Share

Bab 33 - EPILOG

Awan meredup tatkala tanah mulai menimbun raga Aina yang tak lagi bernyawa, seolah bumi tak rela ditinggalkan salah satu penghuni terbaiknya.

Mendung yang sama juga menebal dan menggelap di mata suami Aina. Kelopak mata indah itu sejak tadi bekerja keras untuk membendung air yang berdesak-desakan ingin ditumpahkan dari sana. Berkali-kali Arsen menengadahkan wajahnya ke langit, menahan agar air matanya tak sampai jatuh membasahi tanah kubur sang istri.

"Ikhlaskan, Arsen ... ikhlaskan!" gumamnya menguatkan diri sendiri, kemudian lanjut mengayun cangkul untuk mengubur jasad Aina. Ia sengaja ingin ikut serta di dalam step by step prosesi pemakaman Aina. Mulai dari memandikan, mengkafani, mengantar jenazah, hingga menguburkan, dia selalu turut serta, dibantu orang-orang yang bertugas.

Di sisi kiri liang lahat, ustadz Sofyan tergugu di atas kursi rodanya. Kabar tentang kematian putrinya benar-benar mengguncang jiwanya. Belum kering rasanya air mata kesedihan ata
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Jusnah Tohar
sedih benget cerita
goodnovel comment avatar
Pena_Zahra
sama sama, Kak ... Pengan bikin ses 2 tapi belum tergerak hati kak, semoga disegerakan, hehe
goodnovel comment avatar
n aisah
bukan cuma jiwa Aina yang terkoyak Thor kau juga bikin jiwa para pembaca terkoyak dengan tulisanmu....makasih Thor udah bikin aku mewek selama baca crita Aina arsen berharap masih ada ekstra part lg
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status