Setelah mendapatkan informasi, Chandra dan yang lainnya langsung meninggalkan tempat.Di dalam mobil.Paul menyalakan mesin mobil, lalu mengendarai mobil kembali ke kota. Chandra yang duduk di samping Paul tampak sedang merenung, entah apa yang sedang dipikirkannya.“Paul ….” Beberapa saat kemudian, terdengar suara Chandra yang menghancurkan keheningan.“Emm, apa, Kak?”“Selidiki latar belakang Duma dan Tristan. Kamu antar aku ke rumah sakit saja. Aku ingin pergi mencari Hindi.”“Baik.” Paul mengangguk.“Huft!” Chandra menghela napas panjang.Kalau bukan karena mencari Filbert, Chandra pun tidak tahu ternyata selain empat keluarga besar, masih banyak orang yang ikut serta dalam pelenyapan Keluarga Atmaja.Sekarang Chandra merasa sangat menyesal. Dia menyesal lantaran sudah membunuh Radika Sinaga.Semua ini berhubungan dengan Radika. Seandainya Radika tidak mati, Chandra pasti akan memperoleh lebih banyak informasi. Mungkin dia juga akan mengetahui dalang di balik permasalahan ini.Hany
Mengenai bagaimana ceritanya Chandra bisa menguasai teknik pengobatan, Paul tidak mengetahuinya. Hanya saja Paul memang mempelajari beberapa teknik pengobatan dari Chandra.Pada saat yang sama, Chandra masuk ke rumah sakit, dan langsung menuju ruangan Hindi.Waktu itu wajahnya digores oleh Chandra, dan pergelangan tangannya pun dipotong. Sekarang pergelangan tangan Hindi sudah berhasil disambung, tapi dia masih tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit.Sejak mengetahui identitas dari lelaki bertopeng, hari-hari dilewati Hindi dengan sangat menderita. Setiap harinya dia merasa gelisah, tidak tenang, dan hampir depresi.“Tap, tap, tap!” Di malam yang hening, terdengar suara langkah kaki seseorang.Chandra memasuki kamar Hindi tanpa permisi.“Siapa … siapa itu ….”Hindi sungguh sudah berada di ambang keruntuhan. Dia terus mimpi buruk dalam beberapa hari ini.Saat mendengar adanya suara, dia spontan ketakutan. Dia menarik selimut dan meringkuk, sambil melirik ke sisi pintu.Ruanga
Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam.Hari ini Nova dan Yura sudah belanja seharian. Dia memikirkan segala cara untuk mencari tahu identitas dari lelaki bertopeng dari mulut Yura. Hanya saja, Yura malah mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apa-apa.Hari ini Nova kelihatan sangat tidak konsentrasi.Pada malam harinya, saat dia berbaring di atas ranjang, Nova bahkan masih memikirkan masalah sepuluh tahun silam.Waktu itu Nova dan teman sekolahnya sedang pergi bertamasya, dan kebetulan melewati sebuah sungai. Tiba-tiba dia melihat vila di ujung sana mengalami kebakaran. Mereka berlari ke sana, dan terdengar suara jerit histeris yang sedang meminta bantuan.Nova sempat ragu beberapa saat sebelum berlari ke dalam lautan api untuk menyelamatkan orang itu. Setelah menyelamatkannya, orang itu malah langsung melompat ke dalam sungai.Waktu itu di lantai teratas Rivera Hotel.Nova ditindih Radika di atas meja pelelangan, lalu wajahnya digores berkali-kali. Saat Nova sudah ke
