Share

Bab 14 Aku Nggak Seharusnya Mengacaukannya

Javier meletakkan telepon di ruang penjaga keamanan dan berbalik untuk melihat penjaga keamanan mengacungkan jempolnya.

“Luar biasa, Bung. Ini adalah pertama kalinya aku melihat ada supplier mengancam manajer pembelian. Kamu sungguh bajingan!”

“Sayang sekali kamu bukan perampok. Polisi harusnya lari jika mereka melihatmu, karena kamu benar-benar brengsek!”

Mengabaikan ejekan penjaga, Javier meninggalkan ruang penjaga keamanan dan menemukan sebuah batu untuk diduduki di area teduh di luar gedung. Dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Ciara.

“Ciara, akan akan kirim padamu nama perusahaan ini. Aku ingin daftar pesanan ban perusahaan mereka. Tapi, jangan sebut identitasku….”

Javier tidak ingin berhubungan dengan keluarganya, untuk saat ini, jadi dia menyerahkannya kepada Ciara. Setelah panggilan itu, dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya sebelum menghisapnya dengan santai, sama sekali tidak terlihat menyesal bahwa dia baru saja menyinggung manajer pembelian.

Penjaga keamanan memandangnya dari jauh, seperti dia sedang melihat orang idiot, tidak dapat memahami perusahaan sial mana yang akan mempekerjakan orang idiot seperti dia untuk seorang tenaga penjualan.

Sekitar sepuluh menit kemudian, seorang pria gemuk berlari dari area kantor pabrik, karena berat badannya yang ekstra tersebut, dia tampak bergoyang-goyang saat di menuju arahnya. Dia tampak benar-benar kehabisan nafas tetapi dia terus berlari ke pintu masuk.

Penjaga keamanan menegakkan tubuh begitu dia melihat pria gemuk itu dan menyapa dengan hormat, “Pak Farlow!”

Pria gemuk itu adalah manajer umum Fusion Electric Cars, Wade Farlow. Dia mengabaikan penjaga keamanan dan langsung berlari ke sisi Javier, terengah-engah, sebelum dia menyapanya dengan sopan, "Halo, Pak Kersey, wakil GM Beacon Tires, ‘kan?"

Javier mengangguk dan Wade segera memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Javier dengan ramah. Setelah basa-basi, Wade bertanya, "Kamu terkait dengan...."

Javier tidak tahu siapa yang dimaksud Wade. Ada terlalu banyak orang di Kerseys dan mereka pasti telah melewati beberapa tingkat sampai ke tempat Wade berada. Siapa yang tahu berapa banyak koneksi kecil yang diambilnya? Tidak mungkin Javier tahu ikan kecil mana yang dibicarakan Wade.

Dengan pandangan sebelah mata pada pria itu, Javier menjawab singkat, “Di luar pertanyaan itu. Saya di sini hendak membahas tentang penjualan!"

Wade tersenyum canggung, “Tidak mungkin, seseorang secemerlang kamu datang kesini untuk penjualan? Apakah ini lelucon?"

Javier, yang duduk di atas batu, menjawab, “Apakah hubungan kita dekat? Kenapa aku harus bercanda denganmu?”

Nah, hal itu cukup membuat situasi menjadi canggung bagi Wade. Untungnya, Javier tidak menempatkannya terlalu lama saat dia berbicara lagi, “Manajer pembelian kalian, Jeremy Laster, bukan? Apakah orangnya emang kayak gitu, ya? Dia menolak untuk ketemuan denganku, padahal aku uda di sini untuk urusan bisnis, dan dia juga mengancamku perihal masalah pasokan, lalu juga minta bos-ku untuk memecatku. Menurutmu, apa hebatnya dia, ya?”

Bedebah. Dia tahu itu. Wade tahu bahwa sesuatu pasti telah terjadi. Jika tidak, mengapa petinggi departemen perdagangan memanggilnya secara pribadi?

Wade sangat marah saat dia mendengar bahwa Jeremy telah menyebabkan masalah. Jalang itu tidak sabar menunggu perusahaan hancur, bukan?

“Saya sangat menyesal, Pak Kersey. Saya sungguh minta maaf. Saya telah lalai melatih staf saya dan mereka telah membuat Anda dalam kesulitan.”

Setelah serangkaian permintaan maaf, Wade menelepon Jeremy, "Cepat kamu kesini sekarang juga—ke gerbang masuk pabrik!"

Jeremy menikmati tipu muslihat dan sanjungan Zack di kantornya. Dia merasa bahwa rokok mahal yang dinikmatinya ini terasa lebih halus.

Saat tiba-tiba menerima panggilan marah bosnya, dia bangkit untuk bergegas ke sisi pria itu. Wade menampar kepala Jeremy saat dia sampai di gerbang.

"Lakukan pekerjaanmu dengan benar atau pergi dari sini!"

