Share

BAB 22 Pantesan

“Apa itu?”, tanya Miranti penasaran. Tapi Ricard tidak segera menjawab karena ada panggilan masuk. Dia meraih ponsel yang di letakkan di meja buat merekam tadi dan segera menjawab panggilan.

“ Ya aku segera ke sana”, jawab Ricard kemudian mematikan ponselnya.

“Besok aku jelaskan sekarang aku mau pulang, jaga diri baik baik”, pesan Ricard sebelum keluar dari apartemen. Miranti hanya mengangguk dan mengantar sampai pintu.

Laura yang melihat interaksi keduanya tersenyum simpul, dia hanya bisa berdoa semoga Ricard bisa menjaga Miranti”.

Setelah pak Ricard pergi, Miranti menutup pintu dan menguncinya kamudian mengajak Laura ke kamar.

“Lau menurutmu bagaimana?, apa yang harus aku lakukan pada wanita itu?” tanya Miranti. Laura menatap Miranti sesaat kemudian menghela napas dalam dalam.

“Kalau menurutku mendingan kamu lupakan Radit, dia bukan laki laki yang baik untukmu dan jangan buang buang waktu lagi segera urus perceraian kalian agar kau terbebas dari laki laki pecund**g.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status