mertuanya.Raysa mengikuti perkataan kakaknya itu. Ia kini menggeleng pelan setelah menghubungi ibunya Willia. Lagi-lagi Yu
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 20"Sedikit aja deh aku makan, pengganjal perut," gumam Yusuf lalu mengambil piring berisi nasi dan lauk pauknya. Ia menyuap sesendok dan berniat menyimpan kembali tapi pikirannya berubah."Tapi sayang kalau makanan disisakan, nanti kebuang lagi. Mending aku makan semuanya aja," lanjutnya sambil menyantap makanan dengan lahap, pertahanannya kini roboh juga.Ia tidak menyadari Raysa yang memantau dari balik celah pintu kini sedang tertawa geli melihat tingkah konyol kakaknya itu.'Kalau laper … laper aja, gak usah sok-sokan mogok makan!' batin Raysa lalu berjalan menjauh.Yusuf bersendawa dengan nikmatnya lalu menyimpan piring kembali ke nampan."Alhamdulillah …." ujarnya sambil mengelus perut yang buncit sudah tidak mengeluarkan suara lagi.Raysa kembali datang untuk berpamitan pulang, ia sudah ada janji dengan ibunya untuk jalan-jalan."Loh … Bang, makanannya udah abis?" tanya Raysa pura-pura tidak tahu."Nggak. Dikasih kucing," balas Yusuf lalu
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 14Mendengar semua penuturan ibunya, Yusuf merasa tertampar hatinya berdenyut nyeri. Apa selama ini ia terlalu berlebihan pada Willia, itu yang saat ini yang memenuhi pikirannya."Bu–""Udah, jangan banyak tanya lagi. Sana cari istrimu sebelum diambil cowok lain!" Yusuf beranjak pergi, ia mengikuti kemana langkah kakinya itu bergerak. Bingung? tentu saja, ia tidak tahu kemana lagi harus mencari Willia. Bahkan anak buahnya yang dibayar dengar tinggi itu malah pergi karena Yusuf tidak bisa memberikan uang dimuka. Harusnya anak buahnya itu setia meskipun belum dapat bayaran. Toh, sudah pasti Yusuf akan memberikan mereka gaji dan bonus jika menemukan istrinya.Ia kembali memutari kota menggunakan ojek, karena uangnya tidak cukup untuk ongkos taksi. Awan yang mendung sore itu langsung mengguyur bumi disertai petir yang bersahutan. Yusuf dengan terpaksa menepi untuk menghindari tubuhnya basah kuyup. Bahkan sekarang ia berteduh di emperan toko, ciprat
ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 15"Ya enggaklah, Ma. Kemarin ban mobilnya bocor jadi Papa simpen di bengkel. Kemarin juga Papa kehujanan karena pake ojek," jelas Yusuf."Di rumah loh ada mobil, kenapa gak Papa pake?"Yusuf tidak menjawab, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal karena menyadari kebodohannya."Mama jemput anak-anak dulu, ya. Nanti kalau ada Kinan dateng, kasih kunci mobilnya di meja ruang tengah," tutur Willia."Jangan lama-lama, ya!" teriak Yusuf saat Willia sudah jalan keluar kamar. Willia yang masih bisa mendengar teriakan suaminya hanya menggelengkan kepala pelan atas kelakuan manja suaminya itu.Willia merogoh benda pipih dalam tasnya yang seharga satu buah mobil itu. Ia melihat nama Mega tertera di layar ponselnya."Kenapa, Ga? Gue lagi mau jalan nih jemput anak-anak," seru Willia pada Mega di seberang telepon."Ke kantor bentar bisa gak, Wil?" tanya Mega."Oke, gue kesana," balas Willia lalu memutuskan sambungan telepon. Ia masuk ke dalam mobil, ia lebih