Share

Warisan Desa Tumbal

Author: HADAZTA
last update Last Updated: 2024-06-03 12:11:52

Danu dan Sari keluar dari Kuil Leluhur yang kuno, Amulet Sangkuriang digenggam erat di tangan Danu. Pakaian mereka robek dan wajah mereka berlumuran tanah, tetapi ekspresi mereka penuh dengan tekad baru dan harapan.

Saat mereka bergegas melewati hutan yang lebat, suara gemuruh makhluk yang mengejar mereka terdengar di kejauhan, mengingatkan mereka akan tugas berbahaya yang menunggu di depan. Danu bisa merasakan kekuatan amulet itu berdenyut di telapak tangannya, energinya yang kuno bergetar dengan rasa tujuan.

"Kita berhasil, Sari," katanya, suaranya hampir tak terdengar. "Kita sudah menemukan amulet itu, seperti yang diminta roh. Sekarang kita harus kembali ke desa dan menghadapinya, sekali dan untuk selamanya."

Sari mengangguk, ekspresinya teguh. "Aku tahu, Danu. Tapi setelah semua yang kita alami, aku tidak bisa menghilangkan rasa tidak nyaman ini. Tuntutan roh itu sangat berat, dan konsekuensi kegagalan sangat serius. Bagaimana jika kita tidak cukup kuat untuk memuaskannya?"

Danu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • JURNALIS JENIUS MENGUNGKAP MISTERI PEMBUNUHAN   Perang Teknologi

    Setelah berhasil mendapatkan akses ke data sindikat Black Phoenix, Danu dan timnya dihadapkan pada tantangan terbesar mereka: menghancurkan markas utama sindikat tersebut. Black Phoenix tidak hanya memiliki pasukan yang terlatih, tetapi juga dilengkapi dengan teknologi canggih yang bisa mengubah jalannya pertempuran kapan saja.Danu mengumpulkan timnya di markas sementara. "Kita sudah sejauh ini. Tidak ada jalan untuk mundur," katanya dengan tegas. "Kita harus menghancurkan mereka sekali dan untuk selamanya."Emily mengangguk setuju. "Aku akan menyiapkan semua peralatan yang kita butuhkan. Kita akan memanipulasi teknologi mereka dan menggunakannya untuk melawan mereka."Lara merapikan senjatanya. "Kita harus sangat berhati-hati. Mereka pasti sudah menyiapkan perangkap untuk kita."Tom, yang sedang memeriksa peta lokasi, menatap Danu. "Do you think we can do this, Danu? They have some of the best technology out there."Danu menjawab dengan tegas, "Yes, we can. We have Emily on our side

  • JURNALIS JENIUS MENGUNGKAP MISTERI PEMBUNUHAN   Teknologi yang Mengancam

    Setelah berhasil menyelamatkan Lila, Danu dan timnya kembali ke markas sementara mereka di Eropa Timur. Meskipun lega bisa menyelamatkan teman lama mereka, mereka tahu bahwa misi mereka belum selesai. Mereka harus menghancurkan sindikat Black Phoenix yang telah menyiksa dan mencuci otak Lila selama lima tahun.Lila duduk di ruang briefing, mencoba mengingat setiap detail yang mungkin berguna bagi tim. "Mereka memiliki teknologi canggih yang sangat sulit dikalahkan," kata Lila. "Drone, AI, sistem keamanan yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Mereka selalu selangkah di depan kita."Danu mendengarkan dengan seksama. "Kita butuh bantuan ahli teknologi. Aku tahu seseorang yang bisa membantu."Tom mengangkat alisnya. "Who do you have in mind?""Dr. Emily Carter," jawab Danu. "Dia ahli dalam AI dan sistem keamanan. Aku akan menghubunginya."Danu mengambil ponselnya dan mulai mengetik pesan. "Aku harap dia bisa segera datang. Kita tidak punya banyak waktu."Beberapa jam kemudian, Dr. Emily C

