Share

Bab 87 Terkuaknya identitas

Bi Asih kemudian mematikan sambungan teleponnya dan berbalik.

"Nyo—nya," ucap Bi Asih gelagapan. Mukanya menunduk tak berani menatapku.

"Iya ini saya. Kaget?!"

"Ti—tidak Nyonya, saya kira Nyonya masih di kamar sebelah," jawab Bi Asih melawan rasa gugupnya.

"Sudah dari tadi saya disini. Mana ponselmu?"

Bi Asih kemudian merogoh saku bajunya dan menyerahkan ponsel kepadaku, yang diserahkannya justru ponselku padahal sudah jelas yang aku minta adalah ponsel Bi Asih. Aku terima saja ponselku dan aku masukkan kantong bajuku.

"Ponsel Bi Asih mana?" tanyaku.

"Bu—bu—buat apa Nyonya?"

"Nggak usah banyak tanya! Saya sudah tau semuanya! Cepat berikan ponsel kamu!" teriaku.

Bi Asih kaget dengan suara nada tinggi yang aku keluarkan. Tangannya langsung bertindak cepat merogoh saku kemudian menyerahkan ponsel miliknya padaku.

"Ada apa Dinda?" tanya suamiku yang baru saja terbangun. Mungkin dia kaget dengan suara kerasku.

"Maaf Kanda, sudah membuat Kanda kaget sampai terbangun," jawabku pada suamik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status