Sasha Blanc merupakan seorang designer perhiasan Les Bijoux by Demain yang dirahasiakan. Siapa sangka pertemuannya dengan Jade Gregory, seorang CEO Fairy Goldmother, perusahaan di bidang perhiasan no. 1 di Crépusculaire, membuat Sasha membongkar semua tabir rahasia yang dimiliki oleh Val Demian, Direktur Utama Les Bijoux by Demian.
View More"Ahhh ...."
Sasha mendesah halus. Bibirnya yang mungil mengatup seiring dengan desahan napas yang terengah-engah. Bagi Jade, suara seksi Sasha terdengar samar bagai magnet. Ia bergegas melangkah mendekati ranjang asal muasal suara Sasha. "Sasha Blanc? Kenapa dia ada di kamarku?" Jade tercengang. Ternyata, Jade mengenalnya. Di bawah pencahayaan temaram kamar presidential suite, wajah Sasha merona merah. Tubuh seksinya terbalut gaun merah bertali satu yang panjangnya di atas lutut. Pemandangan ini benar-benar mendorong hasrat Jade naik! Ketika mendengar suara pria, Sasha menoleh. Matanya bertemu dengan mata hijau Jade yang berkilat tajam. Tanpa pikir panjang, Sasha turun dari ranjang. "Ahhh, Tuan. Aku benar-benar ... tidak tahan lagi." Sasha melingkarkan kedua tangan di leher Jade. Lalu, berjinjit hendak menciumi lehernya. Aroma maskulin sabun mandi pria menyeruak memenuhi hidung Sasha. Jade memang baru saja selesai mandi. Ia bahkan masih mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya. "Ternyata, kamu sangat ... tampan." Tangan lembut Sasha menyentuh wajah Jade yang sempurna. Rahang yang tegas, bibir tebal dan dagu yang sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus. Jakun Jade mulai bergerak naik turun. "Kamu tahu, siapa aku?!" Tubuh Sasha semakin bertambah panas. Ia menempelkan bibirnya di bibir Jade. Lalu, mengecupnya singkat. "Aku tahu. Kamu gigolo yang mereka kirim untukku." Jade mengerutkan dahi. "Mereka?! Siapa mereka?" Pandangan mata Jade menelisik dalam, seolah tahu apa yang dialami Sasha sebelum sampai di kamarnya. Sasha menyandarkan kepalanya di dada Jade. Tangannya tidak berhenti mengusap otot-otot perut Jade yang menggoda. "Mereka yang membawaku ke siniーnggak tahu, siapa!" Kamar Jade terletak di lantai tertinggi Le Grand Cielo Hotel. Kamar ini memberikan pemandangan panorama malam kota Crépusculaire yang indah. Namun bagi Sasha, keindahannya semu. Dengan kehadiran Jade di sini, Sasha berharap bisa melenyapkan rasa sakit hati karena pengkhianatan tunangannya. "Hei sadarlah, Nona! Jangan melewati batas!" seru Jade. Sasha menurunkan tali gaunnya. "Tuan, tolong bantu aku hilangkan rasa nggak nyaman ini!" Logika Jade ingin mendorong Sasha agar menjauh darinya. Namun, sikapnya justru bertolak belakang. "Kamu yang memulainya. Jadi, jangan salahkan aku jika kamu menyesal!" Sontak, Jade segera menggendong Lila dan membawanya kembali ke ranjang. Lalu, menindihnya. Jade tersenyum saat Sasha menatapnya. Lalu, bibirnya mendekati leher Sasha dan mulai meninggalkan jejak ciuman. Sasha mulai merasakan sensasi luar biasa di kulit lehernya juga di bagian tubuhnya yang lain. "Ahh ... teruskan, Tuan!" Jade tersenyum tipis. "Bagaimana? Enak, kan?" Jade mulai melepaskan gaun Sasha hingga hanya meninggalkan pakaian dalamnya saja yang berwarna hitam dan berenda. Perasaan Sasha campur aduk. Ia merasa aneh berbagi ranjang dengan pria asing. Tapi, sesuatu dari dalam diri Sasha memintanya untuk segera dituntaskan. Waktu bergulir cepat bagaikan roda yang terus berputar. Pagi harinya, Sasha terbangun. Ia merasakan sentuhan tangan seseorang memeluk perutnya yang datar. ‘Tangan siapa ini?’ Sasha terkesiap saat menoleh ke belakang. Sesosok pria asing sedang tertidur tenang. Wajah tampannya membuat Sasha menahan napasnya. Pikiran Sasha semakin kacau saat melihat noda merah di dekatnya. ‘Astaga! A–aku sudah tidak perawan?’ Cemas dan takut. Tubuh Sasha gemetar karena mendapatkan fakta telah kehilangan keperawanannya. Sasha dan Val Demian telah bertunangan selama lima tahun. Jadi, bagaimana Sasha akan mempertanggungjawabkan perbuatannya pada Val di malam pertama pernikahan mereka nanti? Saat masih memikirkannya, Sasha merasakan pegal pada seluruh tubuhnya, juga rasa sakit pada bagian vitalnya. Sasha berseru pelan, "Oh, bodohnya aku!" Sasha terkejut saat merasakan pergerakan ranjang. Ia melirik ke belakang dan melihat Jade bergerak. Kemudian, Jade mengerang pelan sambil melepaskan tangannya dari perut Sasha. Peluang ini digunakan Sasha untuk segera turun dari ranjang. Lalu, memakai gaunnya kembali. Kaki Sasha terasa lemas. Hatinya bergejolak marah sekaligus kecewa. Ia baru saja mengetahui perselingkuhan Val dan Paula. Namun sekarang, Sasha pun berselingkuh dengan pria asing. Bahkan, mereka menghabiskan satu malam panas bersama tanpa pengaman. Bukankah Sasha sama bejatnya seperti Val? Sasha melihat jam dinding. "Jam 05:00 pagi." Setelah menenangkan diri, Sasha buru-buru keluar dari kamar presidential suite milik Jade. Ia tidak melihat siapapun di luar. Sasha yakin, tidak ada seorang pun yang memergoki keberadaannya di lantai presidential suite dan melaporkannya pada Val. Setelah mendapatkan taksi, kecemasan Sasha semakin meningkat. Jarak dari Le Grand Cielo Hotel ke rumah Val membutuhkan waktu 20 menit. Selama itu pula, jantung Sasha tidak berhenti berdegup kencang. Sesampainya di kawasan elit Hibiscus Residence, Sasha turun dari taksi. Ia melangkahkan kakinya menuju pintu utama rumah Val. Selama lima tahun, di sinilah Sasha tinggal bersama Val. Sasha bersyukur tidak ada pelayan yang melihatnya pulang. Ia bergegas menaiki anak tangga dengan perasaan was-was. "Sasha, kamu baru pulang?" Suara Rega menghentikan langkah Sasha. Ia mendongakkan wajah, melihat Val sudah rapi dengan setelan jas mahal hitam edisi khusus. "I–iya," jawab Sasha, gugup. "Aku ...." Val menatapnya intens. “Memangnya kamu dari mana?!" “A–aku …” Belum sempat menjawab, Val menghampiri Sasha. Lalu, menarik rambut panjangnya ke belakang. Val mencium aroma Sasha sejenak. “Kamu habis minum-minum rupanya. Sudah mulai liar, ya!" Val semakin mempererat jambakannya, membuat Sasha meringis kesakitan. “Stop, Val! Aku ini tunangan kamu!” pinta Sasha, memohon. Val tidak memedulikannya. Ia justru mencekik leher Sasha tanpa ampun. Kemudian, menatapnya tajam. “Tunangan?!" Val tertawa, melepaskan tangannya dari leher Sasha. Val mendekatkan mulutnya ke daun telinga Sasha. "Ingat Sasha, kamu berutang banyak padaku! Jadi, jangan bertingkah!"