Share

Bab 42

"Akh!" Danu membanting pas tepat di depan sang ibu. Liana sampai refleks berteriak sambil menutup kedua telinganya saking kagetnya.

Liana tahu, Danu marah dengan keputusan Delon yang terburu-buru mengalihkan semua kepunyaannya pada anak kandungnya—Zain.

Danu merasa ia benar-benar tidak dianggap oleh Delon. Ia merasa Delon hanya mementingkan masa depan Zain saja. Kedua tangan Danu mengepal hebat. Ia memukul nakas hingga berdentum.

Bugh!

"Danu!" teriak Liana agar Danu tidak terlalu emosi.

Danu mendelik penuh kobaran api pada sang ibu. Apalagi yang akan Liana katakan? Semuanya sudah berakhir bagi Danu.

Menurutnya, sang ibu itu terlalu banyak mengucapkan omong kosong. Liana selalu berkata bahwa Danulah yang akan menjadi raja di keluarganya. Akan tetapi, sekarang? Semuanya tidak ada yang terbukti. Justru Zainlah yang akan menjadi seorang pemimpin.

"Kamu h

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status