Share

Akbi Dan Modusnya

Bee terhenyak ketika mendengar suara bell pintu rumahnya berbunyi.

Baru tersadar bila sedari tadi ia melamun menatap ruang televisi dengan satu cangkir kopi yang telah mendingin di tangan.

Berarti sudah cukup lama ia hanya berdiri mematung di tempatnya hingga kopi yang tadinya panas telah berubah suhu.

Ia larut dalam ingatannya tentang Akbi dan si kembar yang sering bermain di ruangan itu.

Gelak tawa menggema ketika Akbi dengan kejailannya meniup perut Aarash kemudian Aarav secara bergantian.

Ia merindukan kehangatan itu bisa terjadi lagi di ruang televisi rumah pemberian suaminya.

Bee menyimpan cangkir kopi tersebut di atas meja makan, melangkah gontai menuju pintu depan mencari tau siapa orang yang sepagi ini mengunjunginya.

Ia tidak berpikir bila itu Ibu Aneu atau Jessie, karena tadi malam beliau mengajaknya untuk bersepeda santai pagi ini namun Bee menolak dengan alasan ia harus menyelesaikan kebaya pesanan istri salah satu Mentri untuk acara pernikahan anak artis terkenal minggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status