“Mmm… Mmmm…”Sasha berusaha melepaskan cengkraman tangan Jade dari mulutnya. Tapi Jade semakin mempererat tangannya sehingga Sasha agak kesulitan bernapas. Setelah memastikan tidak terdengar suara apapun dari luar, Jade melepaskan tangannya. Sasha akhirnya bernapas lega. Sasha memelototi Jade. “Paman Jade, Paman nyaris buat aku mati!” Jade meringis. “Daripada kamu mati di tangan Val.” Lalu, Jade melihat barang bawaan Sasha. “Kamu sudah siap tinggal di sini?”Sasha menyeret kopernya pelan. Jalannya tampak lemas. “Aku hanya sedang banyak pikiran.”Jade mengikuti Sasha masuk. Jade menunjuk kursi dan berkata dengan lembut. “Duduklah!” Sasha lalu duduk dan melihat-lihat ke sekitar. Jade berjalan menuju kulkas. Ia mengambil dua kaleng minuman. Membuka salah satunya dan memberikannya kepada Sasha. “Kamu bertengkar dengan Val?” tanyanya.Sasha meminumnya. “Sepertinya Paman lebih banyak tahu daripada aku.”“Kalau begitu, sudah ditentukan ... kamu akan tinggal di sini!” seru Jade tampak
“Tidak ada yang tahu itu Paula! Aku membuatnya tetap misterius, untuk menjaga kemisteriusan desain kamu.”Suara Val mulai melemah. “Kamu harus percaya sama aku, Sasha.”Sasha hanya menangis. Ia tidak mau berdebat lebih jauh dengan Val. Ponsel Val tiba-tiba berdering. Val menjawab telepon dari seseorang. “Ya? Apa?!”Val menginjak rem dengan tiba-tiba. Tubuh Sasha terbanting ke depan. Tangannya langsung menahan ke dashboard agar tidak terbentur. Val menatap tajam Sasha sambil ponselnya masih menempel di telinganya. Sasha tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Namun, ekspresi Val sangat mengerikan.“Aku akan segera ke sana!” ucapnya. Ia kemudian mematikan ponselnya. “Aku antar kamu pulang dulu. Aku harus kembali lagi ke tempat acara.”Tubuh Sasha masih gemetar karena ketakutan. Ia tidak berani membantah Val jika Val sudah seperti itu. Sasha terdiam selama sisa perjalanan. Val mengantar Sasha pulang lalu kembali pergi menuju hotel. Sasha masuk rumah dan berjalan dengan lunglai. Data
“Aku harus mengikuti mereka!”Sasha segera memanggil taksi setelah mobil Val dan Paula melaju. Ia mengikuti Val menuju tempat peluncuran desain baru produk Les Bijoux by Demian. Saat mobil Val belok di sebuah hotel, Sasha merasa tidak asing dengan hotel itu. Dia melihat papan nama hotel di pintu gerbang.“Le Grand Cielo Hotel!” seru Sasha sambil menepuk dahinya. “Mau menangkap Rusa malah masuk ke kandang Macan!”Turun dari taksi, Sasha berjalan cepat menuju lobby hotel. Ia kemudian berkeliling mencari arah petunjuk menuju ruangan peluncuran.Saat tiba di sebuah koridor yang dijaga ketat oleh pengawal, Sasha mengintip sambil melihat para tamu yang memperlihatkan barcode untuk masuk ke dalam. Sasha tidak mungkin menyelinap masuk. Ia juga tidak bisa menyamar sebagai staff. Sasha bingung, tapi dia harus bisa masuk ke dalam. Tepat saat itu ada seorang pria meletakkan kepalanya di bahu Sasha, ikut mengintip. Sasha terkejut hingga kepalanya berbenturan dengan kepala pria itu. “Paman Jade
