Share

Bab 27

Sudah hampir jam 12 malam. Zain terbangun dan mendapati Resti ketiduran di sisi ranjangnya.

Kemudian mata Zain melihat langit-langit dan mulai membayangkan sang ibu di waktu kecil.

"Apa pun yang Zain inginkan harus terpenuhi! Saya gak mau anak saya seperti orang susah!" sentak Delon pada Tifani.

"Kita sudah sepakat akan mendidik Zain menjadi anak yang mandiri sejak dini. Kalo dia ingin mainan itu, dia harus melakukan sesuatu," timpal Tifani pada sang suami.

Zain merengek pada Delon menginginkan mainan yang terpajang di dalam mall itu. Hanya sebuah mobil-mobilan.

Delon berpikir sejenak. Ia tidak bisa mengingkari janjinya dengan sang istri. Namun, ia juga tidak tega melihat anaknya terus menerus merengek.

"Sayang, di rumah sudah banyak sekali mainan."

"Tapi Nzai pengen itu," sahut Zain kecil seraya menarik ujung baju sang ibu.

"Sudahlah kali ini saja, Fan," kata Delon. Kemudian mengambil mainan itu. Zain

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status