Share

RINTANGAN DI TENGAH JALAN

BAB KE : 169

RINTANGAN DI TENGAH JALAN

16+

Semakin banyak kenangan yang muncul dalam otak semakin perih rasanya hati Dudun. Begitu pula ketika matanya menatap wajah Faiz yang kelihatan pucat dengan mata terpejam, semakin besar rasa sesal yang menghujam di hati Dudun.

Entah sudah berapa tetesan air mata Dudun yang jatuh ke wajah Faiz, tapi Dudun masih saja mendekatkan mukanya ke wajah Faiz. Seakan Dudun tidak mau memalingkan matanya dari wajah sahabatnya itu, walau sedetik.

Beberapa kali anak buah Dudun yang sedang mengendalikan mobil, melirik komanandannya itu lewat spion dalam yang ada di depannya.

Police tersebut bertanya-tanya dalam hati. Siapa sebenarnya orang yang di tembak pimpinannya ini? Apakah mereka saling kenal?

Pasti ada hubungan tertentu antara komandanya dengan anggota Kelompok Sang Pengadil yang satu ini.

Pasti hubungan mereka sangat dekat, kalau tidak, mustahil komandanya akan menangis seperti ini.

Tak gampang bagi seorang anggota police untuk meneteskan air m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status