Share

BAB 30 HANIF

Nadhira menenangkan dirinya. Mengusap hingga kering matanya yang merah. Di ruang depan masih banyak tamu yang duduk-duduk ditemani keluarga yang laki-laki. Nadhira diam-diam menatap ke arah pintu luar. Dia melihat sosok Hanif yang sedang berbincang dengan tamu.

Tiba-tiba Nadhira teringat bahwa dirinya dan Hanif sudah menikah secara agama. Bukankah itu artinya mereka kini telah menjadi suami istri. Apakah itu artinya nanti malam dia akan tidur bersama Hanif? Nadhira menggelengkan kepalanya dengan kuat. Mencoba mengusir pikiran buruknya.

Angan Nadhira berkelana. Ia merasa belum siap jika harus melayani Hanif sebagai istri. Meskipun itu sudah menjadi kewajibannya, dan Hanif berhak memintanya. Ditambah lagi duka masih bergelayut di dalam hatinya. Nadhira masih terbayang sosok Papanya saat melihat ke setiap sudut rumah.

‘Papa selalu menonton TV selepas shalat isya. Duduk di sofa ruang tengah ditemani mama yang bersender mesra di bahu Papa, aku dan kak Arya akan duduk di bawah bersandar pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status