Beranda / Fantasi / KIPAS MERAH PEMURNI ARWAH / Kipas Merah Yang bersinar

Share

Kipas Merah Yang bersinar

last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-23 16:00:54

“Tetaplah berada di belakangku, aku akan segera menyelesaikannya.”

~~~~

Ryou berjalan mendekat ke arah arwah yang berkumpul itu, dan bersiap untuk memurnikan mereka.

“1, 2, 3, 4 … 5 arwah? Sebanyak ini?” tanya Sora pada Ryou.

Para arwah itu menatap Ryou dengan wajah mengerikan mereka. Energi negatif yang keluar dari sosok mereka sangat kuat hingga mampu menggerakan benda yang ada di sekita mereka. Tiba-tiba saja kotak peralatan tulis Sora bergerak dan isinya terbang ke arah Ryou dan membuat Sora berteriak karena panik.

“Ryou!”

Tetapi dengan cekatan Ryou berhasil menangkap alat-alat tulis yang terbang menyerang ke arahnya itu dengan satu tangannya yang kosong. Ryou berjongkok dan mengarahkan kipasnya ke lantai.

“Wahai Kinokami, Kukunochi. Sang Dewa Pohon, pinjamkanlah kekuatanmu ….”

Sambil memejamkan matanya Ryou mengucapkan mantra, lalu kipas itu kembali bersinar dan akar-akar pohon keluar dari lantai kamar Sora dan mulai melilit arwah-arwah itu. Energi negatif yang begitu kuat tadi kini mulai melemah.

“Wahai roh penasaran, dengan kipas merah ini sebagai persembahannya. Temukanlah jalanmu ke dunia sana!”

Para arwah tadi mulai menghilang mengikuti cahaya yang keluar dari akar pohon yang melilit mereka kemudian menghilang ke udara, dan saat Ryou menutup kipasnya akar pohon itu perlahan juga mulai menghilang seperti sihir.

“Indah ….” Sora berpikir sosok Ryou saat memurnikan arwah terlihat indah, cahaya itu seolah memancar juga dari tubuh Ryou sehingga membuat Sora terpanah dan tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Ryou yang sedang memunggunginya.

Ryou memasukan kipas itu ke dalam sarungnya, lalu berdiri dan menghampiri Sora yang masih terpaku di tempatnya sampai tiba-tiba suara ketukan pintu mengagetkan mereka.

“Sora? Suara apa itu? Kamu belum tidur?”

Suara Ibu Sora di balik pintu itu membuat Sora dan Ryou menjadi panik dan segera mencari tempat untuk menyembunyikan Ryou.

“Pak Gurumu mau pulang ….”

Ibu Sora membuka pintu kamar Sora karena tidak ada jawaban darinya, tapi ruangan itu sangat hening dengan lampu yang dimatikan.

“Lho? Ternyata sudah tidur. Berarti aku salah dengar, ya.”

Hijiri yang mengetahi hal yang terjadi di kamar itu hanya diam tanpa mengatakan apa pun lalu melihat ke arah kasur Sora.

“Maaf Pak Guru.”

“Iya tak apa.”

Ibu Sora dan Hijiri bergegas keluar kamar lalu menutup pintunya perlahan. Membuat jantung kedua orang yang kini sedang bersembunyi di bawah selimut itu sedikit perasa lega.

Karena saking paniknya tadi, Ryou mematikan lampu lalu menarik lengan Sora dan mengajaknya bersembunyi di atas kasur kemudian menutup tubuh mereka dengan selimut. Posisi Sora yang menindih tubuh Ryou bisa dengan jelas mendengar detak jantung Ryou yang berdegup dengan sangat kencang.

Setelah mendengar pintu di tutup, Sora bergegas melepaskan pelukan Ryou dan bangun dari tubuh Ryou.

“Ma-maaf!” ucap Sora.

“Ng-nggak  apa-apa ….”

Sora menatap wajah Ryou yang saat ini sedang tiduran dengan bajunya yang berantakan akibat tindihan Sora membuatnya terlihat sangat sexy sehingga Sora terpanah melihatnya.

“Anu … Sora … kakiku ….”