Jeremy bingung. "Pak Farlow, kenapa kamu memukulku?”

Dia masih bertanya seperti itu? Dia masih punya nyali untuk bertanya padanya? Wade menendang pria itu karena marah dan menariknya ke samping untuk menjelaskan seluruh situasi yang terjadi.

Jeremy terkejut. Dia benar-benar berpikir bahwa Javier hanyalah orang bodoh yang akhirnya berubah menjadi orang besar. Dia memasang senyum—lebih seperti seringai sebenarnya—saat dia berjalan menuju Javier.

"Pak Kersey, aku minta maaf karena telah meremehkanmu dan menghinamu barusan. Aku buta. Aku seharusnya tidak kasar seperti itu….”

Saat Jeremy meminta maaf, dia merasa bersalah. Siapa yang kasar dan kurang ajar di sini? Dia adalah seorang manajer pembelian yang diancam oleh pemasok dan dia harus tunduk dan meminta maaf dengan lemah lembut. Oh, sungguh sesuatu!

Javier tidak mempersulit Jeremy, dan langsung mengatakan, “Aku hanya ingin tahu mengapa kamu memanggil satpam untuk mengusirku, ketika kamu sudah setuju untuk membiarkanku masuk, dan juga mengejekku saat itu. Apa boleh tahu alasannya?”

Jeremy sangat marah setelah ini dibahas. Dia harus berterima kasih kepada Zack! Jika bukan karena Zack, dia tidak akan dipermalukan hari ini. Apakah dia akan menerima akibat dari hal ini? Apakah dia akan ditampar dan ditendang oleh bosnya?

Saat itu juga, dia mencurahkan semua yang dikatakan Zack kepadanya, seluruh kebenaran. Semua itu kini tampak jelas bagi Javier. Dia akhirnya mengerti. Semuanya baik-baik saja ketika dia datang, tetapi Jeremy kemudian membuat buruk namanya, tanpa ada alasan yang jelas.

Zack Dilley, si pembual ... Mereka akhirnya bertemu lagi. Bagus lah. Javier tersenyum pada Jeremy dan bertanya, “Pak Laster, mengenai pesanan ban perusahaan kami.…”

Sebelum Jeremy mengatakan apa pun, Wade kemudian langsung berkata,"Semua itu. Selama pabrik kami beroperasi, maka semua pasokan ban akan ambil dari perusahaan Anda!”

Javier mengangguk, “Dan pabrik jok mobil Zack Dilley.…”

Jeremy dengan cepat angkat bicara kali ini, “Itu ditolak, dibatalkan. Apa pun yang sudah kami jalin sebelumnya. Kami akan menghentikan semua kolaborasi dengan mereka mulai sekarang!”

"Dan identitasku?" Javier melemparkan pertanyaan terakhir yang dia miliki.

“Dirahasiakan!” Wade dan Jeremy menjawab secara bersamaan.

Sangat bagus. Javier senang dengan sikap para pria itu, jadi dia berdiri, menepuk-nepuk pantatnya yang berdebu, dan melirik ke arah satpam yang berdiri tegak seperti tiang bendera.

Penjaga keamanan merasa jiwanya mulai meninggalkannya, ketika dia merasakan tatapan Javier padanya. Bagaimana mungkin dia tahu bahwa pengunjung itu adalah seseorang yang sangat berpengaruh sehingga manajer umum mereka harus tunduk padanya? Padahal baru saja dirinya mengejek pria itu, tentu kali ini dirinya pasti akan segera dipecat!

Terlepas dari apa yang telah terjadi, Javier mengabaikannya dan berbalik untuk pergi. Itu membuat penjaga itu menghela nafas lega. Dia sadar bahwa Javier tidak mencari kesalahan padanya, bukan karena dia melupakannya, tetapi karena dia tidak peduli. Ini adalah perilaku seseorang yang sukses—dermawan dan murah hati!

Pada saat yang sama, Zack sedang menghisap rokok dalam suasana hati yang baik di kantor Jeremy. Dia tidak bisa tidak menyangka Jade menendang Javier keluar, karena merusak bisnis ketika dia kembali ke perusahaan. Dan saat Jade mengkhawatirkan kesepakatan itu, Zack kemudian seolah datang, seperti penyelamat heroik dan memberikan beberapa kata bagusnya pada Jeremy.

Ketika kesepakatan berhasil kemudian, Jade akan menatapnya dengan mata berbintang penuh dengan kekaguman, memberinya hati dan ciuman ... Semakin Zack berfantasi, semakin bersemangat dia, hingga dia hampir tertawa terbahak-bahak pada dirinya sendiri.

Pada saat yang sama pintu kantor terbuka dan masuklah Jeremy.

“Dilley, pergi dari sini! Lupakan soal kesepakatan kursi mobilmu itu!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status