  • JURNALIS JENIUS MENGUNGKAP MISTERI PEMBUNUHAN   Penyelamatan Lila

    Danu dan timnya bekerja tanpa lelah sepanjang malam, menganalisis peta dan informasi yang mereka peroleh dari Irina. Mereka tahu bahwa waktu mereka terbatas. Lila, seorang agen yang dianggap tewas lima tahun lalu, ternyata masih hidup dan ditahan oleh sindikat Black Phoenix.“Ini adalah lokasi penahanan yang paling mungkin,” kata Tom sambil menunjukkan titik di peta. “Tempat ini adalah gudang tua di pinggiran kota, jauh dari keramaian.”Danu mengangguk. “Kita harus bergerak cepat. Semakin lama kita menunggu, semakin besar risiko bagi Lila.”Mereka menyusun rencana dengan hati-hati, memastikan bahwa setiap langkah diperhitungkan dengan baik. Mereka tahu bahwa penyelamatan ini akan berbahaya, tetapi tidak ada pilihan lain.Saat matahari mulai terbit, Danu dan timnya sudah siap. Mereka berangkat menuju lokasi penahanan dengan menggunakan van yang tidak mencolok. Dalam perjalanan, suasana di dalam van terasa tegang. Setiap orang mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk.“Kita harus t

  • JURNALIS JENIUS MENGUNGKAP MISTERI PEMBUNUHAN   Pengkhianatan dalam Tim

    Setelah berhasil menggagalkan pengiriman senjata Black Phoenix, Danu dan timnya kembali ke markas sementara mereka di Praha. Malam itu, suasana di apartemen terasa tegang. Mereka tahu bahwa keberhasilan mereka hanya sementara. Masih ada pengkhianat di antara mereka yang harus ditemukan.“Kita harus segera menemukan siapa pengkhianat ini,” kata Danu dengan nada tegas sambil melihat ke arah peta di dinding. “Jika tidak, segala usaha kita bisa sia-sia.”Tom mengangguk setuju. “I’ve already started planting false information, hoping to catch the mole. We should know soon enough.”Lara, yang baru saja kembali dari tugasnya, masuk ke ruangan dengan wajah serius. “Aku mendapat beberapa informasi tambahan tentang Black Phoenix. Tapi aku merasa ada yang aneh. Mereka sepertinya tahu gerak-gerik kita.”Danu berpikir sejenak. “Mereka pasti mendapat informasi dari dalam. Kita harus lebih berhati-hati.”Keesokan harinya, Danu dan timnya berkumpul di ruang pertemuan. Tom telah menyiapkan beberapa do

  • JURNALIS JENIUS MENGUNGKAP MISTERI PEMBUNUHAN   Pertemuan Rahasia

    Pagi itu, di sebuah apartemen kecil di pinggiran kota Praha, Danu dan timnya sedang merencanakan langkah berikutnya. Lila sedang beristirahat setelah malam yang panjang, dan Danu merasa sedikit lega melihatnya aman. Namun, masalah mereka masih jauh dari selesai.“Tom, kita perlu lebih banyak informasi tentang sindikat ini. Kita harus memastikan bahwa kita memiliki rencana yang solid sebelum menyerang lagi,” kata Danu sambil memeriksa peta yang tergantung di dinding.Tom mengangguk. “I agree. We need to know their weak points. That’s why I’ve set up a meeting with Irina again. She might have more intel for us.”Mereka memutuskan untuk bertemu dengan Irina di sebuah lokasi yang lebih aman. Tom telah memilih sebuah kafe kecil yang tersembunyi di sudut kota, tempat yang ideal untuk bertemu tanpa menarik perhatian.Beberapa jam kemudian, Danu dan Tom tiba di kafe yang dimaksud. Tempat itu hampir kosong, hanya ada beberapa pelanggan yang duduk sambil menikmati kopi mereka. Irina sudah menun

  • JURNALIS JENIUS MENGUNGKAP MISTERI PEMBUNUHAN   Kerjasama dengan Musuh Lama

    Danu melangkah masuk ke sebuah kafe tua di pusat kota Praha. Kafe itu dipenuhi dengan aroma kopi yang kuat dan suara percakapan dalam bahasa Ceko. Dia melihat ke sekeliling, mencari wajah yang dikenalnya. Di sudut ruangan, seorang pria berpenampilan rapi dengan rambut abu-abu dan wajah tegas duduk sambil membaca koran. Itu adalah Tom, mantan kolega yang dulu sering bekerja dengannya dalam berbagai misi rahasia.Tom mengangkat pandangannya dan melihat Danu, memberikan isyarat untuk duduk. Danu berjalan ke arah meja Tom dan duduk di depannya.“Long time no see, Tom,” kata Danu dengan senyum tipis.Tom melipat korannya dan tersenyum kembali. “Danu, it's been a while. How are you holding up?”Danu menghela napas. “Not great, to be honest. Things have been complicated.”Tom mengangguk, memahami situasinya. “I heard about Lila. I can’t believe she’s alive. We need to get her back.”Danu mengangguk setuju. “That’s why I need your help. This syndicate is much more dangerous than we thought. T

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status