Begitu melihat, Chandra hampir saja mimisan.Bagian kerah pakaian Nova sangatlah rendah hingga dapat terlihat belahan dadanya. Apalagi dengan adanya kalung berlian di atas leher putih Nova, alhasil penampilannya semakin memesona lagi.Nova terlihat sangat memukau, dan membuat Chandra jadi salah tingkah. “Cantik.” Chandra spontan memuji, “Gaun dan aksesori yang kamu kenakan sungguh sempurna.”“Benarkah?” Nova terlihat gembira.“Tentu saja, Istriku adalah wanita tercantik di dunia ini. Kalau kamu pakai gaun ini untuk menghadiri acara ulang tahun Yura, kamu pasti akan jadi pusat perhatian.”Nova mengerutkan bibirnya, lalu mengoleskan lipstik yang baru dibelinya semalam. Setelah mengoles lipstik berwarna merah terang, penampilan Nova semakin menggoda lagi. Bahkan hati Chandra yang melihatnya juga semakin bergejolak.Cantik sekali.Selanjutnya, Nova mengenakan sepasang sepatu hak tinggi berwarna putih dengan mengikat rambutnya, memamerkan wajah indahnya ….Saking cantiknya Noiva, Chandra pu
Putri Yani begitu cantik, bahkan lebih berwibawa daripada artis di televisi. Dia pasti bisa menjadi istri dari orang kaya. Kenapa dia malah menikah dengan Chandra yang tidak punya pekerjaan itu?Saat mendengar mereka akan pergi menghadiri acara ulang tahun Yura, Yani yakin orang-orang yang hadir pasti adalah tamu dari kalangan atas. Dengan penampilan Nova, dia pasti bisa digaet oleh para bos. Yani menarik Nova ke samping, lalu berbisik, “Nova, tamu yang pergi ke Rivera Hotel adalah orang kaya. Aku dengar-dengar bos dari Restoran Sentosa juga akan ke sana. Ini adalah kesempatanmu, kamu cari kesempatan untuk gaet dia.”“Ma ….” Raut wajah Nova sangat tidak senang. “Apa yang sedang Mama katakan? Aku sudah punya suami, mana mungkin aku melakukan hal rendahan seperti itu?”“Dia?” Yani melirik Chandra yang berada di sebelah, lalu berbicara dengan nada memerintah, “Chandra, hari ini kamu tinggal di rumah saja, jangan pergi ke mana pun.”Menurut Yani, jika Chandra ikut pergi ke pesta, dia past
Semua orang melihat Chandra dan Nova yang datang dengan mengendarai motor. Beberapa dari mereka pun mulai bertanya-tanya."Itu Nova, 'kan?""Iya, itu Nova. Toni sudah mengusirnya dari Keluarga Kurniawan.""Nova juga datang menghadiri pesta ulang tahun Yura?""Katanya Yura mengundang Nova dan semua murid yang ada di kelasnya.""Yura mengundang Wahyu, jadi dia sekalian mengundang semua murid di kelas itu.""Wahyu? Anaknya Eko Sutijo, pemilik Kalena Farma?""Oh, begitu. Tapi kenapa Chandra juga ikut?"Seiring datangnya Chandra dan Nova, semua orang asyik membicarakannya.Di saat bersamaan, sebuah mobil sport Lamborghini melaju dan berhenti di tempat parkir. Kemudian, tampak seorang pria tampan berjas putih yang beranjak keluar dari mobil."Wah, panjang umur. Tuan Muda Wahyu datang."Pintu utama hotel.Sejak tadi, Yura sudah menunggu Chandra. Begitu melihat Chandra dan Nova yang datang dengan mengendarai motor, Yura pun bergegas menghampiri mereka.Hari ini Yura mengenakan gaun berpotongan
Wahyu menganggukkan kepala. "Em, sangat parah. Dengar-dengar, Chandra, pecundang ini meminjam mobil salah seorang atasan. Begitu atasan itu kembali, dia dan sopir akan dipanggil ke pengadilan militer.""Hah?" Nova sangat terkejut. Dia sontak menggenggam erat tangan Chandra.Yura hanya tersenyum sinis saat mendengar ucapan Wahyu. Uhm? Mengadili Naga Hitam?? Siapa yang berani?Orang-orang terkejut melihat kemunculan Chandra dan Nova. Sekarang, Keluarga Kurniawan telah menjadi bahan tertawaan penduduk Kota