Darren teringat sesuatu. “Aku baru ingat! Terusan itu dibawa Kak Lidya sendiri!”Lidya adalah seorang senior, hanya saja usianya juga tidak tergolong sangat tua. Namanya langsung tenar di awal dirinya berkecimpung di dunia hiburan. Sekarang ketika Lidya menginjak usia 30 tahun, dia malah sudah tidak tenar lagi. Kali ini, Sutradara Nathan bisa memilihnya untuk memerani kakak dari pemeran utama lelaki juga karena merasa wibawanya sungguh cocok dengan tokoh itu. Berhubung Lidya diundang langsung oleh Sutradara Nathan. Jadi, dia merasa kedudukannya lebih tinggi daripada yang lain. Dia bukan hanya membawa tim perias saja, dia bahkan membawa pakaian sendiri.Darren tersenyum sinis. “Kalau nggak percaya, coba kamu tanya Kak Lidya!”Selesai berbicara, Darren bergumam, “Mungkin ini pakaian dulunya. Sekarang dia sudah gendut, makanya nggak muat lagi!”Raut wajah si asisten berubah muram. Hanya saja, dia tidak berani melampiaskannya di depan Sutradara Nathan. “Aku pergi nanya Kak Lidya dulu!”Se
Sonia tersenyum sinis. “Aku nggak merasa bersalah. Dia sendiri yang nggak hati-hati. Dia bisa dipecat juga karena ulah dia sendiri!”Tadi Sonia hanya sedang memikirkan Reza. Tadi Reza pasti sengaja kemari untuk melihatnya. Reza melindunginya dengan sangat baik. Bagaimana jika suatu hari nanti Reza tidak berada di sisinya lagi? Sepertinya Sonia akan merasa tidak terbiasa ….Darren kembali mengoceh di samping Sonia, “Jujur saja, lokasi syuting memang begitu. Orang yang kuat suka menindas orang yang lemah. Masalah seperti ini kebetulan dipergoki Pak Reza hari ini. Jadi, dia bisa bela kamu. Tapi ketika Pak Reza nggak ada di sini, kamu harus balas kalau kamu dimaki kembali!”“Emm!” Sonia mengangguk. “Nanti kalau ada waktu, aku bakal terima kasih sama dia!”“Kamu? Terima kasih? Nggak usah berkhayal, deh!” Darren tertawa. “Memangnya kamu bisa ketemu Pak Reza sesukamu? Tapi ngomong-ngomong dia baik juga orangnya.”Saat Sonia mendengar ucapan Darren, tiba-tiba Sonia menerima sebuah pesan masuk.
Gina mengangkat kepalanya sambil mengernyitkan keningnya. “Maaf, Pak Nathan minta untuk tampar benaran. Aku hanya ikut permintaan Pak Nathan saja.”Siska menundukkan kepalanya, lalu tersenyum sinis. “Dalam adegan sebelumnya, Kak Gina selalu one take. Tapi ketika syuting adegan ini, malah disuruh cut berkali-kali. Kak Gina memang ingin pukul aku, ya?”Gina melirik Siska sekilas, lalu kembali membaca skenarionya. “Aku nggak ngerti kamu lagi ngomongin apa.”“Di sini nggak ada kamera dan nggak ada reporter. Mari kita ngobrol!” Siska mencondongkan tubuhnya, lalu mengangkat-angkat alisnya sambil menatap Gina. “Kalau aku nggak salah tebak, Kak Gina nggak suka aku karena Pak Reza, ‘kan?”Sejak pertama kali bertemu, Siska merasa Gina tidak begitu menyukainya. Setelah dipikir-pikir, berita viral setelah acara malam itu kemungkinan adalah ulah tim Gina!Gina mengangkat kepalanya untuk membalas tatapan Siska. Hanya saja, ekspresinya terlihat sangat datar. “Kamu sudah berpikir kebanyakan!”“Oh ya?”
