Share

Bab 20

Yudi memang sulit dibangunkan. Jika bukan suara ibunya yang terus-menerus masuk ke gendang telinganya, cowok itu tidak akan pernah bangun sampai magrib pun.

"Bangun atuh, a, di luar banyak temen kamu," seru sang ibu sekali lagi.

"A Yudi, bangun!" gertak sang ibu lagi. Kali ini lebih kencang mengarah ke salah satu telinga Yudi.

Anak itu mulai menggeliat. 

"Di luar ada temen kamu, tuh!" ucap sang ibu pada sang putri yang kini mulai membuka matanya secara perlahan.

"Siapa, Bu?" tanya Yudi.

"Kite, Yud. Molor Mulu lo," sambar Jali dan yang lainnya. Mereka sedang berdiri di ambang pintu dan berjalan masuk.

"Tuh, mereka masuk ke kamar kamu. Udah bangun dan cepet mandi. Ibu mau buka warung dulu yah. Kalo mau makan makan aja, sekalian ajak teman-teman kamu. Ibu pergi dulu." Pamit sang ibu.

"Makasih, Bu." Deo berucap.

"Ibu permisi dulu, ya. Kalian kalo mau apa-apa ambil aja." Dengan senang hati ibunya Yudi mempersilakan merek

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status