Share

Paku

Bang Oar bergumam kecil saat tengah melihatku linglung. Tubuhku nyaris jatuh mendengar semua yang baru saja Andi, dan kawannya ucapkan.

"Dek?!" Bang Hasim memanggil panik.

Tangan kekar milik Bang Oar sekekita terangkat, ia mengirim sinyal pada Bang Hasim bahwa aku baik-baik saja. Padahal dadaku seperti terhantam benda berat mendengar kenyataan jika Bagas baru saja meninggal dunia.

Bang Hasim dibantu yang lain menuntunku ke bale kecil, sedikit berjarak dari kawannya duduk. Disodorkannya sebotol mineral, lalu beliau memberiku minyak obat pendera sakit kepala.

"Tapi, Imel yakin sekali semalam yang datang ke halaman rumah Eyang mirip Bagas, Bang. Demi Allah, aku berani sumpah."

"Bagas meninggal kemarin sore, Dek. Kamu mungkin berhalusinasi."

"Kamu jangan merasa bersalah dan menyangkut pautkan kematiannya dengan rumah Eyang. Kematian itu sudah jauh digariskan oleh Allah. Bagas meninggal di usia mudanya karena terjadi penggumpalan darah di organ jantung." Bang Hasim seperti memberi wejangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yeni Rosdiani
ieu kunaon nya, geus nyaho imah teu aman tpi ngjédod kneh didinya... mun aing geus pindah meureun ka jerman
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status