Rivera.Toni membuat surat undangan palsu untuk menghadiri acara pengangkatan Arya, sedangkan Chandra meminjam mobil orang lain dan berlagak sebagai orang penting."Chandra, semua ini salahmu sendiri, jangan melibatkan Nova! Sebaiknya kalian bercerai saja, kamu nggak pantas menjadi suami Nova," kata Wahyu.Saat ini, Wahyu sudah merencanakan sesuatu. Meskipun bersanding dengan Yura, Wahyu tidak menutup kemungkinan untuk memiliki hubungan gelap dengan Nova."Sayang, bagaimana ini?" Nova t
Bahkan ada beberapa wanita yang terharu sampai menangis. Mereka ingin merasakan berada di posisi Yura.Yura melipat kedua tangan sambil menatap Wahyu yang berlutut di depannya, lalu tersenyum mengejek. "Wahyu, dari mana kamu mendapatkan kepercayaan diri sebesar ini? Memangnya kamu pantas bersanding denganku?"Yura mendengus dingin. "Kamu punya kemampuan apa? Meskipun kaya, berdasarkan relasi yang dimiliki Keluarga Sutijo, kalian juga tidak memiliki nama besar. Emm, bisnis keluarga? Kalaupun seluruh harta Keluarga Sutijo digabungkan, tetap tidak sebanding dengan anak perusahaan Keluarga Linardi.""Ahh, berani sekali kamu. Dari mana kamu mendapatkan kepercayaan diri itu?" Yura berbicara dengan lantang.Wahyu sangat terkejut mendengar ucapan Yura. Bukan ini yang diharapkannya, bukan hasil seperti ini yang diinginkannya."Bukankah kamu mengundangku karena kamu menyukaiku? Kamu bahkan mengundang semua teman sekelasku. Nggak cuma itu, kamu juga menungguku di depan pintu hotel. Kenapa kamu me
Verda berteriak ketika melihat sosok ayahnya dengan raut wajah terkejut, “Ayah!”Namun, Jurus Kutukan tiba-tiba menuju ke arahnya ketika dia membuka mulutnya. Verda langsung jatuh tersungkur di atas tanah sambil memuntahkan darah. Semua orang saat ini, sedang berjuang untuk melawan jurus kutukan. Kaisar Suci yang sedang duduk bersila di atas tanah bergumam, “Kurang ajar! Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Guvan masih hidup?”Di atas langit, Yang Mulia Tazi menatap sosok Guvan dengan ekspresi terkejut dari balik topengnya. Saat itu, Tazi berencana untuk melukai Guvan, tapi rencananya tidak berhasil karena kekuatan Guvan berada jauh di atasnya. Oleh karena itu, dia baru berani muncul setelah mendengar kematian Guvan. Namun, dia tidak menyangka kalau ternyata Guvan masih belum mati. “Kurang ajar, Kaisar Suci. Ternyata Guvan belum mati. Tapi, kamu justru mengatakan dia sudah mati,” umpatnya di dalam hati. “Yang Mulia Tazi?” Guvan berdiri di atas langit dan mengabaikan tekanan yang dit
Semua orang terkejut ketika mendengar kata jurus kutukan. Jurus Kutukan adalah sebuah jurus yang sangat terkenal dan hanya bisa digunakan oleh kaum iblis. Kaisar Suci menatap sosok berjubah hitam yang sedang melayang di udara lalu berkata dengan raut wajah serius, “Apa kamu kaum iblis?”“Haha!”Laki-laki itu justru tertawa lalu berkata, “Semua yang hadir hari ini harus mati. Dunia Primordial akan berada di bawah kendaliku setelah kalian semua mati. Dengan begitu, aku akan menjadi satu-satunya Kaisar di dunia ini. Namaku adalah Yang Mulia Tazi. Kalian harus mengingat namaku!”Para prajurit kuat dan berkuasa di Dunia Primordial sedang berkumpul di depan aula utama Klan Guno. Semua orang itu memiliki gelar, bahkan prajurit terlemah saja sudah berada di Alam Bencana. Banyak di antara mereka yang sudah berada di Alam Ajaib. Bisa dikatakan, siapa pun dari para prajurit kuat tersebut bisa melawan tiga orang dari dunia luar hanya dengan hentakan kaki mereka. Ketua Sekte Dayan langsung menger
