Share

Merebut Posisi Lucien

Author: Caramelly
last update Huling Na-update: 2025-07-20 22:58:31

Cameron terkejut mendengar pertanyaan istrinya dan ia tahu arah pertanyaan Victoria kemana.

Cameron tersenyum tipis seraya meraih tangan Victoria.

“Bukan waktu yang tepat untuk membahas ini. “

“Kau hanya perlu menjawabnya. Apa itu terlalu sulit?” tanya Victoria.

Cameron menggeleng pelan. “Aku tidak tahu kabar mereka. Aku tidak pernah berhubungan dengan mereka. Mereka juga menolak uang dariku.”

Victoria tersenyum miring. “Aneh sekali. Aku tidak percaya dia memutuskan hubungan begitu saja.”

“Apa yang kamu pikirkan? Kamu pikir dia akan merebut posisi Lucien?” terus terang Cameron.

Victoria memejamkan matanya. Dia tidak ingin berdebat di tengah kondisi yang seperti ini.

Cameron menatap istrinya yang sudah tertidur. Cameron diam memikirkan anak di luar sana. Yang memang sejak awal tidak boleh dimasukkan ke dalam keluarga Kingsley oleh Keegan di masa lalu.

***

Pagi hari udara di villa terasa sejuk, langit tampak cerah. Lizbeth berharap akan turun hujan lagi. Hujan membuatnya tidur nye
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Caramelly
Mohon maaf, saya sedang sakit. Sudah lebih dari seminggu, ini lagi balik lagi ke dokter. Mohon maaf.
goodnovel comment avatar
Alika
up by kok dikit trs stiap hri bertanya dengan nada memohon
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Menghancurkan Rencanaku

    Mateo mengerti apa yang dirasakan Lizbeth saat ini. Lizbeth sudah lama menderita, jadi dia tahu seperti apa penderitaan orang-orang di sekitarnya. Lizbeth tidak pernah menyepelekan rasa sakit.“Lizbeth, untuk sementara sebaiknya kamu tidak kembali ke Los Angeles. Aku dan Nenekmu sudah sepakat. Sebentar lagi sidang Lucien, aku cemas orang-orang menggunakan ini untuk membuat Lucien bersalah.”Lizbeth diam memikirkan ucapan Mateo. Namun, Lizbeth memiliki hal yang perlu diurus dengan Caspian. Sebelum Lizbeth menjawab, Mateo meraih tangan putrinya.“Saat ini rumah ini yang paling aman. Lilibeth, aku tidak ingin kehilangan Leabeth untuk kedua kalinya. Jadi, aku mohon dengarkan aku.” Mata Mateo berbinar. Lizbeth dapat merasakan ketulusan di wajah ayahnya.“Baiklah Dad, aku akan mendengar ucapanmu.” Lizbeth memegang tangan Mateo dan tersenyum kecil. “Dad, malam ini menginap dengan kami.”Mateo mengangguk pelan. Setelah berbicara banyak hal, Lizbeth akhirnya berbicara berdua dengan Kilian di b

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Luka yang Sulit Disembuhkan

    Lizbeth masih menangis dalam pelukan Mateo. Tangannya meremas jas ayahnya, seolah tak ingin melepaskannya lagi. Rasa bersalah dan kerinduan bercampur jadi satu, menghantam hatinya dan begitu menyakitkan.“Aku benar-benar minta maaf, Dad,” ucap Lizbeth dengan suara serak. “Aku membencimu, aku menyalahkanmu, padahal aku sendiri tidak pernah mencoba memahami. Semua yang kau lakukan, aku kira karena kau tidak lagi menginginkan aku.”Mateo menggeleng, kedua tangannya memegang wajah Lizbeth, menatapnya penuh kasih sayang yang tak pernah padam. “Tidak, sayangku. Aku sudah menganggap kamu sebagai darah dagingku.Tidak ada satu hari pun aku berhenti memikirkanmu. Aku kehilanganmu, dan ini sangat menyakitkan. Kehilanganmu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku. Dan aku menyesalinya setiap detik, setiap hari.”Bagaimanapun Mateo sudah berjanji akan menjaga Lizbeth di hadapan Leabeth di detik-detik terakhirnya.Air mata Lizbeth makin deras. “Kenapa sekarang, Dad? Kenapa baru sekarang kau datang?

