Share

Bab 88 Kenapa dengan Nisa?

Malamnya kami sudah sampai di tempat Ibu. Mbak Nisa malah sudah sampai terlebih dahulu karena Mbak Nisa dari kantor langsung ke tempat Ibu. Kue yang aku pesan juga sudah sekalian dibawa sama Mbak Nisa.

Di ruang tamu para tamu datang berkumpul untuk mengirimkan doa untuk Bapak.

"Va, kuenya enak," ucap Riska saat baca doa telah selesai.

"Hmmmm, makan terus kamu kerjanya! Bukannya ikut kirim doa!" sungutku pada Riska.

"Aku kan lagi halangan, Va," jawabnya dengan mulut penuh makanan.

"Halah! Alasan aja kamu!" timpal Mbak Nisa. "Aku perhatiin kok dari tadi kamu sibuk sama kacang di depan kamu. Tuh lihat kulitnya aja paling banyak di depan kamu."

"Lah kan biar pas, nanti kalau kulitnya di buang jadinya kacang yang lupa sama kulitnya," elak Riska.

Pukul sembilan malam akhirnya acara telah selesai, semua tamu sudah kembali ke rumah masing-masing. Kami memutuskan untuk menginap di rumah Ibu.

"Ris, kamu masih ngunyah?" tanya Mbak Nisa saat Riska masih menikmati bola-bola coklat yang ada di de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status