“Aku hanya memikirkan beberapa hal tentang kultivasi,” jawab Chandra yang berusaha mengganti topik pembicaraan. Kemudian dia menanyakan beberapa hal tentang kultivasi dan malam pun berlalu dengan tenang. Keesokan harinya di Puncak Toria. Para prajurit kuat dan berkuasa sedang berkumpul di luar aula. Orang-orang yang datang ke Klan Guno kali ini adalah para prajurit hebat yang sudah sangat terkenal. Mereka membawa bunga di tangan mereka masing-masing untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Guvan. Chandra hanyalah seorang murid dari Sekte Dayan, jadi dia tidak memiliki hak untuk berada di dekat aula. Dia hanya bisa menyaksikan upacara pemakaman dari kejauhan. “Duar!”Tiba-tiba saja terdengar suara gemuruh dari kejauhan. Di saat yang bersamaan, seorang laki-laki berzirah besi lengkap muncul di aula. Dia menatap Tetua Agung Trada lalu berkata dengan raut wajah panik, “Tetua Agung, gawat! Seseorang menyerang formasi pelindung klan kita!”Duar!Suara gemuruh itu kembali terdengar
Kaisar Suci tampak penuh hormat ketika berada di depan peti mati. Namun, tiba-tiba saja dia mendekati peti mati dan membuka tutupnya. “Apa yang kamu lakukan? Ayahku sudah tiada. Apa yang ingin kamu lakukan padanya?” tanya Verda histeris sambil bergegas berdiri. Kaisar Suci menatap Verda lalu meminta maaf dan berkata, “Maaf, aku agak kasar. Aku tidak percaya Ketua Klan sudah tiada. Bagaimanapun juga, beliau adalah sosok terkuat di Klan Guno. Jadi, aku tidak percaya kalau dia bisa mati semudah ini.”Kemudian Kaisar Suci menatap sosok yang terbaring di dalam peti. Wajah sosok ini tampak sangat pucat, tanpa darah dan tanpa napas keluar dari tubuhnya. Sosok itu tidak berbeda dengan manusia yang sudah meninggal pada umumnya. Kaisar Suci langsung menghela napas lega setelah tidak merasakan adanya napas keluar dari tubuh Guvan. Dia menutup peti mati itu lalu menatap anggota Klan Guno yang ada di aula.“Maaf, aku terlalu gegabah,” ujarnya sambil meminta maaf. Tetua Agung Trada perlahan mela
Chandra hanya bisa mengangguk. Walaupun dia tidak tahu rencana Guvan, dia yakin kalau Guvan berencana untuk membingungkan Sekte Sutan agar Sekte Sutan bertindak dan jatuh ke dalam perangkapnya. Di saat yang bersamaan, Guvan duduk bersila sambil memejamkan matanya.“Paman Guvan,” panggil Chandra ragu. Guvan membuka matanya lalu menatap Chandra seraya berkata, “Mulai sekarang, aku akan menutup vitalitasku. Mungkin, orang-orang akan menganggapku sebagai orang mati dan berita akan kematianku akan tersebar ke seluruh Klan Guno dan seluruh dunia. Dengan begitu, kamu adalah satu-satunya orang yang mengetahui tentang pemalsuan kematianku ini. Aku harap kamu akan merahasiakannya.”“Baik,” jawab Chandra sambil mengangguk setuju. “Aku berjanji tidak akan mengatakannya kepada siapa pun,” lanjutnya. Di sisi lain, Verda menunggu di luar gua selama lebih dari dua jam, tapi sayangnya Chandra tidak kunjung keluar. Dia hanya bisa mondar-mandir ke sana-ke mari seperti seekor semut di atas panci panas.