Johan pun tertegun sejenak, lalu segera bertanya, “Tentu saja! Apa yang sudah terjadi?”“Oke!” Gina mengangguk. “Kalau begitu, kamu beri tahu aku sebenarnya apa hubungan Sonia dengan Reza?”Johan terdiam.Gina mendengus dingin. “Kamu sudah tahu, ‘kan? Bahkan kamu juga lagi bohongin aku?!”“Bukan!” Johan mencoba untuk menjelaskan, “Kak Reza sama Sonia cuma main-main saja. Kak Reza bilang sendiri sama aku! Kak Gina, kamu jangan panik. Nanti Kak Reza pasti akan campakkan Sonia, dan kembali ke sisimu.”Suara Gina terdengar agak bergetar. “Maksudmu, mereka memang sudah jadian?”Johan tertegun sejenak, baru menjawab, “Iya.”“Sejak kapan?”“Aku juga nggak jelas. Aku pulangnya lebih awal beberapa bulan dari kamu. Waktu itu, Sonia masih jadi pelayan di Kasen. Kak Reza pun sering main ke sana. Aku merasa hubungan mereka berdua agak aneh. Jadi, aku nanya kakakku. Sejak itu, aku baru tahu mereka sudah jadian.”Gina menutup matanya, dan membalas dengan terisak-isak, “Ternyata kalian semua sudah tah
Sonia berjalan masuk. “Nek, Nona Gina!”Gina memalingkan kepalanya tersenyum pada Lysa. “Bibi, seharusnya Bibi nggak tahu kalau Sonia kerja di tempat syutingku. Dia jadi asisten desainer busana kami. Hebat sekali, ya!”“Oh, ya?” Lysa sungguh terkejut. Dia pun mengangguk dengan tersenyum. “Sonia memang sangat berbakat. Aku yakin masa depannya akan cemerlang!”Sonia terlihat sangat lembut. “Terima kasih atas pujian Nenek!”Gina menggandeng lengan Lysa, dan senyuman di wajahnya semakin cerah lagi. “Sonia bukan cuma berbakat, dia juga banyak pemujanya. Baru saja hari pertama syuting, sudah ada yang ingin cari tahu informasinya. Beberapa hari ini sepertinya dia juga sudah punya banyak teman baru. Oh, yang namanya Darren, cowok itu ganteng sekali. Semua orang merasa mereka berdua serasi banget!”Sonia menatap Gina sekilas. “Sudah zaman apa ini? Masa cowok dekat sama cewek cuma karena lagi pacaran?”Terlintas tatapan sinis di mata Gina. Namun, dia berusaha untuk tersenyum. “Si Darren perhatia
Sonia segera mengenakan sepatu, lalu berjalan keluar rumah. Kebetulan Reza sedang memasuki rumah, keduanya pun bertemu.Reza bertanya, “Kamu pulang sekarang? Aku antar kamu!”Gina segera berjalan keluar, dan berbicara dengan gembira, “Reza, kamu sudah pulang, ya! Tadi Paman Tommy cari kamu. Cepat pergi sana!”Sonia mengambil tasnya, lalu berjalan keluar. “Aku pamit dulu!”“Emm!” balas Reza.Setelah itu, Reza berjalan ke lantai atas. Ketika dia berjalan ke lantai dua, dia pun berjalan ke balkon menatap Sonia yang sedang berjalan keluar pintu, lalu memasuki mobil. Kemudian, Reza baru pergi ke ruang baca untuk menemui ayahnya.…Kasen sudah kembali beroperasional. Jadi, malam ini Jason pun mengajak semuanya untuk berkumpul di Kasen.Berhubung Reza ada urusan, dia pun menyuruh Jason untuk menjemput Sonia.Jason menjemput Sonia dan Kelly. Mereka berdua pun tiba di Kasen ketika pukul tujuh malam. Ketika memasuki ruangan, Bondan, Johan, dan lainnya sudah tiba. Malam ini Johan datang bersama F
Mereka bermain kartu selama satu jam lebih, dan pada akhirnya Johan kalah. Dia pun dihukum untuk bernyanyi. Johan berdiri di dalam ruangan, lalu bernyanyi dengan menjerit-jerit. Alhasil, orang-orang pun tertawa terbahak-bahak tidak bisa melanjutkan permainan kartu mereka lagi.Gina langsung mendorong kartunya. “Nggak mau main lagi. Aku pergi lihat Johan saja.”Semua orang ikut berdiri, lalu duduk di sofa. Mereka mendengar lagu yang dinyanyikan Johan sambil memainkan iramanya.Selesai Johan bernyanyi, Gina juga mempersembahkan satu lagu “Bukan Cinta Biasa”.Gina menyanyikannya dengan penuh penghayatan. Semua orang di ruangan pun terdiam larut dalam suara merdunya.Saat ini, Johan paling memahami perasaan Gina. Dia pun diam-diam merasa kasihan terhadap Gina. Kemudian, dia menoleh untuk melirik Sonia dengan sinis.Setelah satu lagu berakhir, semua orang bertepuk tangan bersorak memuji suara Gina. Hanya saja, Gina malah berkata dengan rendah diri, “Aku sudah lama nggak nyanyi. Kalian janga
