Share

6. Pulang kampung

Keesokan hari nya mereka bekerja seperti biasa dan tidak ada perubahan pada hari - hati berikutnya.

Tanpa terasa setahun sudah mereka berada  di Batam, sesuai kontrak kerja jika sudah setahun bekerja mereka bisa mengambil cuti jika mereka mau jika tidak merak akan mendapatkan uang yang akan di bayar di akhir tahun nanti.

Kesempatan ini tidak di sia -sia kan Mila, mungkin ini lah saatnya kesempatan dia bisa meminta maaf kepada orang tua nya.

"Seperrinya gue akan pulang kampung deh hari Raya nanti" ucapnya  di sela waktu istirahatnya kepada kedua sahabanya itu.

"Serius lu" ucap Tina seakan nggak percaya.

Mila hanya menggaukan kepalanya saja membenarkan perkataan Tina.

"Ya udah, gue juga " ucap Yanti, sekilah Tina menoleh ke arah Yanti.

"Gue juga lag kalau gitu" ucapnya sambil memghela nafas ringan.

"Nah itu baru best frend" ucap yanti dan Mila kompak, mereka pun langsung berpelukan tanpa menghiraukan tatapan dari sekeleliling mereka.

Seketika Tina melepaskan pelukan nya.

"Sebentar,  kayaknya ada yang kompak nih" perkataan Tinah mbuat kedu sahabtnya terkejut dan saling menukan kedua alis mereka.

"Duh.. yang mau jadi iaparan" ledek Tina, sontak membuat pipi Yanti bersembuh merah bak kepiting rebus karena menahan malu.

Mila hanya tersemyum saja mendengar ucapan Tina dan langsung mengaamiinkan nya.

"Aamiin, gue seneng banget punya ipar yang udah tau gimana sifat manja gue ke Abang gue dan berharap lo nggak cemburu nanti ya sama gue." Jelas Mila kepada kedua sahabatnya.

Mendengar ucapan Mila membuat Yanti terharu dan terlihat matanya mulai mengembun. Hal tersebut membuat Tina langsung memeluk kedua sahabanya itu.

Dua hari sebelum hari Raya, mereka telah sampai di bandara Sulatan Mahmmud Badarudin II. Mereka di jemput  oleh Yuda Abang nya Mila.

Sebelumnya mereka harus mngurus surat ijin cuti terlebih dahulu.

"Abang..." teriak Mila ketika melihat Yuda yang sudah berada di luar Bandara.

Yuda lngsung mendekati Mila dan memeluknya.

"Apa kabar adik Abang ini? " Tanya yuda kepada Mila.

"Seperti yang Abang liat " jawab Mila sambil menaik - naikan alis nya.

Yuda tersenyum melihat tingkah Mila, dan saat melihat Yanti dia tidak bisa menyembunyikan kegugupan nya.

Mila dan Tina yang melihat itu hanya bisa tersenyum dan saling pandang.

"Ekhemm...ekhem..." Yuda yng mendengar nya lngsung mengalihkan pandangan nya ke sembarang arah sedangkan Yanti hanya menundukan wajah ny.

"Apa kabar kamu, Ti" tanya Yuda membuat Yanti salah tingkah.

"Ba.. baik Ba-ng" jawb Yanti tegagao karena gugup.

Yuda hanya tersenyum saja melihatnya sedangkan Tina dan Mila tertawa terbahak.

"Tumben banget lu gagap gitu, mau nyaingi Azis gagap lu." Ucap Tina yang mendapat pukulan di bahu nya.

"Awww... sakit tau" ucapnya meringis sambil mengelus tangan nya yang di pukul Yanti.

"Mangkanya jaga tu mulut" bisik Yanti. 

Mula dan Yuda hanya tersenyum saja melihat keduanya.

"Ayo, Ibu dan Bapak sudah menunggu kita d rumah "ucap Yuda yang mencoba menengahi keduanya.

Mereka pun memasuki mobil yang di kendarai Yuda, tidak butuh waktu lama mereka pun akhirnya sampai di kediaman nya. Setelah mengantarkan Yanti dan Tina terlebih dahulu tentunya.

Kedatangan Mila di sambut hangat oleh orang tua nya, mereka saling berpelukan untk melepas rindu yang sudah satu tahun tidak bertemu.

Mila tidak bisa membemdung air mata bahagianya ketika bertemu dengan orang tuanya. Dia langsung teringat ketika dia pergi tanpa pamit dan memberitahu kedua orang tuanya terlebih dahulu.

"Yah, Bu.. maafin Mila ya." Pinta Mila tulus.

Ayah dan ibu nya merasa terhatu dan mengangguk mendengar ucapan anak perempuannya.

"Iya sayang, sudah Ayah dan Ibu maafkan" ucap sang Ibu sambil memeluk dan sesekali mencium pucuk kepala anaknya.

Mila yang mendengarnya merasa sangat bahagia, begitupun dengan Yuda. Ia merasa kalau ungkapan banyak orang yang mengatakan, "semarah-marahnya orang tua terhadap anaknya tidak akan mengurangi kasih sayangnya".

Setelah bercengkrama dan melepas rindu, akhirnya mereka pun meminta Mila untuk beristirahat d kamar nya. Kamar yang sangat di rindukan Mila selama ini, bahkan semua letaknya tidak ada yang di rubah sedikit pun. Dan kamarnta terlihat baru karena kata Bang Yuda setiap hari Ibunya selalu membersihkan kamarnya itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status