Energi Iblis di tubuh Guvan terlalu kuat dan menakutkan. Chandra baru saja mulai menyerap, Energi Iblis yang kuat datang dari telapak tangannya dan menyebar ke seluruh tubuhnya.Saat ini, tubuh Chandra seperti sudah lama kelaparan. Tubuhnya menyerap energi itu secara gila-gilaan. Dalam waktu singkat, kekuatan fisik Chandra meningkat. Kurang dari satu menit, kekuatan fisik Chandra mencapai tingkat sebanding dengan tingkat keenam Alam Kesucian.Benar, kekuatan fisiknya kembali menerobos.“Kuat sekali,” seru Chandra.Namun, sesaat kemudian, kekuatan fisik Chandra mencapai titik maksimal. Dia tidak dapat menyerap Energi Iblis di dalam tubuh Guvan lagi. Tepat saat ini, Teratai Iblis di dalam tubuh Chandra juga menyerap Energi Iblis. Tak lama kemudian, Teratai Iblis berevolusi, menjadi semakin aneh dan jahat.Perlahan-lahan, kekuatan Teratai Iblis juga telah mencapai titik maksimal. Namun, Chandra belum berhenti. Dia masih menyerap Energi Iblis di tubuh Guvan.Energi Iblis yang sangat besar
“Keluar dulu,” perintah Chandra lagi.“Pa, dia murid Tetua Yosan dari Sekte Dayan. Dia … dia bilang dia punya cara untuk selamatkan Papa. Jadi aku bawa dia ke sini untuk coba.”Guvan tampak tak berdaya ketika mendengar ucapan putrinya. Dia tahu bagaimana perasaan Verda sekarang. Dia tidak ingin Verda kecewa. Oleh karena itu, dia berkata, “Kamu keluar dulu, Verda. Biarkan aku bicara dengannya sebentar.”“Baik, Pa.”Verda mengangguk, lalu berbalik dan pergi. Setelah Verda pergi, mata Guvan tertuju pada Chandra. Dia tersenyum tipis dan berkata, “Anak muda, kamu utusan Sekte Sutan, kan? Kaisar Suci Sekte Sutan datang ke klanku kali ini bukan hanya untuk biarkan muridnya rebut kesempatan masuk ke Menara Pembakaran. Dia ingin lihat aku masih hidup atau sudah mati, kan?”Menurut Guvan, Chandra adalah anggota Sekte Sutan. Kaisar Suci Sekte Sutan yang mengutusnya.Chandra mengerutkan kening dan menjawab, “Apa-apaan itu. Aku murid Sekte Dayan. Guruku adalah Yosan. Aku nggak ada hubungan apa pun
Verda terkejut. Beberapa detik kemudian, raut wajahnya berubah menjadi muram, seperti sedang kesal.“Chandra, kamu sengaja olok-olok aku, kan? Kamu pikir kamu siapa? Orang terkuat di dunia?”“Aku benar-benar punya cara.”“Sudah, cukup. Berhenti olok-olok aku. Kamu murid Tetua Yosan, aku hormati kamu sebagai tamu. Kalau kamu omong kosong lagi, jangan salahkan aku karena bersikap kasar.”Verda sama sekali tidak percaya dengan kata-kata Chandra. Bagaimana mungkin seorang Chandra mampu menghadapi Energi Iblis yang bahkan ayahnya tidak mampu hadapi?“Malam-malam begini jangan keluyuran sembarangan. Tempat ini adalah Puncak Toria. Ada banyak penjaga di sini. Kalau kamu dikira pembunuh, jangan salahkan aku nggak peringatkan kamu,” kata Verda, lalu berbalik dan pergi.“Aku benar-benar bisa menyelamatkan papamu.”Chandra spontan mengulurkan tangannya untuk menahan Verda. Namun, Verda membalasnya dengan serangan kuat. Chandra langsung menghindar dan muncul di kejauhan sambil berkata dengan ekspr
Guvan memanggil nama Verda. Suaranya terdengar begitu lemah.“Aku sudah nggak tahan lagi. Kamu adalah harapan masa depan Klan Guno. Klan Guno butuh kamu sebagai pemimpin kelak. Aku kirim kamu ke Sekte Dayan karena ingin bersatu dengan Sekte Dayan, agar berita kematianku nggak tersebar dan terdengar oleh Sekte Sutan. Kalau Sekte Sutan tahu, mereka pasti akan manfaatkan kesempatan ini untuk menghancurkan klan kita.”Bertahun-tahun yang lalu, Guvan sudah tahu kalau dia akan mati. Dia sudah merencanakan semua ini. Dia mengirim Verda ke Sekte Dayan karena dia ingin membangun hubungan antara Klan Guno dan Sekte Dayan. Dengan begitu, saat Klan Guno menghadapi krisis, Sekte Dayan tidak akan tinggal diam.“Benar-benar nggak ada harapan lagi, Pa?” ujar Verda tidak rela, tidak ingin ayahnya pergi secepat ini.“Nggak ada harapan lagi. Selama bertahun-tahun, aku sudah berusaha menekan Energi Iblis. Energi sejatiku sudah hampir habis. Begitu energi sejatiku habis, aku akan ditelan oleh Energi Iblis,