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Aku Sudah Lelah

    Lizbeth terkejut. Akhirnya dia pergi, bagaimanapun ini bukan tempatnya. Victoria menatap Cameron lekat. Air mata Victoria menetes. Cameron meraih tangan Victoria. Tapi, Victoria menepisnya.“Jangan sentuh aku sialan. Aku tidak peduli pernikahan kita tanpa cinta, tapi masa lalumu membuat Lucien jatuh ke dalam jurang yang paling dalam.” Victoria menyeka air matanya. “Sebagai ayahnya, kau tidak bisa menolong putramu. Lucien sudah menderita di dalam sana.”“Quintessa, maaf!” ucap Cameron menunduk lemas.“Aku tidak butuh maafmu. Berapa banyak perempuan di luar sana? Berapa?”Cameron mendesah. “Aku memiliki satu orang lagi. Tapi, kali ini tidak memiliki anak. Mengenai Lucas, aku sudah lama sekali mencarinya. Namun, tidak menemukannya.”Victoria memejamkan matanya. “Jika Lucas benar anak perempuan itu. Maka balas dendamnya tidak hanya sekedar balas dendam. Ibu mereka sangat dekat. Sepertinya Lizbeth belum tahu kalau kalian bertiga adalah teman lama.”Cameron memejamkan matanya. Suara Victori

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Pengakuan Lizbeth

    Mendengar ucapan Lizbeth membuat Samantha, Veronica dan Cameron menatapnya.“Itu wajar. Semua orang menginginkan pencapaian,” kata Cameron.Lizbeth mengepal tangannya. “Termasuk membalas dendam kepada seluruh Kingsley. Apakah kau akan mengatakan wajar?”Cameron menatap Lizbeth dengan sorot mata penuh tanda tanya, wajahnya yang biasanya tenang kini berubah pucat. Victoria di kursi rodanya meremas tangan Lizbeth kuat-kuat, matanya bergetar menahan sesuatu.“Apa maksudmu.”Lizbeth mengepal tangannya tidak tahan lagi. “Lucas, dia— putramu.”Mendengar itu membuat Samantha langsung tidak sadarkan diri. Polly meraih tubuhnya, semua orang panik dan jadi semakin panik. “Lizbeth,” suara Cameron terdengar parau. “Apa yang baru saja kau katakan? Lucas… putraku?”Lizbeth menelan salivanya. Keringat dingin mulai membasahi tengkuknya. Ia tahu ucapannya tadi tidak bisa ditarik kembali. Rasa sesal bercampur dengan tekad membuat dadanya sesak. “Nenek, maaf!” ucap Lizbeth meraih tangan Samantha. Saat

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kompensasi

    Lucien tertegun, tetapi ia tidak semudah itu percaya pada perkataan Rosalia.“Beri aku alasan kenapa Lucas tidak akan membunuh Lizbeth? Apa karena Lucas menyukai istriku.”Rosalia menggeleng. “Bukan. Namun, ini tidak penting. Yang aku inginkan sekarang, kamu setuju atau tidak.”Lucien tersenyum miring. “Jika aku menerimanya sekarang, sama saja dengan aku berhutang padamu saat ini. Rosalia, kau ingin aku percaya pada ucapanmu?”Rosalia menghela napas.“Aku tahu kamu tidak akan percaya begitu mudah. Namun, kamu bisa putuskan tetap di sini dan mungkin tidak akan keluar. Atau menjadi sekutuku.”Lucien memiringkan kepalanya. “Membunuh Alessandro tidak akan mudah. Terlebih Lucas adalah otaknya, apakah seperti ini caramu melobi Lucas?”Rosalia tersenyum. “Aku dan dia memang bekerja sama. Bisa dibilang kami sekutu, bagaimana kalau kamu juga bergabung dengan kami.”Lucien mencondongkan wajahnya kepada Rosalia. “Aku tidak ingin berhutang pada siapapun.”Kemudian Rosalia sama mencondongkan tubuh

  • Jatuh ke Pelukan Panas Tuan CEO   Kau Yakin?

    Lucien hanya tersenyum, dia tidak terlalu merespon. Namun, di saat yang sama dia teringat tawaran Roselia.“Lilibeth, apapun yang terjadi di masa depan, kamu harus sehat. Sekarang jangan memikirkan apapun, anak kita lebih penting.”“Kamu juga. Lucien, jangan cemaskan aku. Jika ada orang yang memprovokasi kamu, jangan terpancing. Aku baik-baik saja.”Lucien mengangguk. Hari itu Lizbeth menceritakan kisah singkat tentang kehamilannya, sebelum akhirnya mereka berpisah. Lizbeth memeluk Lucien untuk terakhir kalinya.“Aku mencintaimu,” kata Lizbeth.Lucien mengecup kening Lizbeth. Lucien pun tidak lagi terlihat, setelah itu Lizbeth pun pergi ditemani oleh Leo. Ketika Lizbeth hendak masuk mobil, di melihat Rosalia baru saja turun dari mobil. Lizbeth mengerutkan keningnya.“Dia ada di sini?” gumam Lizbeth. “Apa dia sering melihat Lucien?”Tidak berpikir panjang, Lizbeth pun masuk ke dalam mobil. Lalu dia merogoh tasnya mengambil ponsel dan mencari kontak Kilian.Lizbeth menghubungi Kilian,

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status