Share

Bisikan Dari Bagas

Nyaris saja kaki Eyang terbentur, anak tangga yang bisa dihitung jari itu terasa sangat panjang saat lengan Eyang kuseret masuk. Tak peduli lagi dengan omongan orang yang katanya aku sedang berhalusinasi, karena demi Allah, di ujung halaman itu memang ada sosok yang menyerupai Bagas.

“Cepat sedikit, Yang!”

Saat itu, aku tidak tahu apakah Eyang menyadari ada yang datang atau memang beliau tidak melihatnya sama sekali.

“Kamu tuh kenapa, Neng? Duh, ss!”

Eyang masih menengok ke belakang sembari mengeluhkan lengannya. Sementara bang Oar hanya kebingungan, tidak juga banyak tanya. Untung saja lelaki itu tak banyak protes sampai aku mencapai pintu rumah.

“Abang pasti juga enggak percaya kalau dia itu kawan bang Hasim.”

“Yang kamu maksud itu ada dimana?” tanyanya terheran.

Keningnya turut mengerut, sama seperti Eyang. Tidak kusangka, bang Oar juga tidak percaya denganku. Pintu segera kukunci, lalu bergegas ke arah jendela. Kesekian kali aku ingin yakinkan mereka jika sosok Bagas memang ada
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status