Saat Ryou mengatakan hal itu, Sora tersadar dari lamunannya dan terkejut karena dia mesih menduduki kaki Ryou dan membuatnya hampir terjatuh dari kasur, namun Ryou segera memeluk pinggang Sora agar dia tidak terjatuh.

“Sora … hari ini biarkan aku di sisimu sampai pagi.”

Mendengar ucapan Ryou yang sedikit ambigu membuat Sora berpikir apakah Ryou adalah tipe orang yang punya pikiran mesum seperti itu, tapi saat Sora ingin menjawab ‘tidak’ Ryou langsung melanjutkan perkataanya.

“Tapi harus kulakukan! Biarkan aku ada di sisimu untuk melindungimu sampai kita berhasil menemukan penyebab para arwah itu berkumpul di sekitarmu.”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • KIPAS MERAH PEMURNI ARWAH   Tanda Kutukan

    “Ryou ….” panggil Sora.Awalnya Sora berpikit Ryou mungkin saja pergi ke toilet, tetapi saat dia mencoba untuk memastikan, kasur milik Ryou sudah dingin itu berarti Ryou sudah lama keluar. Tiba-tiba saja Sora merasakan firasat buruk tentang Ryou, dia bergegas bangun untuk mencari Ryou.Pohon plum tua yang tadinya bercahaya mulai meredup dan seketika Ryou jatuh terduduk ke tanah di hadapan pohon itu dengan keringat di sekujur tubuhnya.“Ternyata begitu, ya ….” ucap Ryou.Tiba-tiba saja Ryou merasa sebuah cahaya muncul di belakangnya dengan aura membunuh yang sangat kuat sehingga membuat Ryou menoleh dan mencoba untuk menangkis sesuatu.Sora yang sedang mencari Ryou tiba-tiba saja mendengar suara dari luar penginapan sehingga dia bergegas menghapiri sumber suara itu. Saat dia sampai di pintu belakang tempat pohon plum tua, Sora melihat sesosok wanita menggunakan pakaian untuk samurai dengan giginya yang taj

  • KIPAS MERAH PEMURNI ARWAH   Pohon Plum Tua

    “Maaf, aku nggak bisa melindungimu sampai akhir”? kenapa aku berkata seperti itu? Sambil menangis pula?” tanya Sora.“Katanya begitu. Aku tak tahu apakah itu alasan kamu diincar arwah, tapi kurasa itu patut diselidiki.” Hijiri menjawabnya sambil fokus menyetir.Sora dan Ryou sedang menuju tempat yang dikatakn oleh Hijiri untuk menyelidiki kejadian aneh yang menimpa Sora. Selama perjalanan Ryou tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatap keluar jendela.“Benar juga … daripada nggak tahu harus mulai dari mana.” gumam Sora.Sora melirik ke arah Ryou yang sedang memperhatikan jalan dalam diam, padahal Sora sudah mempersiapkan hatinya untuk menginap di rumah Ryou, bahkan sempat gugup karena memikirkan hal yang tidak-tidak sehingga membuatnya kurang tidur.Tiba-tiba saja Ryou melirik ke arah Sora sehingga membuat matanya menemui mata Sora yang sedang melamun memperhatikannya.“Eh, Kenapa?&rdquo

  • KIPAS MERAH PEMURNI ARWAH   Ucapan Yang Tak Di Mengerti

    Ryou mengatakan hal itu dengan wajah polosnya, membuat Sora terbengong saat mendengarnya. Hari ini Ryou sudah membuatnya malu setengah mati karena sudah berpikiran yang tidak-tidak tentang maksud dari Ryou.“Me-memangnya bahaya banget kalau mereka berkumpul?” dengan wajahnya yang masih memerah Sora mencoba untuk mengalihkan topik pembicaraan.“Iya … sepertinya ada banyak sekali arwah. Didekati arwah itu artinya … nyawamu diincar.”Sora menelan ludahnya dengan susah payah, jantungnya berdegup dengan kencang, dia baru teringat sesuatu. Apa yang dikatakan Ryou ada benarnya, berbeda dengan biasanya arwah-arwah itu langsung mengincar Sora dengan hawa membunuh yang sangat kuat membuat Sora merinding ketakutan. Sambil mencengkram boneka singa milik kakaknya Sora memberanikan dirinya untuk bertanya.“Hanya … aku? Atau semua yang bisa mellihat roh?”Namun Ryou malah memalingkan wajahnya dari Sora.

