Share

KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN
KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN
Author: Vyra Fame

Bab 1

KEJUTAN DI HARI PERNIKAHAN

(VIDEO PANAS, KEJUTAN UNTUK SANG MADU)

BAB 1

"Lila, semua sudah siap kan?" ucap Bu Widya pada menantunya Lila.

"Sudah, Bu."

"Untuk seserahan dan mas kawinnya juga sudah siap semua sesuai pesananku kan?" tanya Bu Widya lagi pada Lila.

"Iya, Bu, sudah semuanya, Ibu tenang saja."

"Bagus, sekarang cepatlah kau bersiap karena Ibu tak mau kita telat ke acara."

"Iya, Bu."

Bergegas Lila meninggalkan Ibu mertuanya menuju kamar pribadinya, lantas di dalam kamar Lila mendapati suaminya Mirza sudah siap dengan segala sesuatunya.

Yah, Mirza suaminya hari ini akan melangsungkan pernikahan dengan seorang wanita pilihan Ibunya, bernama Riana. Riana dan Mirza adalah saudara sepupu hanya saja sepupu jauh, jadi memang mereka dihalalkan untuk menikah.

Bu Widya menginginkan putra bungsunya itu menikahi Riana karena dalam pernikahan Lila yang sudah menginjak 5 tahun belum juga dikaruniai momongan. Selain itu alasan Bu Widya memilihkan Riana sebagai madu Lila karena Bu Widya tidak mau jika kekayaan Mirza jatuh ke tangan orang lain. Dengan menikahi Riana maka kekayaan Mirza hanya akan turun ke wanita yang masih kerabatnya Bu Widya saja. Terlebih lagi Lila hingga saat ini belum juga mengangandung menambah keyakinan untuk Bu Widya memberikan Lila seorang madu.

Akan tetapi, ada satu hal yang tidak pernah diketahui oleh Bu Widya, bahwa kekayaan yang dimiliki oleh Mirza yang sesungguhnya adalah milik Lila. Mirza hanya menjalankan saja restoran yang sudah dimiliki Lila jauh sebelum menikah dengan Mirza.

Selama ini Bu Widya hanya tau jika Mirza memiliki sebuah restoran besar dan dua buah cabang restoran yang baru saja dibuka.

Sebenarnya Lila pun sudah muak dengan suami dan keluarganya, tapi Lila tidak akan melepaskan Mirza begitu saja hidup bahagia bersama Riana. Lila sudah bertekad akan melakukan pembalasan yang lebih pedih pada Mirza dan juga keluarganya.

Cukup lama Lila memandangi suaminya itu, dulu dialah yang tengah berbahagia karena bersanding di pelaminan bersama Mirza. Akan tetapi, kini Mirza kembali naik ke pelaminan, tapi bukan bersama dirinya melainkan madunya.

Wajah tampan, hidung mancung, kulit kuning langsat serta mata elang milik Mirza, membuat pria itu memang banyak digilai para wanita, bahkan dulu dirinya pun teramat tergila-gila pada Mirza. Akan tetapi,i mata yang membuatnya jatuh cinta itu kini menurut Lila sudah berubah menjadi mata kebencian dari seorang musuh. Musuh yang siap kapan saja untuk membunuhnya, membunuh hingga nyawa akan terlepas dari badan si pemiliknya.

"Mas, sudah siap? Sudah ditunggu sama Ibu di bawah," sapa Lila pada Mirza yang masih berkaca di depan cermin.

"Iya ini aku udah selesai, kamu cepatlah bersiap Mas tunggu di bawah ya."

"Iya, Mas."

Setelahnya Mirza pun keluar dari kamarnya, sementara Lila bergegas mengganti pakaiannya. Ia merias sedikit wajahnya agar tak terlihat pucat, Lila sungguh sangat bersemangat untuk mengantarkan suaminya menuju pelaminan keduanya.

Sungguh aneh memang, jika kebanyakan para istri akan berderai air mata saat mengantarkan suaminya menikah lagi. Akan tetapi, tidak dengan Lila, hatinya seakan sudah mati rasa, air matanya pun serasa habis, yang ada kini hanya rasa benci dan dendam.

"Du du du du du, senangnya hati ku sebentar lagi akan melihat pertunjukkan yang spektakuler," gumam Lila sembari menyeringai.

*****

"Saya terima nikah dan kawinnya Riana putri binti Abdul Mahmud dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan perhiasan emas seberat 20 gram dibayar tunai."

"Bagaimana saksi? Sah?" ucap penghulu saat Mirza dengan lancar mengucapkan kalimat ijab kabul di depan banyak pasang mata.

"Sah."

"Sah."

"Sah."

"Alhamdulillah, sekarang kalian sudah sah menjadi suami dan istri."

Setelah acara ijab kabul selesai, Lila pun maju menuju panggung pelaminan, ia juga meminta sebuah mikrofon dari pembawa acara.

"Selamat siang, mohon perhatian semuanya." Ucapan Lila sukses membuat banyak pasang mata melihat ke arahnya.

"Saya Nurlaila indah, atau biasa dipanggil Lila, sebagai istri pertama saya mengucapkan selamat kepada suami saya dan istri barunya. Dan tentunya untuk menyambut hari yang bahagia ini, saya akan mempersembahkan sesuatu untuk kedua mempelai."

Terdengar bisik-bisik dari para tamu undangan, ada yang sebagian kagum pada Lila karena dengan lapang dada mau menerima pernikahan kedua suaminya, bahkan Lila akan memberikan sesuatu sebagai kejutan untuk suami dan madunya.

Prok

Prok

Prok

Lila bertepuk tangan sebagai tanda perintah untuk mengeluarkan kejutan itu. Mendengar aba-aba yang diberikan Lila pada orang suruhannya.

"Para tamu undangan yang terhormat, silahkan kalian lihat ke layar yang ada di sebelah sana."

Sesuai dengan perintah Lila, semua mata tertuju ke arah layar besar yang ada di samping sebelah panggung pelaminan.

Di layar itu menayangkan sebuah video, video tentang semua rahasia Riana, sontak semua orang tak terkecuali Mirza dan juga keluarganya beralih pandangan menatap Riana, sementara Riana sedari awal video diputar sudah pucat pasi.

"Riana!"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status