Share

Bab 2

Author: Vyra Fame
last update Last Updated: 2022-10-07 11:32:33

KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN

Bab 2

Di layar itu menayangkan sebuah video, video tentang semua rahasia Riana,. Sontak semua orang tak terkecuali Mirza dan juga keluarganya beralih pandangan menatap Riana, sementara Riana sedari awal video diputar sudah pucat pasi.

"Riana!"

Di dalam Video itu terlihat jelas aktivitas menjijikkan dua insan yang tengah dilanda b*rah*. Siapa lagi kalau bukan Riana dan Rian si calon kakak ipar yang kini sudah sah menjadi kakak ipar Riana, suami dari Desi kakak kandung Mirza. Bahkan, di dalam video juga terdengar jelas percakapan antara Rian dan Riana. Jika mereka berdua telah merencanakan untuk menguras harta Mirza dan setelahnya Riana juga Rian akan meninggalkan pasangan mereka masing-masing setelah rencana mereka berhasil

Riuh dan ricuh suara para tamu undangan membicarakan video yang terpampang di layar lebar itu. Jelas saja itu sudah membuat keluarga Mirza sangat malu. Bahkan, Bu Widya sedari tadi sudah pingsan, saat pemutaran video berlangsung. Hingga Bu widya dilarikan ke rumah sakit dengan ditemani oleh anak keduanya bernama Sinta.

"Bisa kau jelaskan apa maksudnya ini!" sentak Mirza pada Riana.

"Tidak! Tidak Mas, ini semua bohong. Itu pasti editan, Lila! Kau pasti sengaja mengeditnya kan!" Riana histeris.

"Untuk apa aku mengedit video menjijikkan seperti itu, itu adalah asli," ucap Lila sinis pada Riana.

"Dasar kau j*l**g!" Tiba-tiba saja Desi menghampiri Riana dan menamparnya keras hingga menimbulkan bunyi.

"Mbak, ini tidak seperti yang kau pikirkan, ini semua fitnah, Mbak!"

"Salah apa aku padamu? Kau hanya anak yang dipungut oleh orang tuamu, aku sudah menganggapmu sebagai adikku sendiri bahkan aku juga yang menjodohkanmu dengan adikku Mirza. Tapi inikah balasan yang kau berikan padaku?! Di belakangku Kau bers*l*ngkuh dengan suamiku. kau menusukku begitu dalam, sungguh kau manusia tak tau diri! Dan kau, Pa, mulai detik ini aku tidak sudi lagi menjadi istrimu! Silahkan kau pergi dari rumahku!" ucap Desi lagi yang semakin murka pada Riana dan juga Rian suaminya.

"Ma, tidak, Ma, Papa mohon jangan usir Papa, Ma, Papa khilaf, Ma, Papa minta maaf," hiba Rian pada Desi. Namun, Desi menepis kasar tangan Rian, Rian tetap memaksa untuk memegang tangan Desi. Hingga ....

Bugh ....

Mirza memberikan bog*m mentahnya pada Rian, Mirza juga merasa jika dirinya telah dipermainkan. Selama ini dia telah salah menilai Riana, dia pikir Riana adalah gadis yang polos dan lugu. Akan tetapi, dirinya salah, Riana tak ubahnya seorang perempuan j*l**g yang rela memberikan tubuhnya pada siapa pun yang membutuhkannya.

Lila hanya tersenyum mendengar ucapan Desi pada Riana, karena itu juga yang dirasakan oleh Lila saat keuarga Mirza beramai-ramai meminta Mirza untuk menikahi Riana. Bahkan,nMirza dan Riana juga telah melakukan hubungan suami istri sebelum mereka melangsungkan pernikahan. Wanita mana yang tidak sakit hatinya saat mengetahui kala kekasih halalnya bersetubuh dengan perempuan lain.

Lila berjalan mendekati Riana yang masih dengan isak tangisnya.

"Kau Riana, kehancuranmu sudah di depan mata!" bisik Lila pada Riana.

Setelah membisikkan kalimat itu pada Riana, Lila pun menghampiri Mirza.

"Dan kau Mas Mirza, aku menunggumu di sidang perceraian kita!" ucap Lila penih penekanan. Dan kemudian Lila berlalu meninggalkan acara pernikahan tersebut.