“Itu hanya sebuah kesalahan! Aku tidak mungkin bisa melakukannya lagi denganmu”Sasha mendongakkan kepalanya, berusaha untuk terlihat berani di hadapan Jade. Ia tidak mungkin mengabulkan keinginan Jade. Jade hanya tersenyum. Ia menggelengkan kepalanya pelan. Kemudian ia mengangkat jarinya dan menjentikkan di dahi Sasha. “Kamu pikir aku orang mesum?” tanya Jade dengan suara lembut. “Kamu yang lebih dulu menggodaku.”Sasha mengusap-usap dahinya. “Aku kan sudah bilang, itu hanya sebuah kesalahan.”Jade bergerak mundur selangkah untuk memberikan ruang bagi Sasha. Sasha hanya tertunduk malu. Lalu Jade mengambil sebuah apel yang ada di meja di dekatnya. Ia menggigit apel itu. “Makanya, dengarkan dulu! Aku belum selesai bicara.”Sasha menatap Jade. Ia terlihat sangat tampan saat memakan apel itu. Untung saja malam ini Val melarang Sasha minum minuman beralkohol. “Aku ingin kamu ke kamarku dan membuatkan desain untuk perusahaanku,” jelas Jade. Sasha merengut. “Tapi kan aku desainer Les B
“Aku tidak mengerti maksud Paman.”Sasha menghindari kontak mata dengan Jade. Ia berharap tidak mengingat apapun dari kejadian semalam. Tapi dalam kepalanya, ingatan itu terlalu jelas untuknya. Jade tersenyum. “Kalau kamu tidak mengerti, kenapa kamu tidak mau menatap mataku?”“I-itu karena …”Belum sempat Sasha memikirkan kalimat selanjutnya, Val datang memanggil mereka. “Kenapa kalian masih di sini?”Deg! Sasha semakin gugup, tapi ia berusaha untuk terlihat biasa saja. “Sasha, kamu tidak apa-apa kan?” tanya Jade mencoba mengalihkan pembicaraan. Jade tampak khawatir. “Kamu tadi lama sekali di dalam.”Val mendekat dan melihat wajah Sasha. Berpura-pura perhatian di depan Jade. Val menempelkan telapak tangannya di dahi Sasha. “Makanya kalau nggak terbiasa minum, jangan coba-coba!”Sasha malah semakin salah tingkah. Jade malah terkekeh. “Mungkin dia stress gara-gara kamu, Val, makanya dia jadi minum-minum,” goda Jade. Val hanya tertawa. Ia bergegas mengajak Sasha dan Jade ke ruang mak
"A–aku pasti akan melunasinya," sahut Sasha, terbata. Sasha menundukkan pandangan. Ia adalah perempuan yang patuh dan lugu. Dua hal inilah yang membuat Val menyukainya.Bagi Val, perempuan seperti Sasha mudah diperalat!Val terkekeh. "Rp 5 miliar, Sasha. Aku yakin, kamu tidak akan bisa melunasinya."Mendengar jumlah nominal utangnya, Sasha menelan ludah. Ke mana ia harus mencari uang dalam jumlah besar?“Ingat, Sasha! Semua utang itu adalah biaya pengobatan Ayahmu dan biaya hidupmu."Sasha berusaha keras agar tidak menangis. Saat merasa tidak senang, Val selalu mengungkit dan menekan Sasha dengan utang-utangnya.Sasha memberanikan diri memegang tangan Val. "A–aku akan bekerja lebih keras lagi supaya semua desain perhiasanku terjual sebanyak mungkin, Val."Tatapan memohon Sasha tujukan untuk Val. Lalu, berkata, "A–aku janji. Percayalah padaku, Val!"Sudut bibir Val terangkat, menunjukkan seulas senyum sinis. Inilah tujuan Val selama lima tahun!Tanpa disadari Sasha, Val telah memanfa
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments