Share

Bab 62

Deo memutuskan untuk pergi ke rumah Yudi. Ia mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan yang melewati batas maksimum. 

Seperti nyawanya ada tujuh, Deo benar-benar tidak takut terpanting atau tiba-tiba menabrak kendaraan yang melintas di depannya.

Beberapa menit, cowok itu sampai di kediaman Yudi yang nampak sederhana, namun sangat memberi kenyamanan di dalamnya.

Tidak seperti rumahnya yang bertingkat tetapi tidak membuat Deo merasa tentram. Yang ada hanya suara bentakan, teriakan dan barang-barang yang di banting.

Deo memarkirkan motornya lalu melepas helmnya, ia mencantumkannya ke stang depan.

Deo masuk ke beranda rumah Yudi, mengetuk pintunya secara pelan-pelan.

Tok! Tok!

Beberapa saat, seorang wanita paruh baya membukanya. Wanita yang tampak familiar yang tak lain dan tak bukan adalah ibunda Yudi.

Wanita itu tersenyum melihat kedatangan Deo. Tutur bahasanya lembut, logatnya orang sunda, tepatnya Ci Anjur. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status