"Lila tunggu Lila, jangan tinggalkan aku! Aku tidak akan pernah menceraikanmu Lila, maafkan aku!" teriak Mirza pada Lila. Akan tetapi, Lila tidak menghiraukannya sedikit pun, Lila terus berjalan dengan senyuman puas menghiasi bibirnya.

******

Lila kini sudah berada di rumah mewahnya, rumah dengan dua lantai. Rumah yang dibangun susah payah oleh Lila jauh sebelum menikah dengan Mirza. Akan tetapi, dengan seenaknya Mirza mengaku pada keluarganya jika rumah dan semua kekayaan Lila adalah miliknya. Itulah sebabnya Bu Widya hingga kakak-kakak Mirza tidak menyukai Lila. Mereka menganggap jika Lila hanya akan menjadi benalu dalam hidup Mirza, mereka juga tidak rela jika kekayaan Mirza jatuh ke tangan Lila.

Keluarga Mirza menganggap jika Lila tidak pantas mendapatkan kemewahan yang diberikan oleh Mirza. Bagi mereka, Lila hanyalah perempuan miskin yang mandul dan tidak berguna.

Lila masuk ke dalam kamarnya kemudian memanggil kedua art nya.

"Bi Asih, Mbak Ratih! Cepat kemari!"

Tergopoh-gopoh Asih dan Ratih menghampiri majikannya itu, mereka merasa heran dengan majikannya pada hari itu. Karena tidak biasanya majikannya memanggil mereka dengan berteriak.

"Iya, Bu," ucap Bi Asih dan Ratih saat sudah berada di kamar Lila.

"Bantu saya kemasi barang-barang milik Bapak! Jangan ada satu pun barangnya yang tersisa di rumah ini!"

"Ta-tapi kenapa, Bu?"

"Sudahlah jangan banyak tanya! Lakukan saja perintahku!"

"Ba-baik, Bu."

Bergegas Bi Asih dan Mbak Ratih melaksanakan perintah dari Lila, dan hanya dalam waktu kurang dari satu jam mereka mengemasi barang-barang milik Mirza. Karena yang Lila kemasi hanyalah barang Mirza yang dahulu, sebelum Mirza menikah dengan Lila.

Sementara barang Mirza yang ia beli setelah menikah dengan Lila, Lila kemasi di dalam koper lainnya. Lila berniat akan menyumbangkan barang-barang berharga itu ke panti asuhan. Itu menurutnya lebih baik daripada barang itu akan habis tak bersisa karena sudah pasti keluarga Mirza yang matre itu akan menjualnya satu persatu.

Beruntung Lila sudah mengamankan surat rumah, kendaraan, dan juga surat kepemilikan restoran. Baik itu restoran pusat maupun restoran cabang, dan semua itu memakai nama Lila jadi, sudah pasti Mirza tidak mempunyai hak apa pun atas harta mereka.

"Sudah, Bu, apa ada yang harus kami lakukan lagi?"

"Sudah, kalian boleh kembali, jangan lupa letakkan koper yang itu ke depan gerbang. Jangan lupa sampaikan pesan pada Pak Maman untuk tidak membukakan pintu gerbang tanpa ada perintah dariku!"

"Baik, Bu," ucap kedua art Lila bersamaan. Setelahnya mereka berdua pun pergi meninggalkan kamar Lila.

"Kali ini riwayatmu akan tamat, Mas," gumam Lila sembari melipat tangan di dada dan tersenyum.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Eli Mirza
nah ini bru cwe hebat saluutt
goodnovel comment avatar
Samsung
kan harusnya keluarga mizra tau itu harta lila
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
yes lila ambil langkah tegas
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN   Bab 75

    "Oh iya, Ibu sampai lupa soal itu, karena kebetulan orangtua Rian juga sudah gak ada jadi harusnya memang Desi yang dapat.""Nah alasan kenapa gak dari kemarin-kemarin mereka berikan ini sama kalian, karena mereka mengira Kak Desi juga ikut meninggal dalam musibah kebakaran itu, sementara mereka taunya kalau orangtua Rian pun sudah tidak ada.""Lalu bagaimana bisa kamu tahu dan yakin jika dana itu akan diberikan pada kami sebagai wakil dari Kak Desi? ""Sebelumnya aku memang ke kantor Mas Rian, dan memperbincangkan masalah ini, dan alhamdulilahnya ternyata mereka juga mencari keluarga dari Mas Rian, yah jadi mereka minta aku sampaikan ke kalian masalah ini, jadi besok kalian bisa ke kantor mas Rian untuk mengurus masalah ini. ""Tapi Lila, surat nikah, kartu keluarga dan dokumen lainnya kan ikut terbakar di rumah Kak Desi. ""Kalian tenang saja. Kan mereka pasti menyimpan datanya

  • KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN   Bab 74

    Sinta dan Bu Widya saling tatap mendengar ucapan Lila."Kalau Ibu tidak keliling bagaimana kami mau makan Lila, penghasilan kami hanya dari berkeliling itu.""Ibu tenang saja, kami sudah menyiapkan warung untuk Ibu dan juga Sinta berjualan, letak warungnya di ruko depan sana, di sana lebih strategis tempatnya, jadi kalian bisa berjualan sekalian tinggal disana, nanti kalian tambah saja di menu jualan kalian, seperti gorengan, berbagai macam es, dan menu sarapan lainnya, dan kurasa pasti laku karena ruko yang ku pilih tempatnya selain strategis juga ramai. " jelas Lila."Ya Allah Lila, terimakasih banyak, Ibu dan Sinta sangat berhutang budi pada kalian, sekali lagi terimakasih. " Riana, Lila, Sinta dan juga Bu Widya pun saling berpelukan."Assalamualaikum, " ucap Lila memberikan salam saat berada di muka pintu warung mantan mertuanya.Sudah Tiga bulan, Bu Widya d

  • KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN   Bab 73

    "Iya boleh, silahkan.""Ibu ayo bangun, ngobrolnya didalam saja, gak enak juga diliat tetangga. "Dan benar saja, sudah ada beberapa tetangga yang melihat Bu Widya bersimpuh di kaki Lila dengan tatapan heran.Lila, Azka, Riana, Bu Widya dan juga Sinta akhirnya masuk kedalam rumah mungil itu."Maaf sebelumnya kenalkan ini Mas Azka, dia suamiku, kami baru saja menikah Tiga bulan yang lalu, dan tentunya kalian pasti heran kami bisa tau tempat tinggal kalian dan kedatangan kami yang secara tiba-tiba."Sinta dan Bu Widya masih terdiam, menyimak apa yang diucapkan oleh Lila."Sebetulnya sudah lama aku ingin menemui kalian, tapi sayang aku baru tau kalian disini setelah aku mencari-cari info tentang kalian, dan aku turut prihatin atas apa yang terjadi pada Kak Desi dan juga Rian. "Sinta dan Bu Widya saling bertatapan, ya, mere

  • KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN   Bab 72

    "Bukankah itu sudah tugas kita pada sesamanya untuk saling memaafkan, Tuhan saja maha pemaaf, lalu apalah hak ku yang hanya seorang hambanya untuk tidak memaafkan kesalahan mereka, o iya Mas, boleh aku minta sesuatu padamu? ""Boleh dong sayang, katakan saja apa yang kamu inginkan. ""Tolong cari tahu tentang keadaan keluarga mantan suamiku, soalnya aku punya firasat yang tidak mengenakkan, bisa gak Mas? ""Bisa dong, apa sih yang gak buat kamu. ""Makasih ya Mas. ""Iya sama-sama sayang, secepatnya aku akan kasih kamu kabar. Sekarang kita turun yuk gak enak sudah di tunggu Mama sama Papa dibawah. ""Yaudah yuk Mas. "Lila dan Azka pun beranjak dari tempatnya dan menuju dimana Mama dan Papa mereka berada.****Dua bulan berlalu setelah Lila meminta tolong pada suaminya untuk mencari tahu keb

  • KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN   Bab 71

    Setelah berhasil lepas, beberapa orang langsung menyergap Desi dan mengikatnya, Desi meronta meminta untuk dilepaskan.Cacian dan makian tak henti-hentinya ia lontarkan terutama pada Lila, dendam dan benci yang teramat dalam membuat Desi kehilangan setengah dari kewarasannya.Setelah petugas datang akhirnya Desi pum di bawa untuk diamankan."Kamu gak papa sayang? ""Alhamdulilah enggak Mas, aku gak pernah nyangka jika Kak Desi kehidupannya akan menjadi seperti ini, setelah resmi bercerai dari adiknya aku sama sekali gak pernah berhubungan dengan mereka," ucap Lila dengan wajah sendu meskipun Desi dan keluarganya pernah menyakitinya tapi betapa Lila tidak tega jika harus melihat kondisi mantan iparnya menjadi seperti itu."Ya Sudah mungkin itu karma atas perbuatan jahat mereka padamu, mending sekarang kita pulang, Mama dan Papa sudah menunggu kita dirumah."

  • KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN   Bab 70

    "Gak tau sayang mungkin saja ada perbaikan jalan, coba biar Mas aku cek dulu ke depan sana. ""Aku ikut Mas, ""Kamu disini aja, nanti capek lho, ke depan sana jauh. ""Gak papa, aku malas nunggu sendirian di mobil.""Yasudah ayo, tapi mobilnya aku parkirin dulu di depan situ ya," ucap Azka sembari menunjuk halaman luas di depannya."Iya tapi izin dulu sama pemiliknya. ""Oke. "Setelah Azka dan Lil memarkirkan mobil mereka, keduanya pun berjalan untuk melihat apa penyebab kemacetan sore itu."Kalian semua bren*sek, gak ada yang bisa merebut hati suamiku selain aku! Cuma aku yang bisa memiliki nya cuma aku, hahahahaha! "Samar-samar Lila dan Azka mendengar suara caci maki keributan di depan sana."Ada apa sih Mas? ""Gak tau, coba kita ta

  • KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN   Bab 69

    "Bu, Sinta mohon jangan larang Sinta, Sinta mau berbakti sama Ibu walaupun gak seberapa, ya Bu jangan larang Sinta. ""Ya Sudah terserah kamu saja, tapi Ibu gak mau kamu terlalu capek. ""Iya Ibu tenang saja, insyaallah aku gak akan kenapa-napa. " lalu Sinta dan Bu Widya pun saling berpelukan.*****"Orang gila, orang gila, orang gila, " suara sorak anak-anak mengiringi langkah kaki Desi yang terseok."Aku bukan orang gila! Pergi kalian! " hardik Desi menatap murka pada segerombolan anak-anak itu."Orang gilanya ngamuk woi, kabuuurrrrr!" seru segerombolan anak-anak itu melarikan diri.Empat bulan setelah kejadian kebakaran itu Desi harus merelakan sebelah kakinya diamputasi, karena kaki Desi yang tertimpa bara dari kayu rangka atap rumah Desi tidak bisa diselamatkan lagi. Ditambah lagi Desi harus kehi

  • KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN   Bab 68

    Sinta dan Bu Widya memang sebenarnya terpaksa berbelanja di warung Bu Sanah, karena hanya warung Bu Sanah yang mau menjual eceran pada mereka, sedangkan warung lain jika membeli beras minimal Satu kilo tidak boleh kurang sedangkan uang Bu Widya dari hasil berjualan nasi pecel dan gorengan tidak mencukupinya.Setelah menerima uang dari Bu Widya. Sinta pun berlalu dan menuju warung Bu Sanah untuk membeli beras dan seperempat telur."Bu beli beras sekilo sama telur seperempat, " ucap Sinta saat dirinya sampai di warung Bu sanah."Tumben beli banyak Sin, biasanya juga beras setengah kilo sama telur sebiji doang, " ujar Bu Sanah dengan bibir tersungging sinis."Iya Bu, alhamdulillah Ibu saya jualannya hari ini sedang laris jadi bisa bawa pulang uang yang lumayan. ""Makanya Sin, jadi perempuan itu kudu cekatan, kudu mandiri kudi bisa kerja, jangan ngandelin ora

  • KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN   Bab 67

    "Bagaimana saksi, sah? " tanya penghulu pada para saksi."Sah. ""Sah. ""Sah. ""Sah. ""Alhamdulilah, " ucap semua para tamu undangan.Setelahnya Lila pum mencium takzim tangan Azka yang kini sudah menjadi suaminya.Ya, hari ini adalah hari pernikahan antara Azka dan juga Lila, Azka merasa sangat beruntung bisa mendapatkan wanita mandiri, kuat, cantik dan sederhana seperti Lila, tidak seperti kebanyakan para wanita yang sebelum-sebelumnya yang mengejarnya.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status