“Semoga saja.”Chandra juga berharap dirinya bisa menguasai seni pedang tertinggi dan Jurus Kutukan yang terkenal di zaman kuno.“Mau aku temani kamu berkeliling?” tanya Hanna sambil menatap Chandra.“Nggak usah. Kamu seorang ratu yang terhormat, aku mana berani minta ditemani,” tolak Chandra dengan serta-merta.Hanna memutar bola matanya. “Nggak ada ratu di Sekte Pedang Zuwei, hanya ada Hanna. Selain itu, aku tahu sedikit tentang Sekte Pedang Zuwei. Mungkin aku bisa bantu kamu dapatkan warisan seni pedang.”Chandra terbujuk oleh kata-kata Hanna. Dia pun berkata, “Kalau begitu, aku ucapkan terima kasih dulu.”“Ayo.”Hanna berjalan di depan, Chandra mengikuti di belakang. Keduanya memulai perjalanan melintasi 1.080 puncak Sekte Pedang Zuwei, memulai pencarian mereka. Pada saat ini, Master Pedang Zuwei telah membuka formasi pelindung gunung. Prajurit kuat yang tak terhitung jumlahnya memasuki wilayah Sekte Pedang Zuwei.Aula utama Sekte Pedang Zuwei.Master Pedang mengenakan gaun panjang
Josan adalah seorang prajurit pedang. Kemunculan ribuan energi pedang telah mengejutkannya. Akan tetapi, energi pedang itu lenyap secepat kemunculannya. Josan pun tidak tahu apa yang telah terjadi. Oleh karena itu, dia bergegas datang untuk bertanya.Master Pedang melirik Chandra. Saat ini, dia mulai meragukan identitas Josan. Josan mengaku kalau dirinya adalah orang yang ditakdirkan. Akan tetapi, menurut instruksi dari guru Master Pedang, orang yang ditakdirkan adalah orang yang memiliki tubuh pedang. Selain itu, di dalam tubuh orang itu penuh dengan energi pedang peninggalan Leluhur Pedang.Sekarang energi pedang yang dipanggil Chandra telah menyebabkan keanehan di Sekte Pedang Zuwei. Jadi, Chandra sudah pasti orang yang ditakdirkan itu? Lantas, siapa sebenarnya Josan?Master Pedang tidak tahu. Dia hanya tahu Josan sangat kuat, jauh lebih kuat daripada dirinya sendiri. Master Pedang merasa sedikit khawatir menghadapi prajurit kuat satu ini.“Mu-mungkin karena orang yang ditakdirkan m
Chandra melirik Hanna dengan penuh rasa terima kasih. Master Pedang menarik napas dalam-dalam, hatinya masih gelisah, sulit untuk merasa tenang. Chandra berjalan mendekat, lalu menatap kedua perempuan itu. Masing-masing memiliki aura yang berbeda, tapi sama-sama memukau.“Hormat kepada Ratu dan Master Pedang,” kata Chandra dengan sopan.Master Pedang hanya bergumam pelan, tidak menjawab. Hanna tertawa pelan dan bertanya, “Bukannya kamu sudah meninggalkan kerajaan kami? Kenapa kamu kembali?”“Aku dengar tempat ini menyembunyikan seni pedang yang tak tertandingi. Kerajaan Alunara memiliki kutukan. Sebelumnya aku pernah melihat Jurus Kutukan. Jadi aku sangat tertarik dengan hal ini. Makanya aku datang ke sini untuk melihat-lihat. Oh ya ….”Chandra teringat dengan sesuatu. Dia pun melirik ke arah Master Pedang. “Tadi saat aku bersembunyi, aku dengar Master Pedang bilang orang yang ditakdirkan adalah orang yang memiliki tubuh pedang dan memiliki energi pedang dari Leluhur Pedang zaman antig
Gusan adalah seorang prajurit kuat yang sangat berpengaruh. Sekarang ada seorang prajurit kuat sedang berteriak di luar gerbang gunung, menuntut formasi gerbang dibuka. Master Pedang Zuwei pun merasa gelisah. Haruskah dia membuka formasi atau tidak?“Master Pedang, bagaimana kamu menghadapi prajurit kuat itu?” tanya Hanna.Master pedang berpikir sejenak, lalu menjawab, “Sekte Pedang Zuwei bukanlah sekte tersembunyi. Sekarang begitu banyak prajurit kuat muncul di luar gerbang gunung. Kalau aku nggak bukakan pintu, sepertinya aku terkesan agak picik.”Master Pedang memutuskan untuk membukakan pintu. Meskipun Sekte Pedang Zuwei memiliki seni pedang yang tak tertandingi, seni pedang mereka hanya diwariskan secara lisan dari leluhur mereka. Dia sendiri tidak tahu di mana seni pedang itu berada.“Aku menghormati keputusanmu,” kata Hanna dengan suara pelan.Di sini adalah Sekte Pedang Zuwei. Meskipun Sekte Pedang Zuwei dan Kerajaan Alunara selalu dalam hubungan baik, Hanna tidak pernah ikut c
Hanya tinggal selapis kulit yang tersisa di wajah orang tua itu. Orang-orang bahkan bisa melihat tulang-tulangnya. Dia terlalu kurus, tampak seperti kerangka tulang yang berpakaian. Kelopak matanya cekung, wajahnya pucat pasi. Ekspresinya pun terlihat sedikit menakutkan.Begitu orang tua itu muncul, banyak prajurit spontan mundur ke belakang. Orang tua itu berjalan di udara. Tubuhnya turun perlahan-lahan dari langit dan mendarat di tanah. Semua orang menatap dengan waspada sosok prajurit kuat yang telah mendominasi dunia selama ratusan ribu tahun itu.Gusan mengedarkan pandangannya ke kerumunan dan berkata dengan tenang, “Dunia hanya tahu tentang kutukan Kerajaan Alunara, tapi mereka nggak tahu kalau seluruh Dunia Qiza terkutuk.”“Makhluk yang hidup di Dunia Qiza nggak akan dapat bertahan hidup lebih dari satu juta tahun. Setelah hidup selama satu juta tahun, mereka akan mati. Makhluk hidup di Dunia Qiza nggak bisa mencapai Alam Dewa Agung. Begitu mereka mendekati Alam Dewa Agung, mere
Sekte Pedang Zuwei memang tempat yang bagus untuk berkultivasi dan meningkatkan citra dharma. Namun, Chandra tidak ingin berkultivasi saat ini. Karena dia ingin menunggu batas waktu sampai satu bulan. Dia baru bisa berkultivasi dengan tenang setelah dia aman dalam melewati waktu satu bulan ini. Dengan begitu, dia bisa meningkatkan citra dharmanya atau mungkin bisa saja dia mencapai tingkat Alam Bencana.Chandra duduk di area gunung belakang lalu menyalakan rokoknya karena bosan. Asap mengepul di ujung jarinya saat dia memegang rokok. Di saat yang bersamaan, dia juga merindukan rumah. Dia merindukan bumi sekaligus Nova yang ada di bumi. Apa yang dilakukan Nova saat ini setelah bertahun-tahun berlalu?Di sisi lain, di area luar gerbang Sekte Pedang Zuwei. Para prajurit Dunia Qiza tidak bisa menembus formasi pelindung Sekte Pedang Zuwei yang sangat besar. Karena formasi pelindung ini dibentuk oleh mantan senior Sekte Pedang Zuwei yang sangat kuat bertahun-tahun yang lalu. Hal ini menyeba