Bondan melihat hukuman nomor lima, dan dia pun spontan tertawa. “Cium bibir lawan jenis selama tiga menit.”Semua orang juga langsung tertawa. Tantangan ini sungguh menarik!“Kak Jason, pilihlah! Ada begitu banyak cewek cantik di sini!” ucap Bondan dengan tersenyum.Jason tersenyum datar. “Apa aku punya pilihan lain? Kelly saja, siapa suruh dia pukul drumnya. Jadi, dia mesti berkorban!”Sesungguhnya, Jason memang tidak ada pilihan lain. Selain Kelly dan Gina, lawan jenis di dalam ruangannya ini sudah memiliki pasangan. Lagi pula, Gina juga menyukai Reza, mana mungkin dia menyentuh Gina!Wajah Kelly seketika merona. Dia pun berbicara dengan terbata-bata, “Apa hukumannya boleh ditukar?”“Nggak boleh!” Gina tersenyum.Saat ini Jason pun berdiri. “Kelly, kemari!”Kelly spontan menatap Sonia. Hanya saja, Sonia juga tidak bisa membantunya.Pada akhirnya, Kelly pun terpaksa berdiri, lalu berjalan ke sisi Jason. Jason pun menindih Kelly di atas dinding, lalu berbisik, “Jangan tegang!”Punggung
Theresia mengangkat pandangannya dan tersenyum lembut. Seketika seperti angin musim semi yang membuat bunga-bunga bermekaran.Setelah menghabiskan sebatang rokok, Morgan melangkah ke sisi restoran. Saat melewati jendela sebelah, dia menoleh sekilas, ternyata adalah seorang pria. Dia juga mengenakan sweater biru dan kelihatan sangat muda.Setelah sekilas pandang, Morgan mengalihkan pandangannya kembali, lalu melanjutkan langkahnya.Sesampainya di dalam restoran dan melewati koridor, tiba-tiba pintu kayu di sebelah kanan terbuka. Morgan mengangkat kepalanya dan matanya berpapasan dengan mata gadis yang keluar dari pintu. Satunya kelihatan syok, sedangkan yang satu lagi menatap dengan tatapan penuh makna.Setelah mereka kencan buta, mereka tidak pernah saling berhubungan lagi. Hari ini adalah pertama kalinya mereka bertemu lagi.Ternyata selama berada di satu kota, pasti akan ketemu.Theresia duluan bersuara, “Kamu masih belum pergi?”Seingat Theresia, Morgan mengatakan dia hanya akan tin
Sonia tersenyum. “Mana lagi yang kamu suka? Pilih beberapa lagi.”Hallie segera menggeleng. “Yang satu ini sudah cukup mahal!”Pramuniaga memberi tahu Hallie mengenai cara perawatan perhiasan. Hallie mendengar dengan sangat serius, lalu bertanya dengan suara kecil, “Berapa harga perhiasan ini?”Pramuniaga berkata, “Anggota VIP biasanya dapat diskon 2%. Setelah diskon, harganya 31.320.000.000!”Hallie menarik napas dalam-dalam.Perhiasan terasa berat di tangannya.Dania mengantar kepergian mereka. Saat melihat Morgan yang menuruni mobil, dia pun berkata dengan kaget, “Kalian jadikan Tuan Morgan sebagai sopir kalian? Perhiasanku ini memang pantas dijual ke kalian!”Morgan tersenyum datar. “Nona Dania memang pintar bicara. Pantas saja Sonia bisa tenang menyerahkan semuanya untuk dikelolamu.”“Aku merasa sangat terhormat bisa mendapatkan kepercayaan Bos!” Dania tersenyum lembut. “Asalkan dia nggak mengusirku, seumur hidupku, aku akan mengikutinya!”Setelah mereka berbasa-basi sejenak, Soni
Setelah mencoba beberapa set, Hallie merasa semuanya sangat cantik dan tidak bisa mengambil keputusan. Akhirnya, dia jatuh hati pada satu set kalung yang didominasi oleh mutiara dan berlian merah muda.Kalungnya berupa rantai mutiara dengan liontin yang dihiasi tujuh berlian merah muda besar, tampak mewah dan elegan!Anting-antingnya juga satu set dengan desain mutiara dan berlian merah muda yang sama.“Ini cantik sekali. Aku suka yang ini!” Dalam sekilas mata, Hallie langsung jatuh cinta dengan set kalung ini.Pramuniaga berkata dengan sungka, “Maaf, Nona. Ini adalah barang andalan toko kami, hanya bisa dipesan khusus oleh pelanggan VIP tingkat atas. Sementara ini, kamu tidak bisa mencobanya.”Hallie melihat ke sisi Sonia. “Sayang sekali, padahal benar-benar cantik!”Sonia berkata kepada pramuniaga, “Keluarkan, biarkan dia mencobanya.”Pramuniaga tidak kenal dengan Sonia. “Maaf sekali, peraturannya memang seperti ini. Gimana kalau aku rekomendasi yang mirip.”Hallie terus menatap kalu
Setelah Aska melihat kepergian mereka, dia duduk di posisi Sonia tadi, lalu berkata dengan tersenyum, “Lebih baik kamu saja yang menemaniku. Anak muda tidak punya kesabaran. Jadi, kamu mesti melihat dengan jelas, kelak aku bisa menemanimu lebih lama. Kamu mesti segera menyadari hal ini, jangan sering memancing emosiku!”Jemmy membereskan catur sembari berkata dengan suara datar, “Kita masih belum memastikan kalau Hallie adalah putrinya Julia, bukannya kamu terlalu terburu-buru?”Raut wajah Aska menjadi serius. “Jemmy, sudah 20 tahun. Kalau Hallie bukan cucuku, apa kamu merasa Jeje masih bisa ditemukan lagi?”Jemmy mendengus. “Jadi, kamu tidak peduli dengan kesalahan itu?”Kening Aska berkerut. “Kesalahan apa? Setidaknya sekarang kemungkinan Hallie itu cucuku. Salah, kemungkinan besar dia itu cucuku.”Jemmy menghela napas. “Aku takut kamu akan kecewa!”Aska melambaikan tangannya. “Sudah bertahun-tahun, aku juga sudah sering kecewa. Hallie itu seorang anak malang. Seperti yang kamu katak
Jemmy berkata, “Besok aku akan pulang ke Kota Atria!”Sonia mengangkat kepalanya dengan syok. “Kamu tidak tunggu Bibi Julia?”Jemmy menggeleng. “Setelah kulihat-lihat, seharusnya Julia tidak akan pulang dalam waktu dekat.”Sonia tidak paham. “Bukannya Bibi Julia sangat peduli dengan putrinya? Kalau dia tahu sudah ditemukan, kenapa dia nggak langsung pulang?”Meskipun pameran lukisan itu sangat penting, seharusnya tidak sepenting putrinya, ‘kan?“Aku tidak tahu!” Jemmy meletakkan sebuah pion, lalu berkata dengan serius, “Beberapa tahun lalu, Aska juga menemukan petunjuk Jeje. Setiap kalinya dia selalu dengan tidak sabaran untuk memberi tahu Julia, tapi hasil tes DNA selalu bukan. Jadi, Julia sudah tidak percaya lagi dengan Aska. Dia pasti mengira kali ini Aska lagi membohonginya lagi.”Sonia merasa syok. “Ternyata begitu!”Morgan yang berada di samping berkata, “Kali ini berbeda. Kakek Aska benar-benar menganggap Hallie sebagai cucunya!!”Sonia memegang pion sembari berpikir, kemudian d
Reza kembali melilit leher Sonia dengan syal. “Hari ini cuaca dingin. Jangan sembarangan pergi di sore hari. Nanti setelah pulang kerja, aku akan jemput kamu di rumah Tuan Aska.”“Emm!” Sonia mengangguk.Reza juga mengecup kening Sonia.Mereka berdua mengendarai mobil masing-masing, berpisah di area parkiran bawah tanah. Sonia mengendarai mobil menuju ke rumah Aska.Saat di perjalanan, Sonia menerima pesan dari Ranty. Isinya berupa sebuah berita.Sonia membuka untuk membacanya. Isinya adalah berita penangkapan Welly atas perbuatan pemindahan dana perusahaan, menerima suap, dan juga berjudi.Ada juga reporter yang melaporkan kondisi terkini Keluarga Dikara. Keluarga Dikara telah bangkrut. Perusahaan dan semua aset telah disegel. Keluarga konglomerat selama ratusan tahun itu telah menjadi sejarah di Kota Jembara.Di bawah berita, ada banyak suara orang yang bersenang-senang atas penderitaan mereka dan juga suara makian. Sonia tidak melihat lagi. Dia menurunkan ponselnya, lalu fokus dalam
Reza melihat kondisi mobil di depan sana, lalu berkata dengan tersenyum datar, “Kamu merasa dia terlalu buru-buru, kamu pun merasa tidak nyaman?”Sonia menggeleng. “Kalau jadi orang lain, mereka juga ingin tahu identitas dirinya sendiri, nggak sabar untuk bisa bertemu dengan anggota keluarganya sendiri. Masalah ini adalah masalah yang wajar. Kita nggak boleh menyalahkannya. Aku hanya lihat Pak Guru dan Hallie begitu gembira, aku jadi merasa sangat khawatir kalau Hallie bukan anak dari Bibi Julia.”“Kalau begitu, segera lakukan tes DNA, tidak usah menunggu sampai putri Tuan Aska pulang,” ucap Reza, “Kalau ditunda semakin lama, semuanya akan semakin merepotkan.”Aska sudah menganggap Hallie sebagai cucu luarnya. Dia telah memberikan banyak perasaan kepada Hallie. Semakin lama, perasaan akan semakin mendalam, rasa kecewa juga akan semakin bertambah besar.Sonia memberi tahu maksud Jemmy kepada Reza. “Kakek sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Pak Guru ingin menggunakan Hallie untuk me
Selesai makan, pelayan membereskan kamar tamu untuk Hallie.Rose mengambil pakaian tidur dari kamarnya untuk diberikan kepada Hallie. “Pakaian tidur ini baru kubeli. Aku masih nggak pernah mengenakannya. Kamu coba dulu, cocok nggak? Tinggi badan kita hampir imbang, seharusnya nggak masalah.”“Nggak usah. Aku lihat ada jubah tidur di dalam lemari!” balas Hallie dengan tersenyum.“Nggak nyaman kalau tidur pakai jubah tidur. Kamu pakai ini saja. Nggak usah sungkan sama aku!” ucap Rose.“Bukan sungkan! Kelak ini adalah rumahku. Mana mungkin aku akan bersikap sungkan?” Hallie tersenyum. “Aku cuma nggak suka pakai pakaian orang lain.”Senyuman di wajah Rose langsung terkaku. “Oh, begitu, ya. Baiklah, kamu pakai jubah tidur dulu. Besok aku bawa kamu jalan-jalan untuk beli yang baru.”“Oke, maaf sudah merepotkanmu!” Kedua mata Hallie berkilauan. Dia bertanya dengan tersenyum, “Rose, apa kamu tinggal di sini?”Rose membalas, “Bukan, terkadang aku akan tinggal beberapa hari di sini untuk menemani
Morgan menyipitkan matanya, lalu memutar bola matanya untuk melihat Sonia. Keningnya kelihatan sedikit berkerut.Sonia segera berkata dengan tersenyum, “Oke, oke, aku nggak tanya lagi. Aku nggak tanya lagi, deh!”Usai berbicara, Sonia bergumam sendiri, “Bisa jadi Theresia juga nggak suka sama kamu. Dia itu berkompeten dan juga cantik, entah ada berapa cowok yang lagi mengejarnya!”Raut wajah Morgan langsung berubah muram. “Apa hubungannya dia dikejar berapa banyak cowok sama aku?”Sonia berkata, “Nggak ada hubungannya. Kalian memang sudah nggak ada hubungan lagi!”Morgan terdiam membisu.Mereka berdua mengobrol beberapa saat mengenai masalah Hallie. Ada sebuah mobil masuk ke dalam gerbang. Ujung bibir Sonia spontan melengkung ke atas. “Reza sudah datang. Aku ke sana sebentar.”Morgan berkata, “Aku akui pilihanmu waktu itu memang benar. Kamu pacaran dengan baik. Jangan kecewain dia!”Sonia tersenyum, lalu mengangguk dengan serius. “Pasti!”“Pergi sana!”“Emm.”Sonia berjalan ke sisi mobi