Share

Empat

Kusembunyikan Kekayaanku Dari Suami dan Mertua Zalim (4)

 

Mia memarkir motornya di depan sebuah  anjungan tunai mandiri. Antrian tidak terlalu ramai sehingga ia bisa cepat-cepat masuk dan melakukan transaksi di dalamnya.

 

Tak sabar, wanita itu memasukkan kartu ATM dan mulai melakukan transaksi. 

 

Ini gajian pertamanya dari sebuah aplikasi kepenulisan yang meskipun baru dirilis, tetapi ternyata cukup bisa mewujudkan mimpinya sebagai seorang penulis selama ini.

 

Ia sendiri sebenarnya bukan baru-baru ini saja kenal dunia tulis-menulis. Jauh sebelum ini, ia sudah sering menulis di platform kepenulisan, tetapi ia tak terlalu menekuni hingga hobinya itu belum menghasilkan apa-apa, kecuali hanya nama saja.

 

Tetapi berkat informasi dari teman-teman sesama penulis akhirnya ia menjadi tahu bahwa ternyata ada beberapa platform menulis yang saat ini memberikan royalti pada penulisnya.

 

Mereka menyarankannya untuk ikut gabung dan mendaftar di sana. Dan ternyata semua itu tidak sia-sia.

 

Buktinya sore ini ia sudah bisa mencicipi gaji pertamanya.

 

Mia memencet beberapa tombol. Mengetik angka lima ratus ribu rupiah. Jumlah yang pastinya cukup untuk diam-diam dipergunakan membiayai kebutuhan hidupnya.

 

Selama ini, penghasilan suaminya hampir tak pernah ada yang diberikan padanya. Gaji Azmi sebagian diberikan pada ibunya dan sebagian lagi untuk keperluannya lelaki itu sendiri. Ia hanya diberi beberapa ribu rupiah. Itu pun jika memang ada kebutuhan yang benar-benar mendesak. Selebihnya nol. 

 

Ia tahu mungkin di mata orang ia bodoh karena mau saja diperlakukan suami dan mertuanya seperti itu, tetapi andai orang tahu ia memiliki alasan untuk bertahan minimal hingga bayinya lahir mungkin tak semua orang akan menyalahkan sikapnya.

 

Ya, ia tak mau menghancurkan kebahagiaan orang tuanya sementara ini. Melihat ia sudah menikah, memiliki keluarga baru yang bukan orang sembarangan dan mendapati saat ini ia sedang mengandung cucu mereka. Ia tak ingin menghancurkan kebahagiaan itu secepat ini.

 

Di mata keluarganya, keluarga suaminya memang dipandang sebagai keluarga baik, terpandang dan bermartabat. Tak salah jika mereka menjadikannya besan.

 

Mereka tidak tahu jika sikap keluarga Azmi sebenarnya justru sangat kejam dan zalim terhadapnya.

 

Namun, Mia berjanji dalam hatinya sendiri. Mulai detik ini, dengan penghasilan yang ia dapatkan dari menulis ini, ia akan berusaha membahagiakan dirinya sendiri juga bayi dalam kandungannya.

 

Ya, Bu Rani dan ipar-iparnya boleh saja menghina kemiskinannya, tetapi mereka tidak akan tahu jika diam-diam ia sedang mengumpulkan pundi-pundi uang yang suatu saat akan ia pergunakan untuk membuktikan siapa dirinya kelak, bahwa anggapan mereka selama ini salah dan keliru. 

 

Tunggu saja hingga saat itu tiba, bisik hati Mia penuh keteguhan saat akhirnya ia keluar dari bilik ATM.

 

*****

 

Usai meninggalkan anjungan tunai mandiri, Mia melangkahkan kakinya menuju sebuah supermarket. Di sana ia membeli beberapa camilan dan makanan kering untuk persediaan pengganjal lapar karena sejak hamil, bawaan wanita itu memang mudah merasa lapar.

 

Selama ini ia terpaksa menahan lapar itu sendirian. Tak bisa membeli karena tak punya uang, dan tak bisa meminta suami atau mertuanya karena mereka tak akan pernah memberikannya. 

 

Tapi tidak hari ini dan hari-hari selanjutnya. Ia akan memanjakan hidupnya sendiri meski tak ada seorang pun yang tahu. Tidak ibu mertua, suami, atau pun ipar-iparnya itu.

 

Usai membeli beberapa camilan dan memasukkannya dalam plastik, Mia segera meninggalkan super market dan meluncur ke sebuah warung bakso, hendak melaksanakan perintah sang ibu mertua untuk membelikan mereka makanan kesukaan adik-adik iparnya yakni bakso murah sepuluh ribuan.

 

Walaupun sebenarnya mertuanya cukup kaya tapi untuk urusan selera makan, mereka memang sangat berhemat jika tidak bisa dikatakan pelit dan perhitungan.

 

Tak heran, beli bakso pun mereka memilih yang harganya paling murah, itu pun tanpa pernah membelikan lebih untuk dirinya. Mereka hanya menyuruhnya membeli saja tanpa pernah memikirkan membalas jasanya dengan membelikan lebih untuknya.

 

Itu sebabnya sekarang ia ingin makan sepuasnya sebelum membungkusnya untuk dibawa pulang.

 

Mia memesan bakso yang harganya paling mahal dan kata sang owner rasanya pun paling enak. Di sana memang ada beberapa pilihan dan yang paling mahal adalah bakso yang terbuat dari daging sapi. Sementara yang paling murah adalah yang terbuat dari daging ayam. Itu pun perbandingan daging dan tepungnya mungkin lebih banyak tepungnya sehingga rasanya sudah pasti tak seenak pilihan di atasnya demi bisa menjual dengan harga murah seperti pesanan mertuanya. 

 

Dan sementara pesanan mertuanya itu sedang dibungkus, Mia pun melahap bakso porsi jumbo dan super enaknya dengan lahap. 

 

Bagaikan kemarau setahun diguyur hujan satu malam, begitulah mungkin peribahasa yang bisa menggambarkan perasaan Mia saat ini. Setelah berbulan-bulan ia hanya bisa menahan selera saja memandangi keluarga mertuanya kuliner-an, sekarang ia bisa merasakan sendiri kenikmatan itu. 

 

Bahkan yang ia makan saat ini adalah menu yang selama ini tak pernah dimakan oleh keluarga suaminya yang perhitungan itu karena harganya yang jauh lebih mahal ketimbang pesanan mereka itu. Mungkin kalau mereka tahu, mereka yang sekarang bakalan gantian ngiler melihat apa yang barusan ia makan.

 

Mia pulang setelah pesanan selesai dibungkus. Perutnya saat ini sudah kenyang. Ia tak perlu lagi makan sisa kuah soto bekas acara arisan mertuanya siang tadi. Ia tidak perlu merasa sedih dan terhina lagi karena tak perlu makan makanan sisa tersebut.

 

Camilan dan makanan kering yang tadi ia beli ia sembunyikan dalam jaket besar yang ia kenakan jadi saat ia melintasi mertua dan adik-adik iparnya mereka tak tahu jika diam-diam, ia membeli beberapa buah camilan yang merupakan kesukaan mereka juga.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Komen (4)
goodnovel comment avatar
Esti Wiryawati
sungguh terlalu
goodnovel comment avatar
Yoni Hartati
minta, cerai aja
goodnovel comment avatar
Si Khoyek
bab nya selalu ditulis dobel kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status