  • KIPAS MERAH PEMURNI ARWAH   Kipas Merah Yang bersinar

    “Tetaplah berada di belakangku, aku akan segera menyelesaikannya.” ~~~~ Ryou berjalan mendekat ke arah arwah yang berkumpul itu, dan bersiap untuk memurnikan mereka. “1, 2, 3, 4 … 5 arwah? Sebanyak ini?” tanya Sora pada Ryou. Para arwah itu menatap Ryou dengan wajah mengerikan mereka. Energi negatif yang keluar dari sosok mereka sangat kuat hingga mampu menggerakan benda yang ada di sekita mereka. Tiba-tiba saja kotak peralatan tulis Sora bergerak dan isinya terbang ke arah Ryou dan membuat Sora berteriak karena panik. “Ryou!” Tetapi dengan cekatan Ryou berhasil menangkap alat-alat tulis yang terbang menyerang ke arahnya itu dengan satu tangannya yang kosong. Ryou berjongkok dan mengarahkan kipasnya ke lantai. “Wahai Kinokami, Kukunochi. Sang Dewa Pohon, pinjamkanlah kekuatanmu ….” Sambil memejamkan matanya Ryou mengucapkan mantra, lalu kipas itu kembali bersinar dan akar-akar pohon keluar dari lantai kam

  • KIPAS MERAH PEMURNI ARWAH   Pemurnian Arwah

    ~~~~ “Pagi!” “Pagi!” Sesampainya di dalam kelas Sora langsung menempati tempat duduknya. Wajahnya masih memerah akibat kejadian tadi di depan apartemen. Sora merasa kejadian itu sangat memalukan, karena bisa-bisanya dia salah mengira orang itu adalah kakaknya dan memeluknya tanpa sadar. Di dalam benak Sora dia sedang memikirkan Ryou, karena tadi dia berangkat tanpa bilang apa-apa kepada Ryou, bagaimana reaksinya jika Ryou tahu kalau dia meminta tolong kepada gurunya itu. Jantung Sora berdetak dengan cepat ketika dia sedang memikirkan Ryou. “Selamat pagi.” sapa Ryou, Sora mendongak untuk menatap Ryou yang tengah berdiri di depan mejanya. “Pagi ini kamu menumpang Pak Hijiri, ya. Aku dengar dari Pak Guru. Syukurlah kamu baik-baik saja.” Ryou mengatakan hal itu sambil tersenyum cerah seperti biasa, membuat Sora sedikit merasa kecewa karena ternyata hanya dia yang kepikiran. “Hei, pagi-pagi jangan bermesraan, dong!” “Eh! Kal

  • KIPAS MERAH PEMURNI ARWAH   Arwah Yang Berkumpul

    “Ayo kita sirami taman bunga ini … Kakak lama nih ….” Sore itu Sora kecil sedang menyirami tanaman sambil bernyanyi dan menunggu kakaknya datang. Tiba-tiba saja dia melihat bayangan seseorang berdiri di depan pagar rumahnya. “Ah! Kakak?!” Sora yang mengira bayangan itu milik kakaknya berlari menuju gerbang untuk menghampiri bayangan tersebut, namun sesampainya di depan gerbang ternyata tidak ada siapa pun di sana. “Lho? Bukan, ya ….” Sora mencari-cari keberadaan kakaknya namun ternyata kosong. Saat dia berbalik dan berjalan menuju ke dalam rumah tiba-tiba saja sia merasa ada sesuatu yang menarik tubuhnya hingga terjatuh ketengah jalan sehingga kepalanya terbentur aspal, dan saat itu Sora melihat sebuah mobil sedang melaju kencang ke arahnya sehingga membuatnya berteriak dengan kencang sambil menutup matanya dan memanggil kakaknya. “Kyaaaa! Kakak …!” ~~~~ “Hah!” Sora terbangun dari tidurnya karena bermimpi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status