KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 36. **PoV Author. Rasanya kepala Sandrina begitu sakit. Rasanya sangat sakit dan berputar. Perlahan kesadaran nya kembali. "Bu, Sandrina." Sandrina mendengar suara itu. Suara yang sepertinya di kenal. "Damar ...," sahut Sandrina pelan.Mengapa Damar ada di sini? Sejak kapan dia di sini? Aku juga ada di rumah sakit. Terbaring lemah. Apa yang terjadi? Banyak pertanyaan yang Sandrina belum tahu jawabannya. "Assalamualaikum." Suara Nisa terdengar oleh Sandrina. Sandrina mencoba mengingat. Dia mengunjungi Faiz dan tak sengaja berjumpa Miranti. Lalu Alif ada di parkiran. Dia dengan sengaja menculik Sandrina untuk sebuah tujuannya. Karena Sandrina berontak. Terjadilah kecelakaan itu Kemana Alif? Apa dia sudah di tangkap Polisi?"Mbak, Sandrina." Nisa mendekati lalu memegang tangan nya perlahan. "Nisa. Apa yang terjadi padaku?" Damar bergegas memanggil Dokter. Karena Sandrina sudah sadar. Nisa yang berada di sisinya. "Mbak kecelakaan. Bersyukur tak apa-ap
KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 37. **PoV Author"Mas, kamu mau ke mana? Apa yang sebenarnya terjadi?" "Aku hanya nekat. Nekat saja karena kesal melihat Sandrina. Dia sudah membuat hidupku hancur!" "Kamu bicara apa sih, Mas?" "Aku harus cari tempat aman agar bisa bersembunyi sementara waktu karena Sandrina kecelakaan dan aku yang menyebabkan dia celaka." Miranti begitu heran dengan yang terjadi. Karena Alif mengalami sejumlah luka. Tangan dan kaki nya terluka. Walaupun tak parah tetap saja mengeluarkan darah yang banyak. Suster yang masuk harus membersihkan dan menutup lukanya. "Jadi Sandrina mati?" tanya Miranti berharap itu benar. "Enggak tahu. Aku keburu lari karena takut. Jangan sampai orang tahu kalau aku biang keladi dia celaka!" "Kamu memang nekat, Mas. Terus, setelah ini bagaimana?" "Ini semua aku lakukan karena kamu dan juga Ibu di kampung yang membuatku pusing karena kalian selalu minta uang!" Alif mengacak rambutnya frustasi. Entah bagaimana nasibnya setelah ini. "Itu m
KUBUAT KAMU MISKIN, MAS. 38**PoV Author.Sandrina merasa malu saat Damar membisikkan sesuatu ke telinganya. Jantungnya berulah. Padahal dia hanya menawarkan pernikahan palsu tetapi perbuatan Damar berhasil membuat dirinya merasa panas dingin. "Baik, kalau begitu. Besok kita buat poin-point pernikahannya. Tidak akan menguntungkan aku saja tetapi kamu juga," kata Sandrina meringis. "Apakah aku juga boleh mengajukan syarat?" Damar sekarang sudah tak canggung ber-aku dan kamu dengan Sandrina. "Asalkan tidak merugikan kedua belah pihak dan kita sama-sama setuju." "Baiklah, kamu istirahat saja dulu. Aku akan pikirkan syarat ku." Damar memaksa Sandrina berbaring dan menyelimuti wanita itu. "Baik. Aku tidur dulu. Kamu juga jangan begadang. Selamat malam," ucap Sandrina dengan perasaan malu dan membalik badannya. Dia bersegera menutup mata. Damar tertidur di sofa tunggu rumah sakit. Dia tersenyum sebentar melihat punggung Sandrina. Setelah istri dan anaknya tiada. Damar tak pernah mem
KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 39.**"Suara apa itu, Mas?" tanya Miranti ketakutan. Alif juga merasa takut setelah Miranti mengatakan itu, pasalnya, dia sekarang buronan. Sandrina tak akan menyerah. Wanita itu pasti lapor Polisi dan dia sedang terancam. Alif bersegera mengambil kayu dengan tangan yang kokoh seperti tadi. Dia menggenggam kayu itu untuk siap memukul orang. Mereka ke depan dengan perasaan was-was. Begitu sampai di depan. Tidak ada apa-apa. "Aaa ...." Miranti menjerit melihat ada ular di depannya. Ular berukuran sedang. Ular sejenis cobra yang siap mematuk. Kepalanya sudah naik. Alif kebingungan. Dia juga merasa takut. Ular bukan binatang agresif tetapi jika di ganggu maka dia akan melawan. "Buka pintu nya, Mir!" ucap Alif.Miranti melangkah cepat membuka pintu karena dia juga takut. Beberapa kali Alif mengusir ular itu agar keluar. Hingga akhirnya ular itu keluar juga. Miranti segera menutup pintunya. "Kenapa ada ular, Mas. Kok bisa masuk?" "Tentu saja, Mir. Ini bukan r
KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 40**PoV Author. Sandrina membenamkan wajahnya di atas bantal. Dia masih teringat perkataan Damar kemarin. Bertemu dengan nya saja Sandrina merasa malu setengah mati. Perceraian dengan Alif masih enam bulan saja. Masa sih harus secepat itu cari ganti. Walaupun Sandrina tak bisa memungkiri kalau dia juga ada rasa ke Damar karena lelaki itu baik. "Tujuanku bukan uang, Sand. Aku sayang beneran sama kamu." Mata Sandrina melotot tak percaya mendengar ucapan Damar. "Sayang?" "Iya. Sikap kamu padaku. Semua yang kamu lakukan membuat aku sayang beneran sama kamu," kata Damar dengan malu-malu. "Kamu jangan becanda deh, Damar." "Aku serius. Kamu lihat di mata aku hanya ada kamu, Sand. Maaf aku gak bisa berkata-kata romantis. Aku gak pandai merayu. Tapi, aku cuma sayang nya sama kamu buka Tissa." Sandrina meringis merasa tak enak. Karena perbuatannya membuat orang lain salah paham. "Tapi aku ..." Sandrina bingung mau berkata apa. Dia merasa gak enak. "Aku tahu
KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 41**PoV Author. Miranti memeluk kaki Sandrina. Wanita itu benar-benar membuat Sandrina pusing menghadapi sikapnya. "Apa yang kamu mau dariku?" tanya Sandrina."Aku ingin menawarkan sesuatu kepadamu sesuatu yang tidak akan merugikan mu." Miranti memelas sambil terus memeluk kaki Sandrina."Kenapa kamu harus hadir lagi dalam kehidupanku? Aku nggak suka dengan segala sikapmu, Mir. Pergi dari rumahku!" hardik Sandrina marah. "Aku tidak akan pergi sebelum kamu melihat dulu apa yang aku tawarkan"Sepertinya aku tidak akan tertarik dengan tawaran mu!""Kamu belum melihatnya jadi bagaimana mungkin kamu bisa tertarik. Aku rasa kamu harus melihat apa yang aku bawa sekaligus permohonan untuk meminta bantuan padamu, San.""Baiklah jika seperti itu keinginanmu lebih bagus kamu melepaskan kakiku!"Miranti melepaskan kaki Sandrina. wanita itu mengeluarkan surat tanah milik abangnya. Miranti berharap rumah berhantu nya itu bisa dijual nya dengan Sandrina. Karena rumah itu
KUBUAT KAMU MISKIN, MAS 42. **"Mbak ada yang datang tuh." Nisa memberi tahu kalau ada yang datang."Siapa? Miranti balik lagi. Emang gak tahu malu banget sih dia!" kata Sandrina mendengkus. "Bukan dia kali. Seseorang yang kamu rindukan datang!" Nisa terkikik melihat wajah merah padam Sandrina. Sandrina menjadi malu karena Nisa sukses menggodanya. Wanita itu mengernyitkan dahinya seraya berpikir untuk apa Damar datang ke sini? "Damar?" tanya Sandrina. "Itu kamu langsung benar tebakannya." Wajah Sandrina kembali memerah karena Nisa sekali lagi menggodanya. "Ya sudah bilang saja tunggu di bawah!" perintah Sandrina. "Siap, Mbak!" sahut Nisa berlalu. Setelah Nisa keluar dari kamarnya Sandrina langsung mendatangi cermin Dia melihat-lihat wajahnya disana. Aku sudah cantik apa belum ya batinnya dalam hati sesekali Sandrina tersenyum merasa malu. setelah merasa cukup percaya diri akhirnya Sandrina turun juga untuk menemui Damar. Lelaki itu tersenyum manis kearah Sandrina ketika netr
KUBUAT KAMU MISKIN, MAS BAG 43. **PoV Author"Saya mengumpulkan kalian semua di sini untuk memberitahukan bahwa saya akan menikah dengan Adik Sandrina," kata Damar menatap wajah Sandrina dengan penuh cinta. "Nggak mungkin. Pasti gak benar kan, Mas?" Wajah Tissa sengit menatap Sandrina. Wanita gak tahu malu. Tissa harus apa untuk membuat Damar jatuh cinta padanya. Secara halus sudah tetapi hati Damar sepertinya tertutup rapat. Sandrina hanyalah wanita baru kedatangannya menghancurkan segalanya. Mengapa Damar harus memilihnya padahal Tissa rela melakukan apapun untuk Damar? Rasa kesal menjalar ke tubuh Tissa.Dia merasa tidak terima jika Damar memilih Sandrina dibandingkan dirinya. Apa bagusnya wanita itu. Dia memang Bos Damar apa hanya karena itu Damar memilihnya. "Benar, Tissa. Aku akan menikahi Sandrina." Damar tersenyum kecut ke arah Tissa. Dia teringat ucapan calon istrinya jika Tissa menyukai dia. "Kenapa, Mas? Untuk apa menikahi Sandrina? Pasti dia sudah bertindak curang!"